Namun kali ini, akibat pandemi Covid19 yang masih berlangsung warga berusaha seirit mungkin menggunakan air. Mereka sedapat mungkin mengurangi anggaran untuk membeli air. Karena ekonomi tengah susah sehingga untuk membeli air harus mereka minimalisir.
Warga yang lain, Rebiyati (56) mengaku setiap hari ia mendatangi pipa bocor PDAM itu dengan membawa dua jeriken bersama warga lain. Pipa PDAM yang bocor itu terus mengeluarkan air sehingga warga dapat mengambil air tersebut setiap saat untuk kebutuhan.
"Baru musim kemarau ini, tahun kemarin belum bocor. Ya alhamdulillah bisa mendapat air bersih tanpa beli," kata Rebiyati.
Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Edy Basuki mengatakan, telah melakukan koordinasi dengan sejumlah instansi diantaranya PDAM, kapanewon, hingga Pamaskarta (Paguyuban Air Minum Masyarakat Yogyakarta). Nantinya tiap instansi akan menyiapkan langkah mengatasi kekeringan sesuai ketugasan masing-masing.
Baca Juga: Tak Sempat Menghindar, Mbah Suparman Meninggal Terlindas Jip yang Tak Kuat Menanjak
"Langkah tersebut juga disiapkan sesuai kemampuan tiap instansi. Kami juga akan memetakan wilayah rawan kekeringan juga dilakukan bersama kapanewon. Biasanya yang berpotensi kekeringan adalah wilayah yang belum ada jaringan PDAM dan Pamaskarta, hanya mengandalkan tampungan air hujan," jelasnya.
BPBD Gunungkidul pun sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp700 juta untuk penanganan kekeringan tahun ini. Menurut Edy, sebagian besar anggaran digunakan untuk kebutuhan penyaluran (dropping) air bersih. Besaran anggaran tiap tahunnya hampir sama.
Namun, penggunaan anggaran tersebut bergantung kebutuhan hingga lamanya dampak kekeringan yang timbul. Seperti tahun lalu serapannya hanya sekitar Rp 350-400 juta, sebab musim keringnya cenderung pendek.
Kontributor : Julianto
Baca Juga: Minggu Sore, Puluhan Wisatawan Pantai di Gunungkidul Tersengat Ubur-Ubur
Berita Terkait
-
Penuhi Kebutuhan Air Bersih dan Sanitasi Layak, Pentingnya Kolaborasi Lintas Sektor
-
Salurkan Bantuan Sanitasi Layak dan Air Bersih, PNM Peduli Masa Depan Sehat
-
Menjelajahi Desa Wisata Nglanggeran: Desa Wisata Terbaik Dunia
-
Tak Lagi Khawatir Kekeringan Air, Pertamina Bangun Sanitasi Air Bersih di 131 Daerah
-
IIF Dorong Ketersediaan Akses Air Bersih di Indonesia
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
-
Harga Emas Terbang Tinggi Hingga Pecah Rekor, Jadi Rp1.889.000
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
Terkini
-
Kantongi Lampu Hijau dari Pusat, Pemkab Sleman Tancap Gas Isi Kursi Kosong OPD
-
Polisi Ciduk Arena Judi Terselubung di Sleman, Sabung Ayam Hingga Dadu Ditemukan
-
Warga Jogja Bingung Buang Sampah, Kebijakan Pemkot Tutup TPS Bikin Resah
-
Petani Majalengka Gigit Jari? Ahli Pertanian Sebut Jurus Burung Hantu Prabowo Tak Efektif, Ini Solusi Jitu Basmi Tikus
-
Peringatan Dini BMKG Terbukti, Sleman Porak Poranda Diterjang Angin Kencang