SuaraJogja.id - Beberapa waktu lalu sempat terjadi gesekan antara organisasi pencak silat dengan suporter sepkbola di Yogyakarta. Pemda DIY berharap gesekan tersebut tidak lagi terjadi karena alih-alih sekedar ajang berkelahi, pencak silat diharapkan dilestarikan dan dikembangkan pasca ditetapkan menjadi Warisan Budaya Dunia Takbenda oleh UNESCO.
"Kita paham adik-adik atau anak-anak kita kadang memiliki ego berlebih. Ini dinamika dalam hidup, dan dinamika harus selalu ada karena agar kita tidak selalu merasa benar. Di atas langit masih ada langit. Saya hanya titip pesan, marilah kita mengangkat budaya bela diri ini menjadi budaya warisan nenek moyang yang kita jaga bersama," papar Wakil Gubernur DIY, Sri Paduka Paku Alam X saat bertemu pendekar dari 24 perguruan dalam rangkaian Pencak Malioboro Festival ke-7 di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Minggu (12/11/2023).
Menurut Paku Alam, gesekan-gesekan yang terjadi selama ini sebagai dinamika hidup. Namun dia mengingatkan agar setiap pembelajaran silat tidak hanya melatih fisik, tapi juga mental.
Karena itu dirinya menyambut baik gelaran Pencak Malioboro Festival yang akan digelar 10-12 November 2023 di DIY. Bahkan festival itu diharapkan menjadi muara pelestarian budaya.
Baca Juga: Silaturahmi Antarperguruan, Dubes RI Sebut Pencak Silat Alat Promosi Seni Budaya Indonesia di Jepang
"Hal ini sesuai dengan predikat DIY yang selalu berupaya melakukan pelestarian budaya, termasuk budaya asli Indonesia. Festival pencak silat seperti ini, justru yang paling penting adalah bagaimana upaya-upaya pelestariannya. Karena itu kami berharap teman-teman juga melakukan kegiatan pembinaan,” paparnya.
Sementara Koordinator Panitia Pencak Malioboro Festival ke-7, Suryadi mengungkapkan, kegiatan tahunan ini diharapkan dapat membangkitkan kembali, melestarikan dan mempopulerkan pencak silat sebagai warisan budaya bangsa Indonesia. Dan agenda tahun ini merupakan awal kebangkitan kembali setelah selama tiga tahun sebelumnya festival tidak digelar.
"Karena ini tahun pertama setelah sempat vakum, kami panitia membuat sesuatu yang cukup berbeda dibandingkan penyelenggaraan sebelumnya," jelasnya.
Selain itu, agenda kirab pencak silat yang biasa hadir pun ditiadakan pada tahun ini dengan pertimbangan untuk mengurangi residu dari perkembangan yang terjadi di komunitas pencak silat belakangan. Selain dikarenakan sudah memasuki masa jelang Pemilu 2024.
Dengan mengusung tema ‘Beragam Tidak Harus Seragam, Tetap Bersatu dalam Perbedaan’, panitia bertekad dapat merangkul semua elemen pencak silat tradisional, baik aliran, perguruan maupun pemerhati.
Baca Juga: Lomba Pakai Celana, Pria Ini malah Keluarkan Jurus Silat supaya Menang
"Kami berharap agar dapat bersama dan bersatu dalam satu tujuan melestarikan pusaka kearifan budaya warisan nenek moyang," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
Pilihan
-
Aura Farming Anak Coki Viral, Pacu Jalur Kuansing Diklaim Berasal dari Malaysia
-
Breaking News! Markas Persija Jakarta Umumkan Kehadiran Jordi Amat
-
Investor Ditagih Rp1,8 Miliar, Ajaib Sekuritas Ajak 'Damai' Tapi Ditolak
-
BLT Rp600 Ribu 'Kentang', Ekonomi Sulit Terbang
-
Usai Terganjal Kasus, Apakah Ajaib Sekuritas Aman Buat Investor?
Terkini
-
Duh! Ricuh dengan Pelanggan di Sleman, Mobil Polisi Dirusak Ratusan Driver ShopeeFood
-
Kronologi Amuk Massa Ojol di Sleman, Dari Pesanan ShopeeFood Telat hingga Perusakan Mobil Polisi
-
Terjadi Kericuhan di Jalan Godean, Massa Rusak Satu Buah Mobil di Sleman
-
Liburan Sekolah, Sampah Menggila! Yogyakarta Siaga Hadapi Lonjakan Limbah Wisatawan
-
Duh! Dua SMP Negeri di Sleman Terdampak Proyek Jalan Tol, Tak Ada Relokasi