Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 03 Juni 2021 | 11:23 WIB
Gunung Merapi mengeluarkan lava pijar yang tampak dari Purwobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta, Selasa (5/1/2021). [ANTARA FOTO]

Teramati juga sejumlah guguran lava dalam periode tersebut. Semua luncuran lava juga masih mengarah ke barat daya.

"Teramati 4 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter ke arah barat daya," tuturnya.

Sedangkan untuk aktivitas kegempaan tercatat kegempaan guguran sejumlah 43 kali dan hybrid atau fase banyak sejumlah 9 kali, hembusan 5 kali serta vulkanik dangkal sebanyak 5 kali.

Hanik menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sementara potensi bahaya pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.

Baca Juga: 5 Kali Guguran Lava Meluncur dari Puncak Merapi, Jarak Terjauh 1,2 Km ke Barat Daya

Sedangkan untuk kemungkinan jika terjadi lontaran material vulkanik saat terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

"Untuk yang berada di luar potensi daerah bahaya saat ini kondusif untuk beraktivitas sehari-hari," imbuhnya.

Selain itu kegiatan penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III juga tetap direkomendasikan untuk dihentikan sementara waktu.

Ditambah dengan imbauan kepada pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak dalam kondisi saat ini.

Perlu diketahui juga hingga saat ini, BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi pada Siaga (Level III). Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.

Baca Juga: Merapi 10 Kali Keluarkan Lava Pijar ke Barat Daya, Jarak Maksimal 1 Km

Load More