SuaraJogja.id - Warganet dibuat tak sabar mengobati rasa penasaran akan sosok wanita misterius pemberi sate sianida, yang menewaskan bocah SD anak driver ojol di Bantul.
Rasa penasaran tersebut mencuat setelah kepolisian mengabarkan akan menggelar konferensi pers (konpers) pada Senin (3/5/2021) pagi ini.
"PEREMPUAN PEMBERI SATE BERACUN SUDAH DI TANGKAP.
Perempuan misterius pemberi sate sianida di Bantul, Yogyakarta akhirnya di tangkap oleh pihak kepolisian.
Besok akan di adakan konfrensi pers sekitar jam 09.00 pagi," cuit @upil_jaran67, Minggu (2/5/2021).
BACA CUITANNYA DI SINI.
Baca Juga: Hari Ini Polisi Ungkap Wanita Misterius Pemberi Sate Beracun Sianida
Hingga Senin, kicauan tersebut telah di-retweet ribuan kali dan mendapat lebih dari 23 ribu likes.
Deretan komentar wargent yang mengular di bawahnya pun menunjukkan bahwa mereka tak sabar menunggu konpers tersebut.
Banyak dari mereka yang penasaran dengan sosok wanita misterius yang diduga sengaja memberi racun sianida ke dalam bumbu sate.
"Gak sabar besok pagi," tulis @Kit***.
"Plis jam berapa!!!!! aku mo nonton pokonya," komentar @men***.
Baca Juga: Top 5 SuaraJogja: Polisi Diduga Jadi Target Sate Beracun yang Tewaskan Naba
"Alhmdulillah akhirnya, smg pelaku dhukum setimpal
Nunggu konfrensi pers apa motifnya," tambah @kus***.
Diberitakan SuaraJogja.id sebelumnya, Polres Bantul bakal menggelar konferensi pers mengungkap sosok wanita misterius pemberi sate beracun sianida yang akhirnya menewaskan Naba Faiz Prasetyo (10), bocah SD anak seorang driver ojol, Bandiman.
Kasat Reksrim Polres Bantu AKP Ngadi telah membenarkan bahwa wanita misterius itu sudah ditangkap.
Namun, ia hanya bersedia memberi keterangan lebih lanjut dalam konferensi pers pagi ini.
Kabar terakhir menyebutkan bahwa sate beracun sianida itu sebenarnya ditujukan untuk seorang anggota Polres Yogyakarta bernama Tomi.
Namun, karena calon penerima tak mau menerima makanan dari orang tak dikenal, yang dititipkan ke driver ojol tanpa melalui aplikasi, akhirnya oleh Bandiman sang driver, takjil sate itu dibawa ke rumah untuk dimakan bersama keluarganya hingga kemudian menewaskan putranya.
Kasubbag Humas Polresta Yogyakarta AKP Timbul Sasana Raharja pun membenarkan bahwa sasaran utama wanita misterius yang mengirimkan sate beracun itu merupakan anggota kepolisian, tetapi saat dihubungi SuaraJogja.id, ia mengaku belum mengecek kembali apakah yang bersangkutan masih bertugas di Polresta Jogja.
Berita Terkait
-
Bukan Happy Asmara, Sosok Wanita Misterius Terciduk Berada Satu Mobil dengan Gilga Sahid
-
Deretan Kasus Kematian Akibat Sianida: Kisah Mirna hingga Dendam Anak pada Ortu
-
Isu Rumah Tangga Dicecar, Putri Candrawathi Buka-bukaan soal Wanita Misterius dan Kejadian di Magelang
-
Bantah soal Perempuan di Rumah Bangka, Ferdy Sambo: Tidak Ada Perselingkuhan
-
Bantah Soal Wanita Misterius Nangis di Rumah Bangka, Ferdy Sambo: Istri Saya Diperkosa Yosua, Tak Ada Perselingkuhan
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
-
Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Mulai Bisa Dipesan Hari Ini
Terkini
-
AI Ancam Lapangan Kerja?, Layanan Customer Experience justru Buat Peluang Baru
-
Dampak Kemenangan Donald Trump bagi Indonesia: Ancaman Ekonomi dan Tantangan Diplomasi
-
Pengawasan Miras di DIY sangat Lemah, Sosiolog UGM Tawarkan Solusi Ini
-
Pakar hukum UGM Usul Bawaslu Diberi Kewenangan seperti KPK
-
Ini Perbedaan Alergi Susu dan Intoleransi Laktosa pada Anak