Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 30 September 2021 | 16:25 WIB
Leo Mulyono, penyintas tragedi G30S. [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

"Saya takut. Sampai SMA pokoknya jangan sampai ketahuan bahwa bapaknya ini eks tapol. Ya ada sekolahan yang orde barunya kuat, takut kalau mengetahui latar belakang keluarganya nanti bisa terjadi apa-apa dengan anak-anak," ujar Leo.

Pasalnya saat dulu warga kampungnya tahu tentang status Leo perlakuan tidak menyenangkan turut ia dapatkan. Hal itu yang membuatnya tetap tidak memberitahukan dulu kepada anak-anaknya.

"Soalnya ya itu dikatut-katutke, kalau di kampung waktu ketahuan saya kan dikafir-kafirkan. Kalau dia (anak-anaknya) tahu sebelum ngerti kan terus dia bisa down. Dia memang pernah bercerita tentang bahwa PKI itu jahat juga," terangnya.

Kendati begitu, Leo memiliki keyakinan bahwa kelak anak-anaknya akan memahami hal itu dengan sendirinya. Terlebih kemudian saat ada beberapa teman yang datang ke rumah dan bercerita tentang tragedi itu.

Baca Juga: Berdiri Tugu Palu Arit di Palembang, Puluhan Kantor Serikat Buruh

"Tapi saya punya keyakinan nanti dia akan tahu sendiri setelah SMA, apalagi sampai mahasiswa. Dia juga selalu mendengarkan setiap bapaknya atau ibunya kedatangan tamu dan bercerita tentang tragedi itu," sambungnya.

Sekarang semua anak-anaknya sudah tahu tentang cerita masa lalu Leo. Mereka juga menerima itu dan hidup bersama dengan cerita-cerita pengalaman masa lalu dari kedua orang tuanya. 

Leo Mulyono, penyintas tragedi G30S. [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

Menurutnya tragedi G30S itu tidak akan terurai sebab orang-orang yang membuatnya atau oknum-oknum di dalamnya masih ada hingga saat ini. 

"Namun dengan semangat hidup yang saya punya tidak akan melupakan peristiwa ini. Memang aku enggak lupa, selama belum terurai tentang G30S aku tidak akan pernah lupa tentang itu," tegasnya.

Dia mengaku sangat senang bisa terus berbagai cerita dengan generasi muda untuk melihat sejarah bangsa ini dari perspektif lain. Leo menyebut masih ada banyak teman-temannya di luar sana yang juga memiliki kisah tak kalah luar biasa.

Baca Juga: Kumpulan 30 Link Download Twibbon Peringatan G30S PKI

"Temui semua, pasti nanti semua ceritanya ada garis yang sama. Ceritanya pasti lain-lain tergantung pengalaman, tapi ada garis pokok yang itu bisa diambil benang merahnya. Makanya kalau ada kawan-kawan yang peduli dengan kita yang selama ini tidak dipedulikan, itu aku benar-benar sangat terima kasih. Ini demi kebaikan peristiwa G30S itu agar anatominya terurai," urainya.

Load More