SuaraJogja.id - Ngadiono (52) dan Sumini (44), pasangan suami-istri yang tinggal di kandang sapi di bantaran Sungai Oya, di Pedukuhan Kedungranti, Kalurahan Nglipar, Kapanewon Nglipar, Kabupaten Gunungkidul, terus menarik simpati. Kisah hidupnya, di mana mereka berbulan-bulan tinggal di kandang sapi dan empat tahun di hutan, membuat banyak orang trenyuh.
Namun tampaknya, pasangan yang telau memiliki empat anak tersebut mulai bisa bernapas lega. Ke depan, pasutri ini akan segera pindah dari bantaran Sungai Oya ke tempat lebih aman.
Rabu (15/9/2021) siang, sang "malaikat" tampak menyambangi mereka. Adalah anggota Direskrimum Polda DIY, Bripka Oktaviani, yang mendatangi pasangan suami-istri ini. Bripka Oktaviani menyerahkan bantuan uang kepada Ngadiyono dan istrinya. Tak ada yang tahu berapa jumlah yang diberikan oleh polwan tersebut.
Namun, Ngadiyono menandaskan, uang tersebut rencananya akan digunakan untuk membeli tanah milik dua saudara Ngadiyono yang kini tinggal di Jakarta. Ada sebidang tanah seluas 500 meter persegi di depan rumah kepala dukuh setempat dan dimiliki oleh dua saudara Ngadiyono.
Baca Juga: Muncul Klaster Hajatan Saat Penerapan PPKM, Satu RT di Gunungkidul Masih Masuk Zona Merah
"Saya akan pakai beli 100 meter dari tanah bagian saudara saya, Tatik. Tanah itu total 500 meter bagian dua saudara saya, tapi yang saya beli itu pas jatah Tatik," ujar Ngadiyono.
Ngadiyono sendiri mengaku sangat berterimakasih dengan Polwan asal Polda DIY tersebut. Uang tersebut rencananya memang akan digunakan untuk membeli tanah milik saudaranya yang kini tinggal di Jakarta, Tatik.
Ngadiyono mengaku sejak dirinya gencar diberitakan, para tetangganya meminta dirinya bersama istri untuk tinggal di rumah orangtua mereka. Namun untuk hewan ternaknya masih berada di kandang yang dulu sempat ia fungsikan sebagai rumah.
"Saya tinggal bersama orang tua sekarang. Warga kasihan terus meminta saya tinggal di sana," ungkapnya.
Di tempat yang sama, Bripka Oktaviani mengatakan dirinya merasa prihatin dengan nasib yang dialami oleh keluarga Ngadiyono. Sebab sebelum tinggal di kandang, pasangan ini sudah 4 tahun tinggal di hutan sekitar 1,5 kilometer dari rumah mereka saat ini.
Baca Juga: Diduga karena Masalah Asmara, Remaja di Gunungkidul Nekat Gantung Diri
"Saya lakukan ini atas dorongan senior saya Brigadir Ali (Bong Ali), beliau selama ini peduli dengan orang kecil. Beliau sering membantu masyarakat yang selama ini kekurangan," kata dia, Rabu.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Muncul Klaster Hajatan Saat Penerapan PPKM, Satu RT di Gunungkidul Masih Masuk Zona Merah
-
Diduga karena Masalah Asmara, Remaja di Gunungkidul Nekat Gantung Diri
-
Diserang Virus Hingga Harga Anjlok, Peternak Ayam Petelur di Gunungkidul Bertumbangan
-
Alami Pelecehan Seksual, Wanita Ini Digerayangi Saat Lewat Jalan Karangmojo-Ponjong
-
Bersama Istri, Oknum ASN di Gunungkidul Bawa Lari Mobil Rental yang Digadaikan
Terpopuler
- Duet Elkan Baggott dan Jay Idzes, Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs China
- 27 Kode Redeem FF Terbaru 17 Mei: Klaim Diamond, Token, dan Skin Cobra MP40
- Penampilan Syahrini di Cannes Mengejutkan, Dianggap Berbeda dengan yang di Instagram
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- Ditegur Dudung Abdurachman, Hercules Akhirnya Minta Maaf ke Gatot Nurmatyo dan Yayat Sudrajat
Pilihan
-
PSSI Bongkar Alasan Tak Panggil Elkan Baggott meski Sudah Sampai di Bali
-
Kurator Didesak Penuhi Hak Karyawan PT Sritex, Tagihan Pembayaran Capai Rp 337 Miliar
-
Menelisik Kinerja Emiten Kongsian Aguan dan Salim
-
Mudah Ditebak, Ini Prediksi Starting XI Timnas Indonesia vs China
-
Muhammadiyah dan BSI Rujuk?
Terkini
-
Bantah Imbas Pilkada, Bupati Sleman Rombak Ratusan Pejabat: Saya Butuh Orang Kompeten
-
Komitmen DIY Genjot Industri Cetak, Jogja Printing Expo 2025 Digelar Ciptakan Persaingan Sehat
-
Hujan Badai Hantam Sleman, Pohon Tumbang Timpa Rumah dan Sekolah, Ini Lokasinya
-
Sri Sultan HB II Layak Jadi Pahlawan Nasional, Akademisi Jogja Ini Ungkap Alasannya
-
Punya 517 Posyandu di Jogja yang Sudah Layani Bayi serta Lansia, Target ILP Capai 83 Persen