SuaraJogja.id - Jumlah pengunjung Pantai Parangtritis Kabupaten Bantul pada hari pertama ujicoba pembukaan secara resmi tembus angka 10 ribu orang. Sementara penerapan aplikasi PeduliLindungi masih mengalami kendala dalam praktiknya.
Koordinator Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) Pantai Parangtritis dan Depok, Rohmad Ridwanto menuturkan, sejak mulai dibuka Rabu (20/10/2021) pagi, wisatawan mulai bergelombang datang ke Pantai Parangtritis dan Pantai Depok. Sebagian besar menggunakan kendaraan pribadi dan roda dua.
Hingga sore hari sekitar pukul 16.00 WIB ia mencatat ada 10.598 orang wisatawan yang telah melintas melalui TPR Utama Pantai Parangtritis dan TPR Pembantu di Pantai Depok. Sebagian besar masih menggunakan kendaraan berpelat nomor lokal.
"Lebih banyak yang berpelat nomor DIY dan Jawa Tengah. Belum banyak yang jarak jauh,"tutur Rohmad, Rabu (20/10/2021).
Rohmad memaklumi hari pertama ujicoba kali ini berada di tengah pekan sehingga tidak banyak yang berlibur. Meskipun libur resmi namun sifatnya pengganti sehingga masih banyak yang masih bekerja. Sehingga pengunjung pantai Parangtritis belum begitu banyak.
Hari pertama ujicoba penerapan aplikasi PeduliLindungi memang masih ada kendala terutama jaringan internet dari telepon seluler yang dimiliki oleh pengunjung. Di samping memang ada sebagian pengunjung yang tidak memiliki aplikasi PeduliLindungi.
"Sebagai solusi, seperti yang diminta oleh Dinas Pariwisata maka skrining mereka lakukan secara manual. Yaitu minimal pengunjung bisa menunjukkan kartu vaksin milik mereka. Di samping juga harus melalui skrining pemeriksaan suhu tubuh,"terang dia.
Terpisah, Kepala Seksi Promosi dan Informasi Data Dinas Pariwisata Bantul, Markus Purnomo Adi menambahkan, dari data sementara yang ia kumpulkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke objek wisata yang dikelola pemerintah kabupaten telah tembus belasan ribu orang.
Hari pertama ujicoba pembukaan objek wisata di Bantul, jumlah pengunjung kawasan Pantai Parangtritis mencapai 10.598 orang dengan pendapatan Rp103.330.500. Sementara Pantai wilayah barat mencapai 1975 orang dengan pendapatan mencapai
Rp19.256.250.
Baca Juga: Belum Ada Instruksi Resmi, Pengelola Wisata di Bantul Urung Berani Buka
"Goa Cerme ada 17 orang dengan pendapatan Rp97.750 dan Goa Selarong mencapai 110 orang dengan pendapatan Rp632.500,"ungkapnya.
Sebenarnya, lanjut dia, semua objek wisata di Kabupaten Bantul telah dibuka paska penurunan level PPKM dari Level 3 ke level 2. Hal tersebut sesuai dengan instruksi bupati. Karena pada dasarnya semua objek wisata masih dalam taraf ujicoba.
Ia mengakui jika kendala yang dihadapi saat ini memang masih berkaitan dengan penerapan aplikasi PeduliLindungi di mana ada beberapa titik destinasi wisata yang masuk dalam area blank spot. Solusinya memang cukup menunjukkan kartu vaksin.
Di samping itu, meski sudah taraf ujicoba namun lelaki yang akrab dipanggil Ipung tersebut mengakui jika belum semua objek wisata di Bantul mengantongi sertifikati CHSE. Saat ini baru 9 destinasi di Bantul yang mengantongi CHSE.
"Lainnya itu menunggu. Kami sudah mengajukan ada 53 destinasi untuk mendapatkan sertifikat CHSE, tetapi prosesnya masih menunggu,"kata dia.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
BRI Sahabat Disabilitas Dorong Kemandirian Difabel di Sektor UMKM
-
PORTA by Ambarrukmo Sajikan Kehangatan Natal dan Tahun Baru Bertemakan "Starry Christmas"
-
Pakar UGM: Prioritaskan Kebutuhan Dasar dan Dukungan Psikososial Penyintas Banjir Sumatera
-
Natal dan Tahun Baru di Ambang Ketidakpastian: Sopir Bajaj Yogyakarta Terjepit Aturan Abu-Abu
-
Wali Kota Yogyakarta Wanti-Wanti Soal Korupsi: Sistem Canggih Tak Ada Gunanya