Terkait prokes COVID-19, SD setempat sudah mempersiapkan sejumlah hal.
Mulai dari menyemprotkan disinfektan ke semua ruangan dan lingkungan sekolah; menata tempat duduk siswa agar berjarak kurang lebih 1,5 meter; mempersiapkan hand sanitizer, tempat cuci tangan pakai sabun dan tisu di depan kelas masing-masing.
"Selain itu, di depan pintu gerbang sekolah sudah ada petugas atau Satgas COVID-19 SD N Sidorejo untuk mengukur suhu. Kami mempersiapkan masker, di kala [bila] nanti ada siswa tidak memakai masker," tambahnya.
"Kami sudah mengatur zona datang masuk lewat mana, keluar lewat mana itu sudah kami atur. Jadi alur kedatangan dan kepulangan, kami sudah mempersiapkan itu," imbuh Ustadiyatun lagi.
Baca Juga: Terketuk Bantu Palestina, Ibu di Sleman Donasikan Mobil Pribadinya
Demi menjaga siswa dan sivitas sekolah dari COVID-19, SD N Sidorejo tahun ini tak mengadakan doa bersama. Pasalnya, pihak sekolah tak berani mengumpulkan banyak orang dalam satu tempat, di masa pandemi.
"Namun kami mengimbau siswa untuk berdoa di masing-masing rumah bersama orang tuanya," ucapnya.
Sementara untuk try out, sekolah tak mengadakan try out tatap muka dengan siswa dalam jumlah banyak. Melainkan hanya membuka konsultasi belajar melalui daring, menggunakan kanal Zoom Meeting, bagi siswa yang membutuhkan konsultasi belajar.
"Kalau di SD Sidorejo, jika ada siswa yang pertemuan virtual tidak bisa, kami melakukan pertemuan tatap muka, tetapi harus terbatas. Maksimal hanya lima anak," terang dia.
Kendati membuka kesempatan konsultasi belajar tatap muka bagi lima anak, sekolah betul-betul memperhatikan dan menerapkan protokol kesehatan.
Baca Juga: MUI Sleman Serukan Warga Galang Dana Bagi Palestina
Siswa yang datang ke sekolah diukur suhu badannya, cuci tangan, wajib pakai masker dan jaga jarak. Pertemuan situasional itupun hanya berlangsung 1,5 jam.
"Jadi kalau memang ada anak yang benar-benar belum mampu mengikuti pembelajaran virtual, ya kami mempersiapkan waktu, kesepakatan orang tua dan izin orang tua. Selama orang tua tidak mengizinkan, kami enggak berani untuk melaksanakan itu," ucapnya.
Apa yang diungkapkan Ustadiyatun ditambahkan dengan pernyataan dia, bahwa sekolah telah memegang surat pernyataan izin dari orang tua 60 siswa peserta ASPD.
"Pengambilan soal dan pengembalian di Pokja juga ada jadwal giliran. Untuk mencegah kerumunan," terangnya.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- Moto G100 Pro Resmi Debut, HP Murah Motorola Ini Bawa Fitur Tangguh dan Baterai Jumbo
- 5 HP Harga Rp1 Jutaan RAM 8/256 GB Terbaik 2025: Spek Gahar, Ramah di Kantong
- 45 Kode Redeem FF Max Terbaru 4 Juli: Klaim Gloo Wall, Bundle Apik, dan Diamond
Pilihan
-
Daftar 6 Sepatu Diadora Murah untuk Pria: Buat Lari Oke, Hang Out Juga Cocok
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Baterai Jumbo Terbaik Juli 2025, Lebih dari 5.000 mAh
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juli 2025, Multitasking Pasti Lancar!
-
Sekali klik! Link Live Streaming Piala Presiden 2025 Persib vs Port FC
-
7 Rekomendasi Tumbler Kekinian, Kuat Antikarat Dilengkapi Fitur Canggih
Terkini
-
Kicking Off a New Horizon: BRI Mulai Perjalanan Transformasi Berkelanjutan
-
Tak hanya Takbirdha, Dua Orang Penganiaya Driver ShopeeFood di Sleman Juga jadi Tersangka
-
Ricuh Kurir ShopeeFood di Sleman hingga Rusak Mobil, Dua Orang Ditetapkan jadi Tersangka
-
Mengamankan Diri dari Desakan Massa, Penganiaya Driver ShopeeFood di Sleman jadi Tersangka
-
Dalang Penggantian Plat BMW Maut Sleman Terungkap: Kenal Dekat dengan Keluarga Tersangka?