Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Senin, 29 April 2024 | 17:18 WIB
Lokasi Makam Raja-raja di Imogiri yang baru-baru ini viral dikeluhkan peziarah karena dikenai tarif dengan harga selangit. [Kontributor/Julianto]

Permasalahan selanjutnya ada sepasang suami istri barengan saya. Klo tidak salah bukan warga DIY atau solo dia orang Batak.
Ini yang sangat "MEMALUKAN NAMA BAIK JOGJA". Ketika tidak sanggup mungkin juga karena tidak siap (tidak ada ATM) atau tidak punya kemudian dinegosiasikan dan hanya bayar seikhlasnya saja klo tidak salah 200 atau 300 gitu.
Maksud dan tujuan saya adalah ;
Tolong di-up ke publik min karena SANGAT MENCORENG NAMA BAIK JOGJAKARTA HADININGRAT.
KE MAKAM KOK BAYAR SEGITU.
BAGI YANG MAMPU MUNGKIN TIDAK MASALAH, BAGAIMANA BAGI YANG TIDAK MAMPU?

Apakah menejemen memang sudah berubah atau ada sesuatu yang lain dari para personilnya?
Mohon maaf tidak ada bukti rekaman apapun selain foto saya dengan salah satu kuncen saja.

Karena memang ada larangan foto dan video didalam area makam. Demikian matur nuwun

(Panjiromadhlon)

Baca Juga: Dishub Bantul Tetapkan Tarif Parkir Baru di Objek Wisata Saat Libur Lebaran, Segini Besarannya

Plt Kundo Kabudayan Bantul, Slamet Pamuji mengaku pihaknya tidak bisa berbuat banyak dengan keluhan tersebut. Sebab, untuk urusan Makam Raja Imogiri itu kewenangan dari pengelola. Di mana yang mengelola itu tidak berhubungan dengan Dinas Kebudayaan atau Pemerintah Kabupaten Bantul 

"yang mengelola itu tidak langsung berhubungan dengan dinas kebudayaan atau dinas pariwisata kabupaten Bantul. Kalau retribusinya retribusi ya mungkin itu hanya berdasarkan Perda dan itu untuk pendapatan asli daerah kabupaten," ujar dia, Senin (28/4/2024) ketika dikonfirmasi. 

Hanya saja, untuk yang di Makam Raja-raja Imogiri, pengelolaannya di luar kewenangan pemerintah kabupaten Bantul apalagi kundo kebudayaan. Makam raja-raja Imogiri itu dikelola langsung oleh abdi dalem. Di mana untuk kadipaten Ngayogyakarto dikelola Abdi Dalem Keraton Yogyakarta dan untuk yang Surakarta dikelola abdi dalem surokarto. 

"Itu yang mengelola juru kunci makam Imogiri namanya Bupati juru kunci Jogja ataupun SK, "tambahnya.

Panewu (Camat) Imogiri, Slamet Santosa menyesalkan adanya peristiwa tersebut. Meskipun sudah merupakan kewajiban dari Abdi dalem atau pengelola namun sebaiknya jangan terlalu memberatkan oleh para pengunjung. 

Baca Juga: Viral Jamaah Aolia Lebaran Lebih Dahulu, MUI Sebut Metodologinya Tidak Rasional

"ya memang disayangkan ya karena ada kejadian seperti itu bukan pertama kali," tambahnya.

Load More