SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta terus melakukan berbagai upaya pencegahan dan penanganan HIV/AIDS. Terutama dengan meningkatkan kesadaran masyarakat serta deteksi dini.
Menuju Eliminasi HIV/AIDS tahun 2030 Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kesehatan terus melakukan penguatan dalam upaya pencegahan dan penanganannya. Utamanya dengan edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan deteksi dini.
Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta, Lana Unwanah menuturkan sejumlah upaya itu dilakukan untuk mencapai target eliminasi HIV/AIDS tahun 2030. Ada tiga tujuan yang ingin dicapai dalam program nasional tersebut.
"Ada three zero yaitu zero infeksi baru HIV, zero kematian yang disebabkan oleh keadaan yang berkaitan dengan AIDS, dan zero stigma ataupun diskiriminasi terhadap orang dengan HIV/AIDS," kata Lana, dikutip Senin (22/1/2024).
Baca Juga: Ada Kenaikan Kasus HIV hingga Sifilis di Indonesia, Pakar UGM Soroti Hal ini
Disampaikan Lana, saat ini ada dua hal yang menjadi fokus utama untuk mencapai eliminasi HIV/AIDS 2030. Pertama dengan menjangkau orang-orang yang berisiko untuk melakukan tes.
Kemudian yang kedua tindaklanjut dari hasil tes yang reaktif maka dianjurkan harus segera konsumsi obat. Ia menuturkan akses untuk tes HIV pun dapat dijangkau dengah mudah.
"Kalau memang melakukan aktivitas yang berisiko terinfeksi HIV silakan lakukan VCT atau Voluntary Counseling and Testing di pukesmas maupun rumah sakit, ketika hasilnya reaktif harus langsung konsumsi obat antiretroviral [ARV]," tuturnya.
Sejalan dengan hal itu Kepala Seksi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Endang Sri Rahayu mengungkapkan sepanjang tahun 2023 terdapat lebih dari 80 kasus baru penderita HIV/AIDS di Kota Jogja. Hal ini membuat pihaknya untuk terus berupaya menjangkau masyarakat guna dilakukan deteksi dini.
"Tes HIV sekarang ini baru diwajibkan bagi populasi berisiko seperti wanita pekerja seks, laki-laki seks laki-laki, waria, penasun atau Injecting Drug User, warga binaan lapas, orang yang mendapat transfusi darah, juga ibu hamil untuk dilakukan deteksi dini, ketika ibunya reaktif ya langsung harus minum ARV supaya anaknya terhindar dari penularan,'' ungkap Endang.
Baca Juga: Ada Tambahan 285 Kasus HIV/AIDS, Total Penderita di NTT Capai 2.996 Pasien hingga Agustus 2022
Dijelaskan Endang, semakin cepat dideteksi, maka harapan hidup sehat dan produktif bagi Orang dengan HIV/AIDS atau ODHA bisa semakin tinggi. Mengingat saat ini obatnya pun juga sudah tersedia di setiap puskesmas dan bisa diakses secara gratis.
Harapannya kasus baru infeksi HIV bisa ditekan hingga nol kasus. Kemudian tidak ada lagi kematian karena AIDS dengan konsumsi ARV rutin apalagi diskriminasi dan stigma pada ODHA.
"Tentunya mencegah lebih baik daripada mengobati. Jadi kami imbau kepada masyarakat untuk terus berperilaku sehat dan menghindari faktor-faktor risiko yang memang berpotensi terpapar HIV. Ketika memang masuk kategori populasi berisiko tidak ragu untuk tes HIV, kalau hasilnya reaktif langsung harus konsumsi obat rutin," ujarnya.
Berita Terkait
-
Usaha Pandam Adiwastra Janaloka Menjaga, Mengenalkan Batik Nitik Yogyakarta
-
Cegah Kanker Payudara dengan SADARI, Ini 5 Tips Penting dari Dokter Spesialis Onkologi
-
Melawan Sunyi, Membangun Diri: Inklusivitas Tuna Rungu dan Wicara ADECO DIY
-
3 Tim Mahal dari Liga 2: Skuat Bernilai Miliaran Rupiah!
-
Kraton Yogyakarta Tuntut PT KAI Rp1000 Buntut Klaim Lahan di Stasiun Tugu Yogyakarta
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
-
Satu Orang Tarik Pinjaman Rp330 Miliar dengan 279 KTP di Pinjol KoinWorks
Terkini
-
Viral Video Truk Buang Sampah Ilegal di Hutan Gunungkidul, WALHI Desak Pemda DIY Bertindak
-
Timses Pede Heroe-Pena Menang Pilkada Yogyakarta, Target 40 Persen Suara Terkunci
-
Mary Jane Bisa Kumpul Keluarga, Buat Pesan Menyentuh sebelum Keluar dari Lapas Jogja
-
Menteri LH Marah soal Sampah, 5 Truk dari Jogja Tertangkap Basah Buang Limbah di Gunungkidul
-
Anggaran Sampah Jogja Terungkap, hanya 40 Persen dari Rp96 Miliar untuk Atasi Timbunan