SuaraJogja.id - Komunitas sukarelawan pencegah aksi klitih atau kejahatan jalanan di Sleman, Jawil Jundil (JJ) menyatakan ada peningkatan aksi kejahatan jalanan selama masa PPKM dalam sebulan terakhir. Tidak jarang pelaku aksi klitih itu merupakan anak-anak yang masih di bawah umur.
"Selama PPKM ini peningkatannya cukup lumayan. Daripada sebelum PPKM loh," kata Koordinator Lapangan (Korlap) Jawil Jundil, Guntur Irmanda Putra, saat dihubungi wartawan, Rabu (28/7/2021).
Guntur menjelaskan hari-hari rawan di Yogyakarta sendiri ketika sudah memasuki long weekend atau akhir pekan. Terhitung mulai pada Jumat, Sabtu dan Minggu.
Berdasarkan hasil pengamatan pihaknya, rata-rata aksi jalanan berupa klitih itu melibatkan gangster atau grup tertentu. Dengan motif sebenarnya adalah hendak untuk pergi bentrok atau tawuran antar geng.
"Rata-rata gangster atau grup cuma musuhnya sebetulnya saling tantang antar sekolah. Lalu saat sudah selesai bentrok, mereka muter pawai sambil nyari-nyari. Rata-rata selama PPKM ini. Kalau yang sebelum PPKM itu malah belum begitu marak," ungkapnya.
Belum lama ini, Guntur menceritakan sempat menemukan rombongan aksi klitih di jalanan Ringroad Selatan tepatnya di sebelah timur Terminal Giwangan. Setidaknya ada kurang lebih 10 motor yang bergerombol saat itu.
Namun dari 10 motor tersebut hanya satu motor saja yang bisa diamankan. Dan pelakunya pun, kata Guntur, masih anak di bawah umur.
Berawal dari laporan salah seorang warga setelah melihat gerombolan yang meresahkan. Personil JJ memutuskan langsung bergerak untuk melakukan penyisiran.
"Kita dari Kotagede ke arah ringroad. Ketemunya ketika sudah sampai di selatan Giwangan terus kita puter balik lagi ke arah Kotagede lewat ringroad itu ternyata berpapasan. Di situlah rombongan mengacungkan celurit dan naik di atas motor sambil memutar-mutar gir. Kita putar balik, kita kejar," jelasnya.
Baca Juga: Belum Dapat Kiriman Lagi, Stok Vaksin Covid-19 di Sleman Hanya Cukup Sampai Minggu Ini
Gerombolan yang panik diketahui aksinya langsung kalang kabut menggeber motornya. Namun satu motor dari rombongan itu bernasib kurang beruntung lantas menabrak sebuah truk molen.
Momen tersebut sempat diabadikan serta diunggah ke sosial media. Tidak sedikit netizen yang menaruh perhatian dari video tersebut.
"Iya itu salah satunya nabrak truk molen. Pelaku yang tertangkap pertama itu, satunya karena panik to yang ngga nabrak itu lari malah lompat dari motornya itu yang belakangnya itu tapi juga ketangkep," jelasnya.
Dengan kesepakatan yang telah dijalin dengan jajaran Polres Sleman serta aparat terkait. JJ pun menyerahkan pelaku klitih itu ke kepolisian setempat untuk diproses lebih lanjut.
"Kita laporkan itu ke hukum sektor karena itu masuk hukum Polsek Banguntapan kita serahkan ke Polsek Banguntapan dengan dua tersangka dan barang bukti celurit dan sabuk," tuturnya.
Jika dibandingkan dengan bulan lalu, lanjut Guntur, bulan ini lebih banyak bermunculan geng-geng yang notabene berasal dari anak sekolah.
Menurutnya peningkatan aksi ini disebabkan belum adanya undang-undang darurat di DIY yang memang khusus mengatur tentang aksi kejahatan jalanan ini. Sehingga kejahatan jalanan yang dilakukan oleh anak-anak di bawah umur itu belum bisa diberikan hukuman yang mengikat.
