SuaraJogja.id - Siapa tak kenal Geronimo FM. Stasiun radio ini menjadi teman banyak generasi untuk mendengarkan beragam genre musik sejak 1971 silam.
Menjadi idola kawula muda yang terkenal dengan tagline "Love Jogja and You", stasiun radio ini ternyata sudah berusia 50 tahun. Selama lima dekade berjuang untuk tetap bertahan ditengah era komunikasi digital.
Apalagi saat ini muncul Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 56 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu dan/atau Musik. Aturan tersebut mau tidak mau dipatuhi seluruh stasiun radio.
"Aturan itu sebenarnya memberatkan industri radio. Terlebih pp itu dikeluarkan saat pandemi covid-19," ujar penyanyi sekaligus Direktur Utama PT Radio Geronimo dalam perayaan ulang tahun emas Geronimo FM di radio setempat, Senin (31/05/2021).
Baca Juga: Lagi-Lagi Parkir "Nuthuk", Dishub Jogja Lakukan Patroli di Malioboro
Karenanya mau tidak mau ditengah gempuran COVID-19, radio ini mencoba berjuang saat banyak platform digital bermunculan. Tak hanya mengandalkan siaran dengan pemancar, teknologi baru juga coba dijadikan inovasi untuk tetap bertahan ditengah persaingan.
"Kita mencoba membuka akses untuk mendengarkan siaran geronimo lewat youtube, instagram, twitter, facebook dan aplikasi yang bisa didownload lewat playstore dan app store," ujarnya.
Sementara Helly B, Marketing Manager Geronimo FM menceritakan, tak banyak orang tahu stasiun radio ini menjadi satu dari dua radio swasta paling tua di Yogyakarta. Berawal dari siaran dari pemancar SW yang kemudian migrasi ke FM, radio ini dikembangkan anak-anak muda pada jamannya dengan nama Gembel Rapi atau Gemar Belajar Rajin Berpikir di frekuensi 106.1 FM.
"Gembel rapi inilah merupakan cikal bakal adanya radio geronimo. Pada
saat siaran, penyiar-penyiarnya memberikan gelar pada dirinya sendiri yaitu senator," jelasnya.
Pada 1971, radio tersebut dikelola sejumlah anak muda dengan nama-nama unik mereka. Sebut saja Sonny Kusuma Yuliarso (Senator Valentino), Gatot Kartiyoso (Senator Bonaparte), Abdul Syukur (Senator Ferdinand), Siswanto S. (Senator Onasis), Antono Widodo (Senator Antonio), Placidus Sudibyo (Senator Bonaventura), Ambar Suryanto (Senator Ambasador). Selain itu Suharto (Senator Romeo), Bambang Widjatmoko (Senator Bambino), Suprapto Purwijayanto (Senator Edison), Widodo S (Senator Gusti Budha), Alex Hartrisno (Senator Alexander), Sudjono S (Senator John O), Bambang
Setiawan (Senator Otto von Bismark), Waspodo (Senator Washington), dr Puranto (Senator Al Capone), Pranowo (Senator Old Shatterhand), dan Santo Sewoyo (Senator Santo Bolivar).
Baca Juga: Warga Tak Patuhi Aturan Saat Lebaran, Sultan Sesalkan Klaster Baru Bermunculan
Dikelola dengan format Top 40, radio ini sempat menjadi barometer musik. Sebab tak hanya menyuguhkan berbagai informasi mengenai dunia hiburan, seni budaya dan gaya hidup anak muda, Geronimo juga tidak meninggalkan konten lokal khususnya Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Kami juga aktif mengelola dan menyediakan wadah bagi komunitas anak muda," ujarnya.
Sejumlah musisi nasionl yang lahir dari Yogyakarta seperti Sheila in 7, Jikustik dan lainnya bagian dari sejarah perkembangan radio tersebut. Hingga kini berkembang musik-musik Indie yang juga mereka gandeng untuk diperdengarkan pada kawula muda.
Karenanya untuk tetap mempertahankan pendengar setia di 50 tahun keberadaannya, Geronimo mengajak mantan-mantan penyiarnya untuk kembali aktif memperdengarkan suara mereka selain meluncurkan lagu Viva Geronimo. Apalagi meski segmen pasar mereka anak muda, banyak pendengar berusia diatas 25 tahun juga terus mendengarkan siaran radio tersebut melalui berbagai platform digital.
"Banyak pendengar kami berada di amerika, jepang, dan kota-kota lain di dunia yang mengirim whatapps untuk meminta lagu atau sharing dalam beberapa program acara," paparnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Viral Warga Jogja Antre Mengular Demi Buang Sampah, Warganet: Sampahnya Ditimbang dan Bayar Per Kg
-
Jelajah Rasa Betawi yang Asli: 6 Kuliner Wajib Coba di Setu Babakan
-
Bisnis Radio Disebut di Ujung Tanduk, Pandji Pragiwaksono Kenang Momen Saat Siaran
-
Titik Operasi Zebra 2024 di Jogja, Cek Lokasi, Jadwal hingga Prioritas Pelanggaran yang Ditindak
-
Info Loker Jogja, Ada Freelance Hingga Fulltime
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Trump Effect! Wall Street & Bursa Asia Menguat, IHSG Berpotensi Rebound
-
Baru Sebulan Jadi Bos NETV, Manoj Punjabi Mengundurkan Diri
-
Harga Emas Antam Meroket! Naik Rp14.000 per Gram Hari Ini
-
Selamat Ulang Tahun ke-101, Persis Solo!
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
Terkini
-
Jagung dan Kacang Ludes, Petani Bantul Kewalahan Hadapi Serangan Monyet
-
AI Ancam Lapangan Kerja?, Layanan Customer Experience justru Buat Peluang Baru
-
Dampak Kemenangan Donald Trump bagi Indonesia: Ancaman Ekonomi dan Tantangan Diplomasi
-
Pengawasan Miras di DIY sangat Lemah, Sosiolog UGM Tawarkan Solusi Ini
-
Pakar hukum UGM Usul Bawaslu Diberi Kewenangan seperti KPK