SuaraJogja.id - Penjabat Bupati Kulon Progo Tri Saktiyana diminta fokus pada percepatan pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19 dan penurunan angka kemiskinan yang masih di atas 18 persen dengan manfaatkan potensi lokal dan peluang beroperasinya Bandara Internasional Yogyakarta.
Selama beberapa hari ini, kata mantan Wakil Bupati Kulon Progo Fajar Gegana pihaknya mengamati kinerja penjabat bupati belum dapat optimal kinerjanya.
Seperti diketahui, Penjabat Bupati Kulon Progo merangkap beberapa jabatan, yakni Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan DIY, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) DIY.
Untuk itu, dia berharap penjabat bupati lebih fokus pada Kulon Progo. Hal ini karena daerah ini baru memasuki masa pemulihan, baik sektor ekonomi maupun penanganan kemiskinan yang membutuhkan intervensi khusus.
Saat menjabat sebagai wakil bupati, Fajar sudah membuat program percepatan pengentasan kemiskinan. Pengentasan masyarakat dari kemiskinan dibagi dalam empat locus, dan membutuhkan investasi khusus. Dengan demikian, membutuhkan perhatian khusus penjabat bupati.
"Kulon Progo ini masuk dalam pemulihan sehingga membutuhkan dukungan dan sinergitas komprehensif. Program setiap organisasi perangkat daerah (OPD) dapat disinergikan, dan menjadi triger OPD dalam bergerak menjalankan programnya," kata Fajar seperti dikutip dari Antara, Kamis (2/6/2022).
Fajar mengatakan bahwa masyarakat Kulon Progo membutuhkan dorongan, motivasi, dan dukungan untuk bergerak di sektor ekonomi, seperti jasa usaha pariwisata dan UMKM yang sifatnya mendesak dan segera menindaklanjutinya.
"Kalau hal itu tidak segera ada tindak lanjut, Kulon Progo akan menjadi daerah yang tertinggal dan angka kemiskinan makin merosot. Kami berharap penjabat bupati dapat berkontribusi terhadap Kulon Progo ini," katanya.
Ia berharap Pemda DIY supaya menugasi Penjabat Bupati Kulon Progo Tri Saktiyana secara utuh.
"Artinya, kami berharap Kulon Progo ini ada intervensi khusus, tidak boleh separuh-separuh. Kulon Progo bukan tempat untuk mendapatkan perhatian separuh-separuh, melainkan daerah ini membutuhkan sosok yang dapat menggerakkan ekonomi," kata politikus PDI Perjuangan ini.
Sementara itu, pengamat politik Arif Nurul Imam menilai sebesar apa pun kemampuan seorang penjabat gubernur dan penjabat bupati, baik kemampuan sumber daya manusia maupun jaringan, tidak akan maksimal karena regulasi membatasinya.
Seorang penjabat gubernur dan penjabat bupati, menurut dia, tidak bisa membuat terobosan karena amanat undang-undang, seperti tidak bisa membuat kebijakan baru tanpa izin dari Kementerian Dalam Negeri.
Selain itu, kelemahan seorang penjabat gubernur dan bupati tidak memiliki legitimasi politik karena tidak dipilih masyarakat, tetapi dipilih Kemendagri.
"Dalam menyosialisasikan program juga akan sangat terbatas karena tidak memiliki irisan-irisan sosial dan bukan seorang pemimpin yang dipilih masyarakat," katanya.
Ia mengatakan bahwa seorang penjabat gubernur dan penjabat bupati hanya menjalankan program pembangunan yang telah diinisiasi oleh pejabat sebelumnya, seperti di Kulon Progo diinisiasi oleh Bupati Sutedjo dan Wakil Bupati Fajar Gegana.
"Penjabat bupati tidak bisa membuat program mandiri karena keterbatasan regulasi," katanya.
Berita Terkait
-
Stok Terbatas Imbas Penyakit Mulut dan Kuku, Harga Jual Hewan Ternak Sapi di Kulon Progo Mengalami Lonjakan
-
Khawatir Penyebaran PMK, Pedagang Sapi di Kulon Progo Batasi Stok Jelang Iduladha
-
Pengasuh Ponpes di Kulon Progo yang Lakukan Pencabulan Divonis 8 Tahun Penjara dan Denda Rp50 Juta
-
Suasana Pemakaman Buya Syafii Maarif di Kulon Progo, Dihadiri Ratusan Pelayat hingga Menteri
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Bupati Sleman Akui Pahit, Sakit, Malu Usai Diskominfo Digeledah Kejati DIY Terkait Korupsi Internet
- Pemain Keturunan Purwokerto Tiba di Indonesia, Diproses Naturalisasi?
Pilihan
-
8 Rekomendasi HP Murah Anti Air dan Debu, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Fenomena Rojali dan Rohana Justru Sinyal Positif untuk Ekonomi Indonesia
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta, Harga Murah Spek Melimpah
-
Kisah Unik Reinkarnasi di Novel Life and Death are Wearing Me Out
-
10 Model Gelang Emas 24 Karat yang Cocok untuk Pergelangan Tangan Gemuk
Terkini
-
Bahaya di Balik Kesepakatan Prabowo-Trump: Data Pribadi WNI Jadi Taruhan?
-
Dampak Larangan Study Tour: Keraton Jogja Ubah Haluan, Tawarkan Wisata yang Bikin Anak Betah
-
Fakta Sebenarnya Jurusan Jokowi di UGM: Bukan Teknologi Kayu? Teman Kuliah Ungkap Ini
-
Misteri Kemeja Putih Jokowi di Reuni UGM: Panitia Angkat Bicara!
-
Gertak Balik! Sahabat Jokowi Geram Dituduh Settingan, Ungkap Sudah Diperiksa Polisi