SuaraJogja.id - Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Kulon Progo, mencermati penyusunan tempat pemungutan suara untuk Pemilihan Kepala Daerah 2024 yang dilakukan KPU setempat supaya tidak menimbulkan gejolak dan menurunkan partisipasi masyarakat.
Ketua Bawaslu Kabupaten Kulon Progo Marwanto di Kulon Progo, Jumat, mengatakan di tahap awal tahapan pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih (mutarlih) ini, KPU sedang melakukan pemetaan lokasi tempat pemungutan suara (TPS) untuk Pilkada2024.
"Pemetaan terhadap lokasi TPS dilakukan mengingat jumlah pemilih tiap TPS untuk Pilkada 204 lebih banyak dari pada jumlah pemilih tiap TPS untuk pemilu. Harapannya tidak menimbulkan gejolak dan menurunkan partisipasi pemilih," kata Marwanto.
Ia mengatakan, jumlah pemilih tiap TPS di Pemilu 2024 kisaran 300 pemilih, nanti jumlah pemilih tiap TPS di Pilkada 2024 ada dalam kisaran 600 orang.
Di regulasi sendiri ditentukan jumlah pemilih tiap TPS untuk Pemilu 2024 maksimal 500 pemilih sementara untuk Pilkada maksimal 800 pemilih.
“Tentu kami maklum, jika KPU Kabupaten Kulon Progo akan mengurangi jumlah TPS karena secara regulasi memungkinkan. Selain itu untuk menghemat anggaran. Namun jangan hanya karena demi efisiensi, lalu timbul gejolak di masyarakat,” katanya.
Marwanto menambahkan pemetaan ulang TPS memang dapat menghemat anggaran secara signifikan. Di Kabupaten Kulon Progo saat Pemilu 2024 ada 1.302 TPS, sekarang dengan ketentuan tiap TPS maksimal bisa 600 pemilih bisa jadi hanya sekitar 700 TPS. Pengurangan jumlah TPS bisa menghemat ratusan juta rupiah, bahkan mencapai miliaran rupiah. Tapi pemetaan ulang yang dipaksakan, yang membuat jarak pemilih dengan lokasi TPS jauh, sedikit banyak bisa menimbulkan gejolak.
“Setidaknya akan mengurangi tingkat partisipasi pemilih. Jika pemilih malas datang ke TPS, salah satu yang akan muncul adalah nanti banyak timses yang menawarkan “jasa” untuk mengantar pemilih sampai lokasi TPS. Di sinilah politik uang akan mulai bekerja. Padahal, salah satu tugas kami, jajaran pengawas adalah mencegah terjadinya politik uang di pemilu dan pilkada,” kata Marwanto.
Baca Juga: Mantan Rektor UNY Sutrisno Wibawa Ikut Penjaringan Cabup PKB Gunungkidul
Berita Terkait
-
Kustini Sri Purnomo Bertemu Khusus dengan Ketua DPD Gerindra Bahas Pilkada Sleman, Pertanda Koalisi?
-
Kelompok Relawan Deklarasikan Dukung Kustini Sri Purnomo Kembali Maju Bupati Sleman
-
Pastikan Penuhi Kuota Perempuan, Bawaslu Sleman Lantik 51 Anggota Panwascam Pilkada 2024
-
Dugaan Pembatalan Pelantikan Pejabat di Sleman Sarat Politik, Pos Pera Sentil Bupati Tak Manfaatkan Jabatan
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Bupati Sleman Akui Pahit, Sakit, Malu Usai Diskominfo Digeledah Kejati DIY Terkait Korupsi Internet
- Pemain Keturunan Purwokerto Tiba di Indonesia, Diproses Naturalisasi?
Pilihan
-
Daftar 5 Mobil Bekas yang Harganya Nggak Anjlok, Tetap Cuan Jika Dijual Lagi
-
Layak Jadi Striker Utama Persija Jakarta, Begini Respon Eksel Runtukahu
-
8 Rekomendasi HP Murah Anti Air dan Debu, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Fenomena Rojali dan Rohana Justru Sinyal Positif untuk Ekonomi Indonesia
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta, Harga Murah Spek Melimpah
Terkini
-
Efek Prabowo: Pacuan Kuda Meledak! Harga Kuda Pacu Tembus Miliaran
-
Bahaya di Balik Kesepakatan Prabowo-Trump: Data Pribadi WNI Jadi Taruhan?
-
Dampak Larangan Study Tour: Keraton Jogja Ubah Haluan, Tawarkan Wisata yang Bikin Anak Betah
-
Fakta Sebenarnya Jurusan Jokowi di UGM: Bukan Teknologi Kayu? Teman Kuliah Ungkap Ini
-
Misteri Kemeja Putih Jokowi di Reuni UGM: Panitia Angkat Bicara!