Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Jum'at, 04 Juni 2021 | 17:04 WIB
Ketua PGRI DIY, Baskara Aji. [Kontributor / Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) daring yang terpaksa dilaksanakan selama pandemi COVID-19 ternyata mulai berdampak. Dari laporan yang diterima Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) DIY, nilai Asesmen Standar Pendidikan Daerah (ASPD) yang diraih peserta didik pada tahun ini tak optimal.

"Kami di PGRI juga cukup prihatin dengan kondisi [kbm daring] ini karena pembelajaran daring ternyata tidak bisa efektif untuk menyampaikan materi-materi seperti yang ditargetkan oleh kurikulum karena banyak hal kita menggunakan standar proses yang [offline] dulu kemudian berubah menjadi online. Itu banyak hambatan baik yang dialami guru maupun siswa," ungkap Ketua PGRI DIY, Baskara Aji di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Jumat (04/06/2021).

Menurut Sekda DIY tersebut, KBM daring yang tidak optimal membuat hasil ASPD tidak seperti yang diharapkan. Hal itu menjadi salah satu bukti proses pembelajaran daring yang diterapkan saat ini mengakibatkan degradasi kompetensi peserta didik dibandingkan saat ada tatap muka.

Karenanya PGRI DIY berharap Kemendikbud maupun dinas pendidikan di tingkat kabupaten/kota dan propinsi bisa mengatur target-target kurikulum sesuai dengan kondidi pandemi saat ini. Sebab jika memaksakan diri menggunakan standar isi, standar kelulusan dan penilaian seperti sebelum pandemi maka kompetensi siswa tidak akan tercapai.

Baca Juga: UGM Segera Gelar KBM Bauran, Diprioritaskan Mahasiswa DIY dan Sekitarnya

Perubahan target tersebut tidak menyalahi aturan karena memang kondisi pandemi tidak memungkinkan sekolah menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen. Meski ada wacana pembukan PTM pada tahun ajaran baru nanti pun tidak bisa dilaksanakan secara utuh mengingat kasus COVID-19 di DIY masih saja tinggi.

Karenanya selain perubahan target, PGRI meminta sekolah meningkatkan kemampuan guru, khususnya dalam mengajar secara daring. Hal itu dibutuhkan agar KBM daring bisa berjalan lebih efektif.

"Kita berharap di dinas juga ada program [peningkatan kualitas guru] itu. Sebenarnya sudah ada sih tapi mungkin masih kurang lagi, bisa ditambah," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Baca Juga: 4 Orang Pengedar Sabu di Jateng-DIY Diduga dari Sindikat Pengedar Narkoba Internasional

Load More