"Jadi belum ada yang membuat efek jera. Sehingga sekarang kebebasan anak-anak sekolah itu lebih gampang dengan kondisi saat ini. Contohnya di Polsek Banguntapan itu akhirnya dikembalikan ke orang tua, wajib lapor dan kita diminta menyaksikan wajib lapor. Dan hal-hal seperti itu kurang, efek jeranya kurang," sebutnya.
Guntur menuturkan JJ sendiri dibagi oleh beberapa kelompok sektor untuk menyisir aksi kejahatan jalanan yang meresahkan tersebut. Setidaknya ada 14 anggota inti yang tergabung dalam JJ.
Sedangkan untuk jumlah keseluruhan personil JJ sendiri saat ini sudah mencapai lebih kurang 100 personil. Belum ditambah dengan sejumlah simpatisan tim JJ yang biasanya menjadi telik sandi dan tersebar di berbagai titik rawan.
"Alhamdulillah semakin ke sini semakin solid. Dengan beberapa temen-temen anggota yang masih konsisten di jalur sosialnya khususnya di program kamtibmasnya," tegasnya.
Dengan kondisi yang masih meresahkan ini, Guntur tidak meminta banyak. Pihaknya hanya berharap ada satu aturan yang dapat untuk memberikan efek jera bagi tindak kejahatan jalanan ini.
"Ya semoga setidaknya ada satu aturan yang mampu membuat efek jera bagi pelaku jalanan itu. Entah itu begal atau klitih dan lain sebagainya. Kita tidak pamrih tidak, cuma setidaknya ada aturan atau efek yang membuat mereka jera dan tidak mengulangi itu lagi," pungkasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Prihatin Klitih di Jogja, Komunitas Jawil Jundil Hadir Perangi Kejahatan Jalanan
-
Niat Bantu Warga, 4 Remaja Sempat Diamankan Polisi Usai Diteriaki Klitih
-
Akun IG Gangster Jogja Resahkan Publik, Berhubungan dengan Klitih Kotagede?
-
Bapas Kelas I Yogyakarta Tegaskan Objektif Sikapi Kasus Klitih di Kotagede
Terpopuler
- 4 Link Video Syur Andini Permata Bareng Bocil Masih Diburu, Benarkah Adik Kandung?
- Pemain Keturunan Rp260,7 Miliar Bawa Kabar Baik Setelah Mauro Zijlstra Proses Naturalisasi
- 41 Kode Redeem FF Terbaru 10 Juli: Ada Skin MP40, Diamond, dan Bundle Keren
- Eks Petinggi AFF Ramal Timnas Indonesia: Suatu Hari Tidak Ada Pemain Keturunan yang Mau Datang
- 4 Rekomendasi Sepatu Running Adidas Rp500 Ribuan, Favorit Pelari Pemula
Pilihan
-
9 Sepatu Lari Murah Rp500 Ribu ke Bawah di Shopee, Performa Nyaman Desain Keren!
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Prediksi Oxford United vs Port FC: Adu Performa Ciamik di Final Ideal Piala Presiden 2025
-
Ole Romeny Kena Tekel Paling Horor Sepanjang Kariernya, Pelatih Oxford United: Terlambat...
-
Amran Sebut Produsen Beras Oplosan Buat Daya Beli Masyarakat Lemah
Terkini
-
Rumah Dihancurkan, Warga Lempuyangan Ngamuk, PT KAI Dituding Tak Manusiawi Saat Eksekusi
-
SDM Rendah? Wanita Ini Lecehkan Yogyakarta di Instagram, Akunnya Langsung Raib
-
Sekolah Rakyat DIY di Tahun Ajaran Baru, 275 Siswa Diterima, Pemda Siapkan MOS Berkualitas
-
UMKM Kota Batu Tangguh dan Inovatif Berkat Dukungan Klasterkuhidupku BRI
-
443 Juta Transaksi: Bukti Peran Strategis AgenBRILink untuk BRI