SuaraJogja.id - Vaksinasi lansia di Bumi Sembada belum berjalan maksimal. Melihat kondisi tersebut Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman akan mengubah strategi vaksinasi bagi para lansia.
Kondisi tersebut diakui langsung oleh Kepala Dinkes Sleman Joko Hastaryo saat dikonfirmasi awak media, Selasa (20/4/2021). Menurutnya upaya percepatan vaksinasi lansia akan terus dilakukan.
"[Vaksinasi lansia belum maksimal] sehingga kami ubah strategi dengan cara pendaftaran jemput bola melalui kader kesehatan," kata Joko.
Joko tidak menampik belum maksimalnya vaksinasi bagi para lansia itu disebabkan beberapa faktor. Termasuk salah satunya dalam proses pendaftaran bagi yang bersangkutan.
Pasalnya sebagian besar lansia yang ada di Sleman belum mendaftar pada link yang sudah ditentukan yakni di daftarvaksin.slemankab.go.id.
"Iya kendalanya antara lain dalam proses pendaftaran yang sebagian besar belum mendaftar di link itu," ujarnya.
Sedangkan kendala lain, kata Joko, jika dalam pelaksanaan umumnya memang para lansia perlu pendampingan. Sehingga memang akan memakan waktu yang lebih lama.
Terdapat beberapa upaya guna mendukung percepatan program vaksinasi Covid-19 bagi lansia tersebut. Salah satunya dengan pendataan yang dilakukan berbasis kewilayahan.
Pendataan itu nantinya akan dilakukan secara manual melalui puskesmas. Dibantu dengan pihak-pihak dari RT, RW, Dukuh, Kalurahan hingga Kapanewon.
Baca Juga: Menkes Ingatkan Pemda Prioritaskan Vaksinasi Lansia Jelang Lebaran
"Kami targetkan dosis 1 lansia selesai akhir pertengahan bulan Mei," ungkapnya.
Berdasarkan catatan hingga saat ini lansia di Bumi Sembada yang sudah tervaksin mencapau 22.634 orang atau sekitar 37,37 persen. Sementara untuk stok vaksin di Dinkes Sleman ada 18 ribu dengan 16 ribu telah didistribusikan ke 25 puskesmas dan rumah sakit untuk vaksinasi lansia.
Terkait dengan pelaksanaan vaksinasi lansia secara massal, kata Joko, di Sleman sebenarnya sudah pernah dilaksanakan. Salah satunya saat vaksinasi massal di kampus Universitas Islam Indonesia (UII).
Saat itu vaksin bagi para lansia menyasar warga yang berada di Kapanewon Ngemplak dan Cangkringan.
"Beberapa puskesmas juga akan mengadakan vaksinasi lansia secara massal dalam waktu dekat. Selain secara massal tetap dilayani di faskes," tuturnya.
Sementara itu mengenai vaksinasi pelayanan publik, dijelaskan Joko, sebagian sudah dilakukan. Namun memang belum semuanya mendapatkan vaksinasi tersebut.
Nantinya bagi pelayan publik yang sudah terjadwal tetap akan dilaksanakan sesuai jadwal. Namun bagi yang belum mendapatkan jadwal akan ditunda setelah pelaksanaan vaksinasi lansia.
"Pelayanan publik sebagian sudah kita lakukan. Sekarang prioritasnya memang untuk sasaran lansia. Untuk pelayanan publik yang sudah tervaksin ada 65.808 atau 62,3 persen," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mbah Arifin Setia Tunggu Kekasih di Pinggir Jalan Sejak 70an Hingga Meninggal, Kini Dijadikan Mural
- Di Luar Prediksi, Gelandang Serang Keturunan Pasang Status Timnas Indonesia, Produktif Cetak Gol
- Gibran Ditangkap Bareskrim Polri, Kronologi Jadi Tersangka dan Kasusnya
- Resmi Thailand Bantu Lawan Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
Pilihan
-
Usul Ditolak, Suara Dibungkam, Kritik Dilarang, Suporter Manchester United: Satu Kata, Lawan!
-
DTKS Resmi Berubah Jadi DTSEN, Ini Cara Update Desil Agar Tetap Terima KIP Kuliah
-
Jalan Terjal Jay Idzes ke Torino, Il Toro Alihkan Incaran ke Bek 1,97 M
-
Sri Mulyani Ungkap Kejanggalan Angka Pertumbuhan Ekonomi 5,12 Persen yang Bikin Publik Melongo!
-
Cara Daftar DTKS Agustus 2025 Agar Dapat Bansos KIP-K, PKH, BPNT dan KJP Plus
Terkini
-
Terungkap, Motif Mahasiswa Sleman Tega Habisi Nyawa dan Kubur Bayi, Ada Unsur Kekerasan?
-
Sejoli Mahasiswa di Sleman Tega Habisi Nyawa Bayi Usai Dilahirkan di Kamar Mandi
-
Bupati Gunungkidul Geram! ASN di Luar Jam Kerja? Cek Aturan & Sanksi Lengkap di Sini
-
Bendera One Piece Berkibar: Rektor UMY Ingatkan Pemerintah Soal Ini
-
Duh! Rugikan Bandar? Ini Kronologi Lengkap Pengungkapan Kasus Pemain Judol di Jogja