SuaraJogja.id - Sebanyak 28 kawasan di DIY disebut rawan akan kasus narkoba. Kawasan-kawasan tersebut tersebut saat ini mendapatkan pengawasan yang intensif dari Badan Narkotika Nasional Propinsi (BNNP) DIY.
"28 kawasan itu saat ini rawan menuju siaga," ujar Kepala BNNP DIY, Jaksa Utama Muda Susanto dalam Refleksi Akhir Tahun di Yogyakarta, Jumat (30/12/2022).
Menurut Susanto, dari 28 kawasan tersebut, Kulon Progo menjadi salah satu kabupaten di DIY yang sangat rawan dan sulit dilakukan pengawasan. Sebab hingga saat ini kabupaten tersebut belum memiliki kantor BNN Kabupaten.
Padahal seiring dibangunnya Yogyakarta International Airport (YIA), bandara tersebut saat ini sudah membuka 15 penerbangan luar negeri. Terbukanya penerbangan antarnegara ini dikhawatirkan berpotensi masuknya narkoba ke DIY.
"Yang kita prihatin, di kulon progo belum ada bnn," ujarnya.
Karenanya BNNP DIY berkoordinasi dengan Penjabat (Pj) Bupati Kulon Progo dan Kesbangpol untuk segera mendirikan BNNK di kabupaten tersebut. Keberadaan kantor BNNK tersebut sangat penting untuk melakukan pengawasan potensi penyelundupan narkoba melalui jalur darat dan udara.
Direncanakan Januari 2023, BNNP DIY dan Pemkab Kulon Progo akan meminta BNN RI untuk memprioritaskan pendirian BNNK di Kulon Progo. Diharapkan setidaknya unsur-unsur BNNK bisa dijalankan di kabupaten tersebut.
"Kita akan menyumbang lima SDM dari bnn dan lima dari pemda untuk menjalankan fungsi bnnk di kulon progo. Gajinya nanti masih menginduk sebelum dibukanya bnnk," jelasnya.
Sementara Koordinator Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNP DIY, Bambang Wiryanto mengungkapkan sejumlah upaya dilakukan untuk menekan angka pravelensi kerawanan narkoba di 28 kawasan DIY. Diantaranya melalui program desa bersinar, ketahanan keluarga anti narkoba, ketahanan diri remaja anti narkoba serta berbagai penyuluhan kepada sejumlah elemen masyarakat.
"Salah satu dari 28 area yang dinyatakan rawan dengan status waspada itu yakni Kalurahan Wates, Kapanewon Wates, Kulonprogo. Kita sudah melakukan pengembangan kapasitas dengan bimbingan serta pelatihan dan bantuan peralatan agar masyarakat bisa memulai usaha secara mandiri," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Warga Jogja Wajib Tahu! Ini Daftar Wilayah Rawan Banjir dan Longsor saat Musim Hujan
-
Krisis Lahan Kuburan, Yogyakarta Darurat Makam Tumpang: 1 Liang Lahat untuk Banyak Jenazah?
-
Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
-
Peringatan Keras BMKG: Jangan Dekati Pantai Selatan Jogja, Ombak Ganas 4 Meter Mengintai!
-
Waspada Bencana Hidrometeorologi! Cuaca Ekstrem Intai Yogyakarta Hingga November