SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mengidentifikasi wilayah yang rawan banjir dan tanah longsor memasuki musim hujan yang berpotensi disertai cuaca ekstrem pada periode Oktober 2022 sampai Februari 2023.
"Sudah kita identifikasi, mulai dari peta rawan, bisa rawan banjir, tanah longsor, kemudian kebutuhan-kebutuhan yang kita perlukan sudah teridentifikasi semua," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih di Bantul, Minggu.
Menurut dia, setidaknya ada 29 kelurahan di Bantul yang sebagian wilayahnya teridentifikasi rawan bencana banjir dan tanah longsor, juga angin kencang. Untuk menghadapi musim hujan ini, di wilayah kelurahan tersebut sudah ada pos siaga darurat yang dikoordinasi BPBD.
Beberapa kebutuhan dan perlengkapan yang diperlukan untuk mendukung kesiapsiagaan terhadap bencana hidrometeorologi, di antaranya perahu karet, pelampung, gergaji dan peralatan penanganan dampak bencana lainnya.
Baca Juga: Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, BPBD Bantul Aktifkan 29 Posko Pemantauan
"Bagaimana membagi tugas antara pemda, kelurahan dan relawan, ini artinya kita perlu persiapan yang matang dan serius, karena menyangkut nyawa hampir satu juta jiwa warga Bantul, yang kita tidak tahu bencana ini nanti intensitas dan eskalasinya seberapa," katanya.
Bupati mengatakan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mulai 3 Oktober 2022 sampai Februari 2023, Bantul menghadapi hujan di atas rata-rata, yang artinya tinggi dan ekstrem, sehingga berisiko terjadi bencana hidrometeorologi.
"BMKG dengan ilmu dan teknologinya memprakirakan terjadi puncak hujan pada Februari 2023, dalam kenyataannya juga seringkali terjadi perbedaan, kadang signifikan, kadang tidak signifikan," katanya.
Guna mengantisipasi itu, Pemkab Bantul telah mengadakan rapat komprehensif kesiapsiagaan terhadap bencana dengan melibatkan seluruh OPD, camat, lurah dan relawan, karena pemda memerlukan SDM yang banyak untuk bisa mengkover seluruh wilayah setempat.
"Saya minta juga ada langkah-langkah yang lebih kongkret, tidak wacana, saya juga sudah perintahkan DLH (Dinas Lingkungan Hidup) untuk memantau pohon-pohon yang ada di jalan provinsi, jalan kabupaten untuk dilakukan pemangkasan, antisipasi tumbang," katanya.
Berita Terkait
-
Banjir Bandang Spanyol 226 Jiwa Melayang, Ekonomi Terpuruk Rp342 Triliun
-
Pj Gubernur Jakarta Ungkap Cerita Gibran Dadakan Blusukan ke Lokasi Banjir Rob: Meski Air Mulai Kering, Beliau...
-
Tinggal di Komplek Elit, Depan Rumah Fateh Halilintar Tetap Kebanjiran
-
Banjir Rob Rendam Pemukiman di Muara Angke
-
Antisipasi Musim Hujan, Pj. Gubernur Teguh Tinjau Banjir Rob hingga Rumah Pompa
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Membuka Mata tentang Pendidikan Inklusif Lewat Film 'Bird of a Different Feather'
-
Tragis, Kakek Asal Bantul Tewas Dihantam Mobil Saat Menyeberang Ring Road Selatan
-
Takaran Tera Tak Sesuai, Empat SPBU di Jogja Ditutup
-
Logistik Pilkada Sleman sudah Siap, Distribusi Aman Antisipasi Hujan Ekstrem
-
Seharga Rp7,4 Miliar, Dua Bus Listrik Trans Jogja Siap Beroperasi, Intip Penampakannya