Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW | Muhammad Ilham Baktora
Selasa, 09 November 2021 | 16:25 WIB
Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti (topi putih) mengecek kesiapan personel Siaga kebencanaan dalam Apel Pasukan Siaga Bencana 2021 di Lapangan Kalurahan Giwangan, Kemantren Umbulharjo, Kota Jogja, Selasa (9/10/2021). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti menyebut bahwa saat ini Jogja memasuk musim penghujan. Pihaknya meminta masyarakat dan untuk lebih waspada terhadap 3 potensi kebencanaan yang kerap terjadi di Kota Pelajar.

Hal itu ia sampaikan saat membuka Apel Gelar Pasukan Siaga Kebencanaan 2021 bersama Polresta Yogyakarta, TNI, BPBD Kota Yogyakarta dan Satpol PP di Lapangan Kelurahan Giwangan, Kemantren Umbulharjo, Kota Jogja, Selasa (9/11/2021).

"Kota ini kan biasa dilanda 3 potensi kebencanaan saat musim hujan. Walaupun bencananya bersifat sekunder dimana kita terdampak dari utara, maka harus tetap waspada," terang Haryadi saat memberi sambutan.

Sejumlah personel TNI-Polri, BPBD, Satpol PP Kota Yogyakarta melaksanakan Apel Gelar Pasukan Siaga Kebencanaan 2021 yang dipimpin Wali Kota Yogyakarta di Lapangan Kalurahan Giwangan, Kemantren Umbulharjo, Kota Jogja, Selasa (9/10/2021). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

Ia mencontohkan, jika terjadi peningkatan debit air dari hulu atau di utara wilayah Sleman. Kota Jogja selalu mendapat imbasnya.

Baca Juga: Belum Ada Kasus Covid-19 selama PTM, Pemkot Urung Lakukan Sampling Swab ke Siswa

"Kita koordinasikan dari awal musim untuk melangkah dalam satu komando. Artinya potensi bencana itu tidak bisa kita hindari, tapi bisa diantisipasi agar tak menimbulkan korban dan kebingungan saat bencana terjadi, " ujar dia.

Selain itu, kata Haryadi, angin ribut kerap terjadi di musim penghujan, sehingga kesiapan tim reaksi cepat kebencanaan mampu bergerak jika terjadi pohon tumbang.

"Saya sudah minta BPBD bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup memonitor pohon-pohon yang bisa tumbang. Selain karena angin, pohon tumbang bisa jadi karena usia juga dan ambruk," jelas dia.

Pihaknya juga mengantisipasi terjadinya tanah longsor yang biasa terjadi di pinggiran sungai yang melintas di Kota Jogja. Mengingat debit air tinggi bisa mempengaruhi kekuatan tanah di bantaran sungai.

Terpisah, Kepala BPBD Kota Yogyakarta, Nur Hidayat menerangkan bahwa fasilitas penunjang untuk antisipasi kebencanaan sudah dibenahi. Termasuk mengecek Early Warning System (EWS) dan menyiagakan petugas Kampung Tangguh Bencana (KTB).

Baca Juga: Antisipasi Potensi Bencana Saat Pancaroba, Ini yang Disiapkan BPBD DIY

"Segala kebutuhan petugas dan warga KTB sudah kami lengkapi. Sehingga potensi kebencanaan ini bisa diantisipasi jika benar terjadi," ujar dia.

Saat ini Nur mewaspadai kiriman air hujan dari utara. Hal itu mengingat beberapa bulan terakhir terjadi erupsi di Gunung Merapi yang membawa material lahar dingin.

"Kalau hujan di utara deras, tentu harus segera kami tindak lanjuti di titik lintasan sungai yang masuk ke Kota Jogja. Namun sejauh ini belum ada kejadian yang beresiko, masih terkendali," ujar Nur.

Load More