
Mahasiswa yang tidak mengerti tentang apa yang sebenarnya terjadi memilih untuk berlindung di tempat yang aman. Namun aksi anarkis semakin meluas. Bentrok antara mahasiswa dan massa itu tidak terelakkan. Lempar batu, lempar pedang dan lain sebagainya.
Tidak berselang lama, tentara datang. Ada salah satu tentara yang masuk ke gedung tempat Leo dan para mahasiswa lainnya berada saat kekacauan itu terjadi.
"Baru umur 20 tahun saya, saat kejadian itu terjadi," terangnya.
Tiba-tiba ada tembakan masuk. Suara tembakan yang dideskripsikan Leo seperti berasal dari tembakan dari jenis pistol bull dog. Ternyata itu adalah Polisi Ngupasan atau yang sekarang dikenal sebagai Polresta Yogyakarta. Mahasiswa ditodong, dikumpulkan menjadi satu dan dibawa ke salah satu sudut ruangan.
Baca Juga: Berdiri Tugu Palu Arit di Palembang, Puluhan Kantor Serikat Buruh
"Sama polisi dibawa. Aku enggak tahu di bawa kemana. Ternyata dibawa ke Ngupasan (kantor polisi). Polisinya bilang 'tenang saja di sini aman, nanti kalau Jogja sudah aman nanti akan dipulangkan,' diregister juga di sana," ujarnya.
Karena peristiwa kerusuhan itu terjadi hingga malam hari, rombongan Leo akhirnya dititipkan di Wirogunan atau dikenal juga dengan Lapas Kelas IIA Yogyakarta saat ini.
Dimasukan ke blok A, semua perlengkapan rombongan itu dilucuti. Termasuk alat sketsa milik Leo yang diminta. Blok A itu dijelaskan Leo, semestinya digunakan untuk tahanan titipan, tapi tahanan kriminal.
"Ya kita waktu itu enggak tahu tahanan politik atau apa," tuturnya.
Ia menyebut kapasitas ruangan saat itu mungkin hanya cukup untuk 30 orang saja. Namun ternyata saat itu ada 134 orang lebih yang di bawa ke Wirogunan.
Baca Juga: Kumpulan 30 Link Download Twibbon Peringatan G30S PKI
Sebenarnya petugas saat itu berencana untuk memindah sebagian dari rombongan ke sel lain agar bisa lebih nyaman beristirahat. Namun rombongan bersikukuh tetap ingin tinggal bersama di tempat yang sama.
Berita Terkait
-
Riwayat Sangkan Paraning Dumadi, Konsep yang Melatarbelakangi Terwujudnya Sumbu Filosofi
-
Prabowo Mau Bangun Penjara Koruptor di Pulau Terpencil? Ini 7 Lokasi yang Pas!
-
Prabowo Mau Bikin 'Penjara Hiu' Buat Koruptor di Pulau Terpencil, Muzani Bilang Ini
-
Sorot Ide 'Lucu' Prabowo, ICW: Penjara di Pulau Terpencil Malah Bikin Napi Korupsi Semakin Sulit Diawasi
-
Sebelum Kirim ke Penjara Terpencil yang Ada Hiu, ICW Sarankan Prabowo Miskinkan Koruptor Dulu
Tag
Terpopuler
- Dukung Penyidik Tahan Nikita Mirzani, Pakar Justru Heran dengan Dokter Reza Gladys: Kok Bisa...
- Hotman Paris Skakmat Fidaus Oiwobo, Ketahuan Bohong Soal Keturunan Sultan Bima
- Mees Hilgers Berpotensi Tinggalkan Tim
- Ria Ricis Bantu Pengobatan Keponakan Ratusan Juta, Keberadaan Suami Oki Setiana Dewi Dipertanyakan
- Kunjungi Nunung ke Kost, Momen Raffi Ahmad Transfer Uang Jadi Perbincangan
Pilihan
-
Awal 2025, Wuling Sudah Dikalahkan BYD di Pasar EV Indonesia
-
Enjoy Soal Persaingan Lini Depan, Septian Bagaskara: Pelatih Punya Wewenang
-
Lepas Pelatih Kiper demi Timnas Indonesia, Bos Dewa United FC Ucap Pesan Menyentuh
-
Patrick Kluivert Harus Coret 6 Pemain Jelang Timnas Indonesia Lawan Australia, Siapa Tersingkir?
-
Dulu Calon Bintang Timnas Indonesia, Jagoan Indra Sjafri Malah Ditendang Klub Kasta Terbawah
Terkini
-
BRI Perkenalkan Fitur Pemesanan Tiket Kapal, Mudah dan Cepat di BRImo
-
Antisipasi Kecurangan Takaran Terulang, Mendag Bakal Kontrol Ketat Produksi Minyakita
-
Berdayakan Tukang Becak Kayuh di Bulan Ramadan, Muhammadiyah Bagikan Becak Listrik 1912
-
Pedagang di Gunungkidul Keluhkan Pasar Kian Sepi, Sebagian Terpaksa Memilih Tutup
-
Sambut Arus Mudik, Terminal Wonosari Gelar Ramp Check dan Siapkan Karpet Lesehan di Ruang Tunggu