SuaraJogja.id - Kasus sebaran Covid-19 di wilayah Kabupaten Sleman mengalami peningkatan dalam sebulan terakhir. Kondisi itu berimbas pada tren pemakaman dengan protokol Covid-19 yang juga merangkak naik di bulan Februari ini.
Koordinator Posko Dekontaminasi Covid-19 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman Vincentius Lilik Resmiyanto mengakui bahwa memang ada peningkatan pemakaman dengan protokol Covid-19 dari bulan sebelumnya. Peningkatan itu bahkan tercatat mencapai dua kali lipat.
"Kalau untuk yang Februari ini sudah 27 yang ditangani posko itu ada 8. Itu hanya Februari saja," kata Lilik saat dikonfirmasi awak media, Selasa (22/2/2022).
Lilik menuturkan, Januari lalu, tercatat hanya kurang dari 10 pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19. Jumlah itu meningkat sejak memasuki bulan Februari ini.
Baca Juga: 200 Guru dan Siswa Positif Covid-19, PTM 15 Sekolah di Kulon Progo Berhenti Sementara
"Ada peningkatan memang, Januari itu cuma dikit hanya 8, tidak sampai 10. Ya tiga-empat hari ini yang agak lumayan naik," terangnya.
Disampaikan Lilik bahwa pihaknya tidak sendirian dalam melakukan pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19. Saat ini satgas di tingkat kalurahan juga sudah bergerak untuk membantu pemakaman jika memang dibutuhkan.
Terlihat dari 27 kasus pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19 itu hanya 8 yang ditangani posko dekontaminasi. Sedangkan sisanya langsung diambil oleh pihak satgas desa masing-masing.
"Jadi kita tawarkan kalau dari RS ada permintaan untuk pemakaman kita tawarkan ke satgas dulu. Kalau bisa monggo satgas, tapi memang untung ini kebanyakan satgas, kita baru 8 saja," ujarnya.
Namun demikian ia tetap menyiagakan tim pemakaman jika memang dibutuhkan. Setidaknya masih ada 7 regu pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19 yang stand by.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Jogja Meningkat, Pemkot Tunggu Kebijakan Penyekatan per Kabupaten/Kota
Lilik menerangkan bahwa mayoritas pasien yang meninggal akibat Covid-19 sudah berusia lebih dari 50 tahun. Ditambah juga dengan adanya penyakit penyerta atau komorbid yang diderita.
"Kebanyakan di atas 50 tahun dan pasti punya komorbid. Kita kan juga punya surat keterangan kematian dari dokter, penyakitnya apa. Ada penyakit penyertanya pasti itu," ucapnya.
Selain itu, kata Lilik, hampir semua pasien Covid-19 yang meninggal saat menjalani perawatan di rumah sakit. Dari 27 pasien tadi hanya satu orang saja yang meninggal saat menjalani isolasi mandiri di rumah.
Walaupun memang ada peningkatan, Lilik mengakui belum sampai menyamai kondisi pada tahun lalu saat varian delta menyebar. Ia berharap kondisi ini tidak berlangsung lama dan pemakaman dengan protokol Covid-19 semakin berkurang.
"Jangan sampai kayak Delta kemarin, ya mudah-mudahan bsa landai saja," harapnya.
Dalam kesempatan ini pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) dengan disiplin. Mengingat varian Omicron juga memiliki daya tular yang lebih cepat sehingga tidak bisa disepelekan begitu saja.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
200 Guru dan Siswa Positif Covid-19, PTM 15 Sekolah di Kulon Progo Berhenti Sementara
-
Kasus Covid-19 di Jogja Meningkat, Pemkot Tunggu Kebijakan Penyekatan per Kabupaten/Kota
-
Naik dari Hari Sebelumnya, Kasus Sembuh dari Covid-19 di Bantul Tambah 105 Orang
-
Eks Napi Teroris Ingin Bebek Goreng Sebelum Bebas, Minyak Goreng Kemasan Murah Mulai Dijual
-
Nakes Positif Covid-19, Rawat Inap dan Persalinan Puskesmas Rongkop Ditutup Sementara
Terpopuler
- Ogah Ikut Demo Besar-besaran Ojol di Jakarta 20 Mei, KBDJ: Kami Tetap Narik Cari Rezeki!
- 10 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Jutaan: Kabin Lapang, Keluaran Tahun Tinggi
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- 7 Sunscreen Mengandung Salicylic Acid, Ampuh Atasi Jerawat dan Kulit Berminyak
- Kritik Suporter PSS ke Manajeman Viral, Bupati Sleman: Ya Harus segera Berbenah
Pilihan
-
Termasuk Lawan Montenegro, Ini Jadwal Timnas Indonesia di Piala Dunia Sepak Bola Mini
-
Hati-hati Timnas Indonesia, Alex Pastoor Masuk Daftar Calon Pelatih Ajax Amsterdam
-
Honda Cari Bibit Pembalap Muda di Ajang HDC
-
Profil Pemilik Rupiah Cepat, Pinjol Viral yang Disorot Publik Ternyata Dikuasai Asing
-
5 HP Murah Rp2 Jutaan Layar AMOLED: RAM Besar, Kamera Resolusi Tinggi
Terkini
-
Ini Biang Kerok Keracunan Makanan Bergizi Gratis Menurut Badan Gizi Nasional
-
Makan Bergizi Gratis Tanpa APBN? Ini Rahasia 1351 Dapur Umum di Seluruh Indonesia
-
Sebanyak 14 SPPG BUMDes di DIY Diluncurkan, Ekosistem Ekonomi Lokal Makin Dikuatkan
-
Jangan Skip Ini Bocoran Tempat Berburu DANA Kaget yang Terbukti Ampuh Dapatkan Saldo Rp100 Ribu
-
Pastikan Tak Ada Unsur SARA di Perusakan Nisan Makam, Polda DIY Beberkan Motif Pelaku