SuaraJogja.id - Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Diskominfosan) menempatkan 501 wifi publik yang bisa diakses secara gratis oleh masyarakat. Pemasangan fasilitas tersebut ditujukan untuk penguatan ekosistem digital. Salah satunya adalah untuk menunjang kegiatan belajar mengajar.
Kepala Diskominfosan Kota Yogyakarta, Tri Hastono mengatakan jika tingkat pengenalan dan pemanfaatan literasi di Jogja cukup tinggi. Tingkat pengenalan internet disebut lebih dari 70 persen. Tidak sedikit juga orang yang memiliki ponsel lebih dari satu. Selain itu, tingkat konsumsi data internet pulsa juga dinilai tinggi.
Saat ini pemkot menambah 501 titik WiFi publik berasal dari kontribusi APBD dan CSR dari pengusaha lokal Jogja. Tri menambahkan jika pihaknya ingin membentuk program serupa gerakan ekosistem digital berbasis WiFi publik. Ia mencari cara agar WiFi publik dan jaringan komunikasi yang sudah merata di Kota Yogyakarta bisa ditambah nilai peruntukannya.
"Memunculkan aktivitas kreatif dan ekonomi baru berbasis digital," kata Tri saat ditemui di Umbulharjo, Yogyakarta Rabu (16/5/2021).
Baca Juga: Terjadi Lonjakan Kasus Covid-19, Pemkot Jogja Aktifkan Kembali Selter Wilayah
Di tengah situasi pandemi, kegiatan UKM menurun lantaran terbatasnya pertemuan fisik dan mengurangi kerumunan. Kegiatan digital menjadi salah satu alternatif dalam menjembatani hal tersebut. Selain itu, sejak awal pembuatan WiFi publik juga ditujukan untuk kegiatan belajar mengajar.
Tri menjelaskan bahwa tujuan tersebut masih terus dalam upaya dicapai, terutama di situasi pandemi yang belum memungkinkan pelaksanaan KBM. WiFi publik dinilai membantu meringankan beban rumah tangga terkait kebutuhan internet. Diskominfosan juga akan mengembangkan penggunaan untuk pelatihan kreatif berbasi digital.
"Kami ingin membuat WiFi publik sebagai pusat aktivitas pembelajaran digital," imbuhnya.
Isu penguatan ekosistem digital digunakan sebagai pilihan tema KKN atau tugas praktek. Rencananya pelatihan di tempat publik akan dihadiri 10 sampai 15 orang. Tri mengaku pihaknya memilih peserta yang mampu mengidentifikasikan kebutuhannya.
Ia berharap kegiatan itu bisa mendorong percepatan aktivitas mulai dari UMKM, pelaku usaha rumahan dan sebagainya untuk bisa bergerak lebih leluasa dan tidak terkendala dengan situasi sosial yang berpengaruh pada aktivitas mereka.
Baca Juga: Target Vaksin Pralansia Selesai Juni, Pemkot Jogja Suntikkan 2.000 Vaksin per Hari
Berita Terkait
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
Komersialisasi Bandara IKN Tunggu Revisi Perpres 131/2023, Kata Wamenhub Suntana
-
Tim Resmob Tangkap Pelaku Pembunuhan Tragis di Morowali yang Kabur ke Kaltim
-
Potret Nadia Raysa Mantan Marselino Ferdinan: IG-nya Diserbu Penggemar Usai Menang Lawan Arab
-
Harga Emas Antam Terbang Tinggi Jelang akhir Pekan, Tembus Rp1.520.000/Gram
-
Dinilai Hina Janda, Ridwan Kamil Kena Semprot Susi Pudjiastuti: Mau Omong Apa?
Terkini
-
Terpidana Mati Mary Jane Bakal Dipindah ke Filipina, Begini Tanggapan Komnas HAM
-
Ratusan TPS Masuk Kategori Rawan, Bawaslu Kulon Progo Intensifkan Pengawasan
-
Banyak Aduan Tidak Ditindaklanjuti, Front Masyarakat Madani Laporkan Bawaslu Sleman ke Ombudsman DIY
-
Viral Video Truk Buang Sampah Ilegal di Hutan Gunungkidul, WALHI Desak Pemda DIY Bertindak
-
Timses Pede Heroe-Pena Menang Pilkada Yogyakarta, Target 40 Persen Suara Terkunci