SuaraJogja.id - Dirreskrimum Polda DIY Kombes FX Endriadi menuturkan bahwa Redho Tri Agustian (20) mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang menjadi korban pembunuhan dan mutilasi di Sleman tewas setelah mendapat kekerasan dari dua pelaku W (29) dan RD (38). Kekerasan itu berupa pemukulan kepada korban hingga tak sadarkan diri.
"Ya kekerasan. Dari keterangan dari para pelaku [korban] dipukul, itu sementara keterangan dari pelaku," ungkap Endriadi saat dihubungi, Senin (31/7/2023).
Diketahui bahwa korban dan dua tersangka itu pertama berkenalan di medsos. Dari pemeriksaan polisi, pelaku dan korban itu tergabung dalam sebuah komunitas yang mempunyai aktivitas tidak wajar.
Kendati demikian polisi enggan merinci aktivitas yang disebut tidak wajar tersebut. Peristiwa ini berawal ketika tersangka W mengundang tersangka RD yang berada di luar kota untuk datang ke Jogja untuk menemui korban.
Baca Juga: Breaking News! Polda DIY Pastikan Korban Mutilasi di Sleman adalah Redho Tri Agustian
Sesampainya di Jogja, mereka berdua bersama korban langsung berkumpul di TKP yang merupakan kos dari pelaku W di wilayah, Krapyak, Kelurahan Triharjo, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman. Hingga kemudian berujung pada aksi pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan oleh dua pelaku tersebut.
Hasil pemeriksaan eksekusi korban itu dilakukan pada Selasa (11/7/2023) malam lalu dan potongan tubuh korban baru ditemukan Rabu (12/7/2023) malam di Padukuhan Kelor, Bangunkerto, Turi, Kabupaten Sleman.
Korban dipastikan Mahasiswa UMY yang dilaporkan hilang
Polda DIY juga sudah memastikan bahwa korban pembunuhan dan mutilasi yang potongan tubuhnya ditemukan pertama di Padukuhan Kelor, Bangunkerto, Turi, Kabupaten Sleman pada Rabu (13/7/2023) kemarin itu merupakan Redho Tri Agustian (20) mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Hal itu menyusul hasil tes DNA dari potongan tubuh korban yang telah selesai diperiksa.
Redho yang merupakan mahasiswa UMY asal Pangkalpinang, Bangka Belitung itu sempat dilaporkan hilang sejak Selasa (11/7/2023) lalu di Polsek Kasihan, Bantul. Ternyata terungkap bahwa Redho menjadi korban pembunuhan dan mutilasi di Sleman.
Baca Juga: Kapolda DIY Sebut Tes DNA Korban Mutilasi Sleman Identik Orang Tua
Polisi telah menangkap dua tersangka dalam kasus mutilasi ini. Pertama ada W (29) laki-laki, alamat Kajoran, Magelang dan RD (38) tahun, laki-laki, alamat Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Berita Terkait
-
Baru Tiba di Bangkok, Pratama Arhan Jadi Korban Pemukulan
-
Sepak Bola Indonesia Tercoreng! Official Persib Bandung Jadi Korban Pemukulan di Solo
-
Dicopot! Polisi Tampol Sopir Taksol Kompol Bambang Surya Dimutasi Ke Pamen Yanma
-
Liga 2 Baru Tiga Pekan, Kasus Pemukulan Sudah Terjadi 4 Kali!
-
Siap-siap! PSSI Segera Putusan Kasus Pemukulan Wasit Sepak Bola PON 2024
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
Terkini
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta