"Waktu itu masih harus seminggu sekali Santiaji ke MPP (Kantor Kemantren) Wirobrajan," tuturnya.
Leo akhirnya menikah pada tahun 1980 dengan istrinya Deborah Oni Ponirah yang juga mantan tahanan Plantungan. Istrinya itu, kata Leo ditangkap hanya karena ikut menari genjer-genjer.
Kondisi itu tetap belum mengubah keadaan yang dirasakan mereka berdua semenjak pulang ke Jogja. Mereka berdua tetap harus mengikuti Santiaji hingga beberapa tahun.
"Jadi camat setiap bulan ketemu dan aku membaca janji sumpah dan ditirukan semua bekas tahanan itu," ungkapnya.
Baca Juga: Berdiri Tugu Palu Arit di Palembang, Puluhan Kantor Serikat Buruh
Ada satu waktu ketika istrinya tidak bisa berangkat untuk mengikuti Santiaji akibat melahirkan anak bungsunya. Namun ternyata tidak ada kelonggaran yang diberikan kepada keluarga itu.
Mereka tetap diberikan peringatan untuk segera melapor ke pemerintah setempat. Bahkan hingga lapor ke kantor militer untuk memberikan kejelasan kenapa tidak berangkat Santiaji.
Beruntung, situasi itu akhrinya berangsur-angsur berubah setelah Abdurrahman Wahid atau Gus Dur menjabat sebagai Presiden ke-4. Perubahan itu semakin bisa dirasakan setelah kebijakan Santiaji bagi eks tapol '65 dihilangkan.
Suara Senyap dan Merawat Ingatan
Dari hasil pernikahannya, Leo dikaruniai empat orang anak, tiga perempuan dan satu laki-laki. Ia mengakui memang sempat merahasiakan statusnya sebagai eks tapol PKI kepada anak-anaknya itu.
Baca Juga: Kumpulan 30 Link Download Twibbon Peringatan G30S PKI
Alasannya adalah takut jika statusnya tersebut dapat berdampak pada anak-anaknya dalam menjalani kehidupan. Terlebih belum lama setelah itu nuansa orde baru masih sangat terasa.
"Saya takut. Sampai SMA pokoknya jangan sampai ketahuan bahwa bapaknya ini eks tapol. Ya ada sekolahan yang orde barunya kuat, takut kalau mengetahui latar belakang keluarganya nanti bisa terjadi apa-apa dengan anak-anak," ujar Leo.
Pasalnya saat dulu warga kampungnya tahu tentang status Leo perlakuan tidak menyenangkan turut ia dapatkan. Hal itu yang membuatnya tetap tidak memberitahukan dulu kepada anak-anaknya.
"Soalnya ya itu dikatut-katutke, kalau di kampung waktu ketahuan saya kan dikafir-kafirkan. Kalau dia (anak-anaknya) tahu sebelum ngerti kan terus dia bisa down. Dia memang pernah bercerita tentang bahwa PKI itu jahat juga," terangnya.
Kendati begitu, Leo memiliki keyakinan bahwa kelak anak-anaknya akan memahami hal itu dengan sendirinya. Terlebih kemudian saat ada beberapa teman yang datang ke rumah dan bercerita tentang tragedi itu.
"Tapi saya punya keyakinan nanti dia akan tahu sendiri setelah SMA, apalagi sampai mahasiswa. Dia juga selalu mendengarkan setiap bapaknya atau ibunya kedatangan tamu dan bercerita tentang tragedi itu," sambungnya.
Berita Terkait
-
MUI Ajak Umat Nonton Film G30S PKI, Ini Tujuannya
-
Survei Median: 42 Persen Publik Ingin Film G30S PKI Kembali Diputar
-
Profil AH Nasution, Selamat dari Kekejaman G30S PKI, Sembunyi di Kedutaan Irak
-
Berdiri Tugu Palu Arit di Palembang, Puluhan Kantor Serikat Buruh
-
Dor! Dor! Suara Tembakan Terdengar Saat Satimin Melihat Wayang, PKI Dieksekusi di Cilacap
Tag
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
- 7 Rekomendasi Sunscreen Terbaik Memutihkan Wajah, Harga Murah Mulai Rp32 Ribuan
Pilihan
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
Terkini
-
KPK Dapat Kekuatan Super Baru? Bergabung OECD, Bisa Sikat Korupsi Lintas Negara
-
Pemkab Sleman Pastikan Ketersediaan Hewan Kurban Terpenuhi, Ternak dari Luar Daerah jadi Opsi
-
8 Tersangka, 53 Miliar Raib: KPK Sikat Habis Mafia Pungli TKA di Kemenaker
-
Dapur Kurban Terbuka, Gotong Royong Warga Kauman Yogyakarta di Hari Idul Adha
-
Masjid Gedhe Kauman Sembelih Puluhan Hewan Kurban, Ada dari Gubernur DIY