SuaraJogja.id - Dinas Pariwisata (Dispar) Kulon Progo mencatat puluhan ribu kunjungan wisatawan di wilayahnya selama Lebaran tahun ini. Hingga H+3 Lebaran 1443 Hijriah kemarin sudah ada 50 ribu lebih orang yang datang ke Bumi Binangun.
"Capaian kita sampai H+3 kemarin sudah mencapai 50 ribu pengunjung. Itu yang terpantau dengan TPR atau tiket tanda masuk baik itu TPR destinasi maupun TPR kawasan," kata Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo Joko Mursito saat dikonfirmasi awak media, Jumat (6/5/2022).
Joko menilai berbagai pelonggaran aturan yang dilakukan pemerintah memang berdampak pada kunjungan wisata di wilayahnya. Terlebih dengan mudik yang juga telah diperbolehkan.
Kunjungan wisatawan itu sendiri, kata Joko saat ini tidak melulu berada di sejumlah destinasi atau objek wisata yang ada. Selain dari destinasi wisata yang dikelola Pemkab Kulon Progo desa wisata juga sudah mulai menerima banyak tamu pada momen libur Lebaran ini
Namun memang kondisi tersebut tidak lagi dikagetkan oleh para pengelola desa wisata khususnya di Kulon Progo. Sebab sebelumnya pengembangan dan persiapan sudah terus dilakukan dari jauh-jauh hari.
"Kami di era sekarang ini karena terus mengembangkan desa-desa wisata itu juga berdampak positif dan sudah mulai marak menerima kunjungan wisata," ungkapnya.
"Jadi kunjungan wisata trennya sudah tidak lagi semua di destinasi wisata tapi ada yang masuk melalui desa wisata, mengikuti paket-paket yang ditawarkan," sambungnya.
Kulon Progo sendiri diketahui mempunyai sejumla destinasi wisata andalan. Mulai dari kawasan pantai selatan di Glagah hingga Trisik, Waduk Sermo, hingga kawasan perbuktikan menoreh yang menarik untuk dijelajahi
Kendati sudah diberikan berbagai kelonggaran, ditambahkan Joko, tidak serta merta penerapan protokol kesehatan Covid-19 diabaikan begitu saja. Wisatawan hingga pengelola juga senantiasa diimbau untuk tetap disiplin menerapkan protokol pencegahan penularan Covid-19 itu.
Baca Juga: Libur Lebaran, Kunjungan Wisatawan ke Pantai Glagah Tembus 17 Ribu
Menurutnya, sekarang masyarakat sudah paham dengan hal tersebut. Sehingga perilaku hidup bersih dan sehat itu telah menjadi budaya untuk diterapkan setiap saat.
"Meskipun sudah ada kelonggaran ya prokes tetap nomor satu. Mulai dari penerapan aplikasi PeduliLindungi hingga vaksin booster. Kalau untuk memakai masker dan cuci tangan itu sudah menjadi kebiasaan masyarakat. Sehingga sudah tidak perlu dioprak-oprak lagi," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Pergerakan Masih Wajar, Dishub Kulon Progo Prediksi Puncak Arus Balik di H+6 Lebaran
-
Mobil Terperosok Hindari Lubang di Jalan Daendels Kulon Progo, Satu Penumpang Meninggal Dunia
-
Pemkab Kulon Progo dapat sertifikat Eliminasi Malaria dari Dinkes DIY
-
Pengemudi dari Luar Kulon Progo Sering Terjebak, Dishub Ingatkan Wisatawan Waspadai Tanjakan Bibis Girimulyo
Terpopuler
- Stefano Lilipaly Rela Dicoret Patrick Kluivert, Batal Bela Timnas Indonesia
- 5 Bedak Murah yang Mengandung SPF: Cocok Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- Patrick Kluivert Coret 9 Pemain Lawan China
- Coach Justin: Artinya Secara Kualitas Timnas Indonesia Gak Layak Lolos Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi HP Murah Rp900 Ribuan Terbaik Mei 2025: Spek Ciamik dan Memori Lega!
Pilihan
-
5 Rekomendasi Serum Vitamin C Terbaik: Wajah Glowing, Samarkan Bekas Jerawat
-
Jay Idzes Sudah Beri Salam ke Fans Venezia: Terima Kasih Semuanya
-
3 Pengganti Paling Cocok untuk Sandy Walsh yang Cedera saat Bela Yokohama F. Marinos
-
3 Rekomendasi HP Snapdragon 7 Gen 3 Terbaik, Chipset Kekinian yang Super Gahar!
-
Orang Tua di Sumsel Bawa Anak Pemakai Sabu ke Barak Dedi Mulyadi, BNN: Cara Ini Salah!
Terkini
-
Kasus BMW Tabrak Argo: Polisi Periksa Tiga Orang yang Terlibat untuk Ganti Plat Nomor
-
Dalang Penggantian Plat Nomor BMW Terungkap! Siapa Saja yang Terlibat?
-
Santri Disiksa di Ponpes Gus Miftah: Diduga Dianiaya 13 Orang, Alami Trauma
-
Harga Ikan di Yogyakarta Stabil? Ini Strategi DKP DIY Jaga Pasokan dari Laut Selatan
-
Dari Jadah Tempe Hingga Jathilan Lancur: 8 Warisan Sleman yang Kini Jadi Kebanggaan DIY