Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 30 September 2021 | 16:25 WIB
Leo Mulyono, penyintas tragedi G30S. [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

Sekarang semua anak-anaknya sudah tahu tentang cerita masa lalu Leo. Mereka juga menerima itu dan hidup bersama dengan cerita-cerita pengalaman masa lalu dari kedua orang tuanya. 

Leo Mulyono, penyintas tragedi G30S. [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

Menurutnya tragedi G30S itu tidak akan terurai sebab orang-orang yang membuatnya atau oknum-oknum di dalamnya masih ada hingga saat ini. 

"Namun dengan semangat hidup yang saya punya tidak akan melupakan peristiwa ini. Memang aku enggak lupa, selama belum terurai tentang G30S aku tidak akan pernah lupa tentang itu," tegasnya.

Dia mengaku sangat senang bisa terus berbagai cerita dengan generasi muda untuk melihat sejarah bangsa ini dari perspektif lain. Leo menyebut masih ada banyak teman-temannya di luar sana yang juga memiliki kisah tak kalah luar biasa.

Baca Juga: Berdiri Tugu Palu Arit di Palembang, Puluhan Kantor Serikat Buruh

"Temui semua, pasti nanti semua ceritanya ada garis yang sama. Ceritanya pasti lain-lain tergantung pengalaman, tapi ada garis pokok yang itu bisa diambil benang merahnya. Makanya kalau ada kawan-kawan yang peduli dengan kita yang selama ini tidak dipedulikan, itu aku benar-benar sangat terima kasih. Ini demi kebaikan peristiwa G30S itu agar anatominya terurai," urainya.

Leo yang saat ini sudah berusia 76 tahun menyadari bahwa menyelesaikan persoalan di tragedi kelam '65 memang membutuhkan proses. Terlebih lagi proses itu juga tidak akan semudah seperti membalik telapak tangan. 

Kini Leo dan istrinya telah memiliki 4 orang cucu. Sekarang mereka hanya tinggal berdua di rumah sederhana di pinggiran Kota Yogyakarta. Anak-anaknya pun sering datang menjenguk mereka.

Leo mengungkapkan tekad dan pikiran-pikiran lucu semasa menjalani masa tahanan itu yang justru membuat Leo bisa bertahan hingga sekarang. Dengan masih juga tetap semangat serta memiliki daya ingat yang juga masih kuat.

"Banyak yang bilang Pak Leo itu menceritakan kejadian kelam itu kok bisa sambil tertawa, ya saya bilang lah wong sudah dilalui kok. Mau apa? Itu sudah ku jalani dan aku syukuri. Sebab itu sebagai guru," pungkasnya. 

Baca Juga: Kumpulan 30 Link Download Twibbon Peringatan G30S PKI

Load More