SuaraJogja.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman memastikan potensi banjir lahar di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi belum akan berdampak ke pemukiman. Saat ini material vulkanik dari erupsi cukup besar pada Rabu-Kamis (8-9/3/2022) kemarin masih mengisi lubang-lubang galian penambangan.
"Jadi untuk sementara kalau ancaman banjir lahar masih mandali sampai saat ini," kata Kepala Seksi Mitigasi Bencana BPBD Sleman, Joko Lelono saat dihubungi awak media, Rabu (16/3/2022).
Joko menyampaikan material erupsi dengan jarak maksimal 5 km beberapa hari lalu itu sekarang masih mengisi DAM pertama. Tepatnya masih berada di sebelah timur Bunker Kaliadem.
Kondisinya pun masih belum memenuhi sungai sepenuhnya hingga rata. Mengingat tebingnya yang masih dalam serta material yang ada masih mengisi lubang-lubang bekas penambangan.
"Sementara ini kalau ancaman banjir lahar, masih mandali sampai saat ini. Karena itu masih harus lewat Kaliadem itu, masih dalam juga belum terisi. Lalu ada DAM di bawahnya lagi itu masih dalam," ungkapnya.
Disampaikan Joko, memang dalam beberapa hari terakhir kawasan Merapi sempat diguyur hujan. Namun material yang mengalir pun belum mengalir hingga mendekati area pemukiman.
"Hujan tapi belum mengalir sampai ke bawah, DAM yang menghubungkan Kaliadem sama Srunen itu belum sampai di situ. Jadi sepertinya kalau material yang kemarin turun kalau misalnya ada hujan lebat pun belum mengancam pemukiman. Masih mandali untuk saat ini," tuturnya.
Ia menyebut bahwa jarak terdekat material banjir lahar ke pemukiman kurang lebih mencapai 1-2 km tepatnya di Dusun Srunen. Belum lagi mengingat tebing kanan kiri sungai yang juga tergolong tinggi.
Pihaknya memperkirakan butuh 1 juta meter kubik untuk kemudian membahayakan area tebing kanan dan kiri. Dengan catatan material dalam jumlah tersebut sudah tidak lagi mengisi lubang-lubang galian tambang sebelumnya.
Baca Juga: Pemkab Sleman Siapkan 40 Barak Antisipasi Erupsi Merapi, Siap Menerima Pengungsi dari Perbatasan
"Kalau masih turun ke bawah kan berarti dia akan berkurang lagi. Sehingga belum bisa memenuhi tebing antara Bunker Kaliadem dan Srunen serta Kalitengah kidul," paparnya.
Ditambahkan Joko, hingga saat ini aktivitas penambangan juga masih berhenti. Selain pertimbangan keselamatan, akses jalan menuju area penambangan pun masih rusak dan tertutup material awan panas.
"Jalannya kebetulan tidak ada bego di sana. Jadi hancur semuanya, antara Kaliadem ke Srunen juga nggak bisa untuk lewat kendaraan roda 4. Jadi di sana relatif tergerus air longsor, masuk ke dalam sungai semua. Terus bekas-bekas galian terisi air. Jadi dam-dam penuh air," tandasnya.
Kasi Gunung Merapi BPPTKG Agus Budi Santoso menyatakan bahwa potensi lahar hujan khususnya di Sungai Gendol masih tinggi. Sehingga masyarakat di sekitar sungai diminta untuk lebih waspada terlebih saat terjadi hujan di puncak Merapi.
"Memang peluang terjadinya lahar hujan di Sungai Gendol ini tinggi kembali karena ada material baru. Sehingga masyarakat perlu mewaspadai karena lahar ini ya tidak bisa disepelekan Karena ini tidak kalah berbahayanya dibanding dengan awan panas," ujar Agus.
Untuk diketahui potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km. Lalu untuk Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Berita Terkait
-
BPPTKG Pastikan Tidak Ada Indikasi Letusan Besar di Merapi Dalam Waktu Dekat
-
BPPTKG Sebut Tidak Ada Indikasi akan Terjadi Erupsi Besar di Gunung Merapi
-
Tak Ada Zona Hijau di Sleman, Kasus Pemakaman Protokol Covid-19 Capai 108 Selama Maret Ini
-
Kenangan Sosok Suciati di Mata Anak-anak: Impian yang Belum Terwujud Membangun Pondok Pesantren Putri
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Bupati Sleman Akui Pahit, Sakit, Malu Usai Diskominfo Digeledah Kejati DIY Terkait Korupsi Internet
- Pemain Keturunan Purwokerto Tiba di Indonesia, Diproses Naturalisasi?
Pilihan
-
8 Rekomendasi HP Murah Anti Air dan Debu, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Fenomena Rojali dan Rohana Justru Sinyal Positif untuk Ekonomi Indonesia
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta, Harga Murah Spek Melimpah
-
Kisah Unik Reinkarnasi di Novel Life and Death are Wearing Me Out
-
10 Model Gelang Emas 24 Karat yang Cocok untuk Pergelangan Tangan Gemuk
Terkini
-
Bahaya di Balik Kesepakatan Prabowo-Trump: Data Pribadi WNI Jadi Taruhan?
-
Dampak Larangan Study Tour: Keraton Jogja Ubah Haluan, Tawarkan Wisata yang Bikin Anak Betah
-
Fakta Sebenarnya Jurusan Jokowi di UGM: Bukan Teknologi Kayu? Teman Kuliah Ungkap Ini
-
Misteri Kemeja Putih Jokowi di Reuni UGM: Panitia Angkat Bicara!
-
Gertak Balik! Sahabat Jokowi Geram Dituduh Settingan, Ungkap Sudah Diperiksa Polisi