SuaraJogja.id - Membangun sebuah destinasi wisata nyatanya bisa dilakukan dengan modal nekat. Hal ini setidaknya seperti yang dilakukan warga Bintaran Wetan, Kalurahan Srimulyo, Kapanewon Piyungan, Kabupaten Bantul.
Dengan modal sebesar Rp130 ribu plus nekat, mereka mampu membangun destinasi wisata bernama Pasar Kebon Empring yang terletak di pinggir aliran Sungai Kaligawe.
Salah seorang pengelola wisata Pasar Kebon Empring, Titik Ailuh menjelaskan jika awalnya warga hanya memanfaatkan jembatan gantung yang ada wilayah Bintaran Wetan, Kalurahan Srimulyo menjadi tempat berswafoto.
“Dulu jembatan itu sempat rusak karena terkena Badai Cempaka. Selanjutnya diperbaiki dan dijadikan tempat selfie, ini menjadi peluang. Lalu kami meminta arahan kepada salah seorang wartawan juga yang ada di Bantul dan memberi ide untuk membuat pasar,” terang Titik ditemui wartawan di Pasar Kebon Empring, Rabu (26/5/2021).
Peluang tersebut akhirnya digunakan untuk memanfaatkan tanah yang ada di dekat jembatan untuk membuat pasar. Titik dan sejumlah warga lain menggunakan tanah seluas 5.000 meter persegi untuk mendirikan lapak-lapak jualan.
“Kami terinspirasi dari Pasar Papringan di Temanggung. Meski belum pernah ke sana, wisata di sini kami modifikasi dan kami dirikan lapak di sekitar tumbuhan bambu seperti di Pasar Papringan,” katanya.
Awal membuat destinasi buatan warga Srimulyo ini, pihaknya belum terpikirkan akan mencari modal dari mana. Adanya dorongan dan juga peluang yang besar, Titik dan warga lainnya membeli kawat, paku dan bahan bangunan lain sebesar Rp130 ribu di toko bangunan.
Alat-alat tersebut untuk merangkai dan membuat meja serta kursi dari bambu untuk dijadikan tempat makan pelanggan dan mendirikan bangunan pasar untuk pedagang.
“Itupun (Rp130 ribu) kami berhutang dulu di toko bangunan. Sebelum ada bangunan seperti sekarang, semuanya dari bambu, jadi kami memang kurang mampu tapi kami memiliki keinginan kuat. Sekarang sudah bisa membeli meja dari batu dan bangunan untuk para pedagang juga sudah kuat,” jelasnya.
Baca Juga: Hingga 25 Mei 2021, Vaksinasi Dosis 2 di Bantul Capai 42 Ribuan Orang
Mendirikan Pasar Kebon Empring, warga bekerja bakti selama empat bulan dan dilembur setiap malam. Pertama kali beroperasi 17 Mei 2018, antusias wisatawan mulai terlihat meski masih sedikit.
“Karena kami ingin berkembang, kami membuka lokasi parkir. Bagi wisatawan cukup membayar seikhlasnya. Nah pertama kali hasil parkir sebesar Rp70 ribu itu kami bayarkan untuk melunasi hutang,” kata Titik sambil tertawa kecil.
Tidak hanya parkir, warga lain yang ingin berjualan dibebankan untuk membayar retribusi sebesar Rp5 ribu setiap hari. Hasilnya digunakan untuk mengembangkan pasar tersebut.
Titik yang melihat peluang lain juga memanfaatkan aliran sungai Kaligawe. Setelah membangun lapak dan juga tempat makan untuk pelanggan, pihaknya membuat wisata dahar keceh.
“Jadi kami berikan sensasi menikmati makanan sambil bermain di sungai maka dinamakan dahar keceh (basah). Kebetulan sungai di pinggir Pasar Kebon Empring ini tenang dan dangkal. Meja dan kursi kami buat dan diletakkan di atas air,” katanya.
Ia menjelaskan jika wisatawan banyak yang tertarik untuk menikmati wisata dahar keceh itu. Bahkan ada yang mengantri untuk bisa berada di tengah sungai itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Pakar Soroti Peluang Kerja Luar Negeri, Kabar Gembira atau Cermin Gagalnya Ciptakan Loker?
-
Menko Airlangga Sentil Bandara YIA Masih Lengang: Kapasitas 20 Juta, Baru Terisi 4 Juta
-
Wisatawan Kena Scam Pemandu Wisata Palsu, Keraton Jogja Angkat Bicara
-
Forum Driver Ojol Yogyakarta Bertolak ke Jakarta Ikuti Aksi Nasional 20 November
-
Riset Harus Turun ke Masyarakat: Kolaborasi Indonesia-Australia Genjot Inovasi Hadapi Krisis Iklim