SuaraJogja.id - Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) daring yang terpaksa dilaksanakan selama pandemi COVID-19 ternyata mulai berdampak. Dari laporan yang diterima Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) DIY, nilai Asesmen Standar Pendidikan Daerah (ASPD) yang diraih peserta didik pada tahun ini tak optimal.
"Kami di PGRI juga cukup prihatin dengan kondisi [kbm daring] ini karena pembelajaran daring ternyata tidak bisa efektif untuk menyampaikan materi-materi seperti yang ditargetkan oleh kurikulum karena banyak hal kita menggunakan standar proses yang [offline] dulu kemudian berubah menjadi online. Itu banyak hambatan baik yang dialami guru maupun siswa," ungkap Ketua PGRI DIY, Baskara Aji di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Jumat (04/06/2021).
Menurut Sekda DIY tersebut, KBM daring yang tidak optimal membuat hasil ASPD tidak seperti yang diharapkan. Hal itu menjadi salah satu bukti proses pembelajaran daring yang diterapkan saat ini mengakibatkan degradasi kompetensi peserta didik dibandingkan saat ada tatap muka.
Karenanya PGRI DIY berharap Kemendikbud maupun dinas pendidikan di tingkat kabupaten/kota dan propinsi bisa mengatur target-target kurikulum sesuai dengan kondidi pandemi saat ini. Sebab jika memaksakan diri menggunakan standar isi, standar kelulusan dan penilaian seperti sebelum pandemi maka kompetensi siswa tidak akan tercapai.
Baca Juga: UGM Segera Gelar KBM Bauran, Diprioritaskan Mahasiswa DIY dan Sekitarnya
Perubahan target tersebut tidak menyalahi aturan karena memang kondisi pandemi tidak memungkinkan sekolah menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen. Meski ada wacana pembukan PTM pada tahun ajaran baru nanti pun tidak bisa dilaksanakan secara utuh mengingat kasus COVID-19 di DIY masih saja tinggi.
Karenanya selain perubahan target, PGRI meminta sekolah meningkatkan kemampuan guru, khususnya dalam mengajar secara daring. Hal itu dibutuhkan agar KBM daring bisa berjalan lebih efektif.
"Kita berharap di dinas juga ada program [peningkatan kualitas guru] itu. Sebenarnya sudah ada sih tapi mungkin masih kurang lagi, bisa ditambah," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Baca Juga: 4 Orang Pengedar Sabu di Jateng-DIY Diduga dari Sindikat Pengedar Narkoba Internasional
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- Keanehan Naturalisasi Facundo Garces ke Malaysia, Keturunan Malaysia dari Mana?
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
Pilihan
-
Timnas Indonesia Cuma Jadi Samsak Uji Coba, Niat Jepang Hanya Ekspermien Taktik dan Pemain
-
Daftar 10 Merek Mobil Buatan Pabrik Indonesia Terlaris di Luar Negeri, Toyota Masih Juara?
-
Partainya Lebih Dipilih Jokowi, DPW PSI Jateng: Kader Berbunga-bunga
-
3 Rekomendasi HP Murah Memori 512 GB dengan Performa Handal, Terbaik Juni 2025
-
MIMPI di Belantara Jambi: Mahasiswa Ubah Harapan Masyarakat Suku Anak Dalam
Terkini
-
Tambang Nikel Raja Ampat jadi Sorotan: DPR Tegur Menteri, Ada Apa?
-
Pilihan Guest House Samarinda yang Cozy dan Terjangkau untuk Liburan Hemat
-
Klitih Kembali Resahkan Sleman: 3 Terduga Pelaku Diamankan di Condongcatur
-
Cilok vs Otak Cerdas Anak: Wali Kota Yogyakarta Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Mandiri Sahabat Desa Fokus pada 200 Keluarga Risiko Stunting di Yogyakarta