Seminggu sekali Sumini mengaku pergi ke perkampungan untuk menjual sayur yang ia tanam serta membeli bumbu dapur guna keperluan memasak. Namun suatu hari, ia terpaksa mencuri beras karena memang tak ada lagi uang untuk membeli beras.
Lima bulan yang lalu, ia mendapatkan tawaran untuk memelihara dua ekor sapi milik saudara mereka. Awalnya, keluarga ini ingin membangun kandang di dekat mereka tinggal di hutan milik Perhutani. Pihak Perhutani tidak mengijinkan jika keluarga ini membangun kandang sapi di area hutan.
"Terus saya minta ijin sama orangtua untuk mbangun kandang di sini (dekat sungai),"terangnya.
Karena capek bolak-balik dari ladang ke kandang maka akhirnya keluarga ini memutuskan untuk membuat sebuah kamar menyatu dengan kandang sekadar untuk tidur dan beraktivitas lainnya. Hingga akhirnya mereka benar-benar tinggal berbagi dengan 3 hewan ternak.
Baca Juga: Kuota Kerap Habis di Kotanya, Gadis Asal Sukoharjo Ini Nekat Ikut Vaksinasi di Gunungkidul
"Jadi awalnya sapi hanya dua, terus beranak 1. Anaknya milik saya,"ungkapnya.
Keluarga ini sebenarnya memiliki 4 orang anak dimana anak ke-3 ini baru kelas 7 dan untuk anak tempat baru kelas 3 SD. Sementara anak pertama mereka sudah bekerja sebagai buruh serabutan dan anak ke-2 menjadi tukang parkir di sebuah pasar setiap 3 hari sekali.
Tak hanya Ngadiono dan Sumini yang terjerat rentenir hingga terpaksa menjual barang-barang mereka. Cukup banyak warga Gunungkidul yang terjerat lebih dari 1 rentenir. Hingga akhirnya mereka menjual tanah atau rumah yang mereka miliki.
Seperti yang dilakukan oleh Supri warga Kelurahan Putat kapanewon Patuk. Wanita ini terpaksa tiga kali menjual tanah yang mulai memiliki hasil dari warisan orang tuanya. Hal ini juga dialami oleh Sri warga Patuk, Gunungkidul. Suaminya terpaksa menjual 2 petak sawah untuk menutupi hutang ke rentenir.
Cukup Fotokopi KTP, Bisa Langsung Cair
Baca Juga: Terpuruk Akibat PPKM, Pelaku Wisata Gunungkidul Terpaksa Jual Ternak untuk Bayar Angsuran
Jeratan rentenir untuk masyarakat Gunungkidul seolah sudah menggurita. Kemudahan yang diberikan rentenir berkedok Koperasi Simpan Pinjam (KSP) ataupun pinjaman online membuat warga mudah tergiur.
Mar (38) salah seorang karyawan KSP membenarkan adanya kemudahan yang diberikan tersebut. Seseorang yang ingin mengajukan pinjaman ke KSP dengan sistem harian maka cukup mengajukan pinjaman hanya dengan modal KTP.
"Jadi cuma bilang saja butuh duit berapa terus ngasih fotokopi KTP, besok cair,"terang dia.
Tak perlu ada survei ke tempat usaha ataupun ke rumah yang bersangkutan. Sehingga nasabah pun tidak perlu khawatir pinjamannya akan diketahui oleh anggota keluarga yang lain ataupun tetangga.
Untuk membayar cicilan, sesuai kesepakatan akan bertemu di mana. Biasanya mereka berhubungan lewat HP untuk pembayaran cicilan. Nasabah tidak perlu datang ke kantor, karena kolektor akan mendatangi lokasi yang dijanjikan setiap harinya.
"Hutang itu hanya jangka pendek 10 hari atau seminggu. Cicilannya harian,"paparnya.
Berita Terkait
-
Pinjol Makin Ancam Masyarakat, DPR dan Pemerintah Diminta Rancang UU Baru Pinjaman
-
Minta Polisi Berantas Pinjol Ilegal, Komisi III DPR: Kerap Lakukan Aksi Teror
-
Pegawai Bank Bunuh Diri Terjerat Utang Pinjol, Surat Wasiatnya Beredar, Isinya Nyesek
-
Pinjol Kini Tak Cuma Butuh Izin Google, Harus Kantongi Surat OJK
Tag
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Bareskrim Nyatakan Ijazah S1 UGM Jokowi Asli, Bernomor 1120 dengan NIM 1681/KT
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
Pilihan
-
Shayne Pattynama Tulis Prediksi Skor Timnas Lawan China di Sandal
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP Terbaik 2025: Layar AMOLED, Harga Rp2 Jutaan
-
Manchester United Hancur Lebur: Gagal Total, Kehabisan Uang, Pemain Buangan Bersinar
-
Srikandi di Bali Melesat Menuju Generasi Next Level Dengan IM3 Platinum
-
30 Juta Euro yang Bikin MU Nyesel! Scott McTominay Kini Legenda Napoli
Terkini
-
Lewat Bola dan Sponsorship di GFL Series 3, BRI Tanamkan Nilai Positif ke Anak Muda
-
Hadiah Digital yang Bangkitkan Solidaritas Sosial, Klaim 3 Link Saldo DANA Kaget Ini
-
Moratorium Hotel Sumbu Filosofi Diberlakukan, PHRI Desak Penertiban 17 Ribu Penginapan Ilegal
-
Kelanjutan Soal Besaran Pungutan Ekspor Kelapa, Mendag Ungkap Hal Ini
-
Kabupaten Sleman Diganjar ANRI Award, Bupati Ungkap Strategi Jitu Pelestarian Arsip