SuaraJogja.id - Sejumlah warga Pedukuhan Sanggrahan, Tirtoadi, Mlati, Sleman yang terdampak proyek pembangunan jalan tol Jogja-Bawen mulai bersiap untuk pindah rumah. Beberapa warga bahkan sudah membongkar rumahnya.
Berdasarkan pantauan SuaraJogja.id, di wilayah Pedukuhan Sanggrahan terlihat memang sudah ada beberapa rumah warga yang mulai dibongkar, tetapi masih tetap ada rumah warga terdampak tol yang utuh dan digunakan hingga sekarang.
Salah seorang warga Sanggarahan, Gudadi (57), menjadi salah satu warga yang masih menempati rumahnya kendati memang sudah ditetapkan terdampak pembangunan tol.
"Iya ini rumah saya juga terdampak tol terkena sekitar 150 meter. Hanya tinggal menunggu ganti rugi saja," kata Gudadi saat ditemui awak media di rumahnya, Jumat (3/9/2021).
Baca Juga: Terdampak Pembangunan Tol, Padukuhan di Sleman Ini 'Hilang' Sampai 50 Persen
Dari luas tanah tersebut, kata Gudadi, ia akan menerima ganti rugi sebesar Rp1 miliar. Namun proses pencarian itu masih terkendala administrasi.
"September ini cairnya, karena kemarin kurang tanda tangan satu lembar. Seharusnya kan pertama kali saya sudah dapat tapi berhubung ada yang keselip jadi belum bisa menerima," terangnya.
Disampaikan Gudadi, sebagian warga terdampak tol lainnya pun sudah mulai mengosongkan bahkan membongkar rumahnya. Tujuannya agar sisa material dari rumah lama yang masih layak bisa digunakan untuk pembangunan rumah baru.
"Jadi ini bangunan (yang dibongkar) dimanfaatkan untuk rumah baru. Dari panitia jalan tol juga memperbolehkan kalau sisa bangunan yang bisa dipakai bisa diambil," tuturnya.
Ia menyebut tidak sedikit warga yang berpindah tidak jauh dari rumah lamanya. Artinya masih di sekitar wilayah Sanggrahan atau bahkan hanya di samping rumah lama yang terdampak tol.
Baca Juga: Ganti Rugi Tol, Banyak Sales Kendaraan Bermotor Serbu Kampung Miliarder Baru di Sleman
"Pada umumnya itu ya cuma nyari dari tetangga sini (Sanggrahan) yang kiranya tanahnya bisa diganti atau dibeli yang lebih ringan," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Waskita Karya Garap Bendungan Berstatus PSN
-
Jalan Tol Solo-Jogja Gratis Selama Libur Nataru, Cek Tanggalnya!
-
Divonis 3 Tahun Penjara Dalam Kasus Korupsi Tol MBZ, Djoko Dwijono Melawan
-
Kejar Setoran, Tol IKN Harus Beres Sebelum Upacara 17 Agustus 2024
-
Eks Dirut PT JJC Sebut Right To Match Bukan Jaminan Memenangkan Lelang Proyek Tol MBZ
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
Terkini
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat
-
Guru Besar UGM: Hapus Kuota Impor AS? Petani Lokal Bisa Mati Kutu