Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Rabu, 17 November 2021 | 12:01 WIB
Ilustrasi penyelundupan anjing. [Iqbal Asaputro / suarajogja.id]

Selama ini dia lebih sering menerima anjing kiriman dari luar daerah. Namun, ia mengaku tidak tahu dari mana anjing-anjing tersebut diperoleh.

"Enggak tahu itu anjingnya dapat dari mana. Saya tahunya anjing-anjing yang masih hidup itu diantar ke rumah saya untuk dipotong," katanya.

Walau hanya menerima kiriman anjing, Bejo terkadang mencari anjing liar di sekitar tempat tinggalnya untuk dipotong.

Ketika akan memotong anjing yang masih hidup dan dirasa bakal menggigitnya, Bejo akan memukulinya terlebih dahulu. Tujuannya supaya anjing lebih jinak sehingga mudah untuk disembelih.

Baca Juga: Cakupan Vaksinasi di Kulon Progo Capai 71,4 Persen

"Karena tidak semua anjing penurut kan, kalau pas mau dipotong dia mau gigit saya ya dipukuli dulu," ujar dia.

Setelah disembelih, daging-daging anjing itu dijual kepada pedagang di sekitar DIY. Untuk satu kilogram daging anjing harganya Rp25.000.

"Per kilonya Rp25.000, biasanya yang beli minta 10 kilogram jadi bayarnya Rp250 ribu," papar Bejo.

Untuk sementara Bejo tidak menyembelih anjing setelah pekerjaannya viral di sosial media pada 19 September 2021 lalu. Dijelaskannya, saat itu terdapat sejumlah anjing yang masih terbungkus sebuah kantong. Lantas, ada tetangganya yang tanpa seizinnya mengambil gambar anjing-anjing itu.

"Ada tetangga saya melihat anjing yang akan dipotong lalu dipotret. Kemudian fotonya beredar di sosial media sampai viral. Padahal dia kan tidak tahu asal usul anjing saya dapat dari mana, anjing itu dikasih sama saudara saya untuk dipotong," ujarnya dengan nada kesal.

Baca Juga: Akses Jalan di Kulon Progo Tertutup Longsor

Ia menyampaikan, alasan mengapa saat kejadian itu banyak anjing terbungkus karung di depan rumahnya. Sebab, setiap hari Selasa Kliwon banyak permintaan akan daging anjing.

Load More