Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 01 April 2021 | 19:35 WIB
Pria diburu warganet karena berfoto duduk di atas kereta kencana. - (Twitter/@upil_jaran67)

Jhope menyebutkan bahwa sebenarnya tidak ada larangan untuk berfoto dengan kereta kencana tersebut. Namun memang sudah ada aturan, hanya bisa di samping atau di depannya saja, bukan lantas dinaiki.

"Karena saya pernah melihat, beberapa pengunjung entah itu wisatawan atau warga itu foto monggo saja asal di sampingnya atau di depannya, itu monggo. Dan beliau [Gusti Yudha] tidak melarang seperti itu," ungkapnya.

Lebih lanjut, Jhope menjelaskan, kereta tersebut adalah replika kereta kencana yang ada di Keraton Yogyakarta, sehingga memang itu adalah koleksi pribadi milik Gusti Yudha.

Menurutnya, Gusti Yudha sangat menghormati replika kereta kencana tersebut sebagai aset budaya. Hal itu dibuktikan dari fakta bahwa replika kereta kencana yang dimiliki Gusti Yudha lebih dari satu.

Baca Juga: Viral Foto Pria Duduk di Atas Kereta Kencana, Ramai Dicari Warganet

"Kereta itu hanya replika. Namun, kan koleksi pribadi. Dan beliau sendiri sangat karena sebagai aset budaya, karena jarang sekarang yang memiliki kereta semacam itu kan," cetusnya.

Ditegaskan Jhope, kendati sejumlah kereta kencana itu merupakan koleksi pribadi, tetapi bukan berarti tidak boleh dilihat oleh khalayak umum. Sebab masyarakat hingga wisatawan pun bisa mengabadikan koleksi tersebut dengan berfoto, tentunya dengan tetap menjaga sopan santu atau unggah ungguh yang ada, dan tidak lantas sembarang atau seenaknya saja.

"Melihat ya tinggal datang. Kalau mau foto ya ada petugas di sini minta izin. Kalau pun tidak ada karena di sini ada beberapa warga yang tinggal di sini, kan bisa nyuwun pirso [bertanya] tidak lantas ujak-ujuk [tiba-tiba] nganten loh [begitu]. Ini kan tlatah keraton nggih. Tentunya ada unggah-ungguhnya," jelasnya.

Jhope berharap , kejadian ini bisa menjadi cambuk bagi semua pihak bahwa keluhuran budaya masih penting dan perlu untuk terus dijunjung di setiap kesempatan yang ada.

"Keluhuran budaya kita perlu kita junjung. Perlu kita jaga. Siapa lagi kalau bukan kita. Iya to? Mohon hal ini menjadi pelajaran bagi semuanya. Termasuk saya pribadi juga mungkin saya juga kurang kontrol, dalam melayani beliau. Khususnya karena itu menyangkut budaya," pungkasnya.

Baca Juga: Diisi sejak Era HB IX, Sejumlah Jabatan Keraton Jogja Kini Kosong

Load More