SuaraJogja.id - Demi menghindari dampak signifikan dalam pendidikan dan kesehatan, khususnya pada remaja putri, Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia Cabang Kabupaten Kulon Progo siap membantu pemerintah setempat untuk menurunkan angka perkawinan remaja.
Koordinator Relawan PKBI Kulon Progo Wahyu Nurbaningsih di Kulon Progo, Jumat (3/12/2021), mengatakan, masa pandemi ini membawa dampak signifikan pada pola belajar di sekolah menjadi belajar daring, karena kurangnya pengawasan orang tua serta pengaruh media sosial dengan beberapa faktor pergaulan bebas yang akhirnya menjadi penyebab perkawinan remaja.
"Melihat dari fenomena tersebut, kami dari PKBI memandang kesehatan reproduksi harus terus diberikan kepada remaja, kami berharap di Era 2022 akan ada kerja sama dengan Pemkab Kulon Progo supaya angka perkawinan remaja bisa normal kembali,” kata Wahyu.
Menurut dia, angka perkawinan remaja berdampak signifikan pada pendidikan dan kesehatan, khususnya pada remaja putri seperti komplikasi yang kemungkinan terjadi kanker serviks dan bayi yang dilahirkan berisiko mempunyai berat badan yang rendah dan tubuh pendek, serta rentannya praktik kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Baca Juga: Angkasa Pura I Minta PBB-P2 Bandara YIA Diturunkan Menjadi Rp10 Miliar
"Perkawinan remaja ini harus benar-benar ditekan supaya tidak menjadi persoalan gunung es di kemudian hari," katanya.
Sementara itu, Bupati Kulon Progo Sutedjo mengatakan Kulon Progo telah memiliki Peraturan Daerah (perda) pembangunan keluarga untuk regulasi tingkat daerah. Kemudian pembangunan keluarga agar lebih didetailkan melalui Perda tentang Pembangunan Keluarga.
Lebih lanjut, Sutedjo mengatakan komitmen dan sinergi dari teman-teman PKBI tetap terjaga dengan baik sehingga akan sangat membantu pemerintah daerah dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
"Kami rasa nanti dari PKBI Kulon Progo akan bisa lebih detail membahas kaitannya dengan masalah kesehatan reproduksi dan akan kami bentuk panitia di 2022 gerakan penanganan remaja untuk menyiapkan mereka supaya betul-betul bisa menyadari bahwa perkawinan dini dari sisi sosial apapun itu kurang baik, kemudian pengendalian dan pembinaan dari anak remaja perlu perhatian dari kita semua," kata Sutedjo.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Ariadi menambahkan kegiatan itu bersinergi dengan kegiatan DPMD PPKB, yaitu kegiatan pendampingan keluarga untuk seluruh kapanewon di Kulon Progo dengan minimal per desa satu tim tergantung luas wilayah dan KK.
Baca Juga: Ditinggal Mencuci, Balita di Kulon Progo Tewas Tenggelam di Kolam Ikan Dalam Rumah
"Tim ini nantinya akan mendampingi masyarakat khususnya pra-nikah yang sebelumnya akan dievaluasi terkait dengan bobotnya atau segi kesehatannya, dan secara mental sebelum menikah," kata Ariadi. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Brutal! Remaja Putri di Jonggol Hajar Temannya di Warung Kopi, Ini Kata Polisi
-
5 Masalah Kesehatan Seksual yang Banyak Dialami Namun Kerap Diabaikan
-
Mengenal Kesehatan Seksual dan Reproduksi, Apa yang Harus Diketahui?
-
Jatimulyo Kulon Progo Masuk Anugerah Desa Wisata Indonesia, Dapat Pujian Selangit dari Menparekraf Sandiaga Uno
-
Asyiknya Packrafting di Kali Papah, Cocok untuk Liburan Bareng Keluarga
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Pindad Segera Produksi Maung, Ini Komponen yang Diimpor dari Luar Negeri
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
Terkini
-
PR Poros Maritim Prabowo: Belajar dari Ketahanan ala Jenderal Soedirman
-
Fokus Isu Anak dan Perempuan, Calon Bupati Sleman Kustini Bahas Pembangunan Nonfisik dengan DPD RI
-
Dari Rumah Sakit Hingga Penggergajian Kayu: Reka Ulang Pengeroyokan Remaja Bantul Ungkap Fakta Mengerikan
-
Ferry Irwandi vs Dukun Santet: Siapa Surasa Wijana Asal Yogyakarta?
-
Terdampak Pandemi, 250 UMKM Jogja Ajukan Hapus Hutang Rp71 Miliar