SuaraJogja.id - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengklaim terdapat penurunan alih fungsi lahan perhutanan dari tahun ke tahun. Hingga saat ini tercatat hanya 130 ribu hektar lahan hutan per tahun yang beralih fungsi menjadi non kehutanan.
"Sekarang kita sudah bersyukur ya, sejak [tahun] 2000-an itu sampai sekarang ini kan sudah terjadi penurunan dan per tahunnya itu hanya 130 ribu hektare," kata Sekretaris Jenderal KLHK Bambang Hendroyono, ditemui di Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Rabu (26/6/2024).
Disampaikan Bambang, peralihan lahan hutan itu digunakan untuk mendukung pembangunan secara nasional. Walaupun memang, ia memastikan dalam pembangunan itu tetap dilakukan pengawasan.
"Itu memang mendukung pembangunan non kehutanan. Jadi apa yang kita lakukan dalam satu perencanaan yang terintegrasi selama ini itu mendukung sekali lagi pembangunan nasional," terangnya.
Luasan lahan sebesar 130 ribu hektare per tahun yang beralih fungsi itu diarahkan untuk mendukung produktivitas masyarakat. Ada yang digunakan untuk lahan garapan hingga pemukiman.
"Memang sudah menjadi pembangunan non kehutanan. Itu kan pelepasan-pelepasan yang memang diarahkan untuk produktivitas, tentunya ada juga lokasi untuk lahan garapan, pemukiman, sarana prasarana, fasum, faskes dan itu semua untuk menjamin produktivitas yang kita inginkan dari masyarakat yang ada di sana itu terjamin," tandasnya.
Kendati demikian, Bambang bilang pembangunan dengan pemanfaatan lahan hutan itu tetap berbasis pada aturan yang ada. Sehingga tidak serta merta dilakukan eksploitasi pihak-pihak tak bertanggungjawab.
"Jadi bagaimana tadi kuncinya indeks kualitas lingkungan hidup yang dilihat nih. Peningkatan luasan dari penutupan hutannya, peningkatkan penutupan lahannya, peningkatkan bagaimana tidak terjadi pencemaran dan kerusakan dan peningkatkan bagaimana penanganan keanekaragaman hayati bisa kita kelola," ujarnya.
KLHK memastikan alih fungsi lahan untuk pembangunan itu tetap dikawal oleh pemerintah secara menyeluruh. Hal itu telah dilakukan oleh pemerintah sejak beberapa tahun terakhir.
Baca Juga: Rakor KLHK: Kesejahteraan Rakyat dan Kelestarian Hutan Jawa Jadi Tantangan Utama
"Jadi itu lah yang dilakukan oleh pemerintah sampai 2023, laju penurunannya itu jelas sekali terlihat dan sampai saat ini kita bersyukur sudah jauh menurun sekalipun kita masih melaksanakan pembangunan. Jadi kebijakan sekalipun itu alih fungsi itu tetap dikawal oleh pemerintah dengan baik," tuturnya.
Dalam kesempatan ini, Bambang juga menyatakan tidak ada masyarakat yang diabaikan dalam proses alih lahan itu. Pemerintah memastikan tetap ada keterlibatan masyarakat di dalamnya.
"Jadi tidak ada yang tertinggal sehingga itu yang dilakukan pemerintah sekian tahun ini, sehingga yang penting sinkronisasi dan kolaborasi dari pusat provinsi dan kabupaten dalam menata kelola untuk tetap dalam satu kesatuan sistem," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dirumorkan Bela Timnas Indonesia di Ronde 4, Leeds Bakal Usir Pascal Struijk
- Tak Perlu Naturalisasi, 4 Pemain Keturunan Jebolan Akademi Top Eropa Bisa Langsung Bela Timnas
- Berbalik 180 Derajat, Mantan Rektor UGM Sofian Effendi Cabut Pernyataan Soal Ijazah Jokowi
- Erika Carlina Bikin Geger, Akui Hamil 9 Bulan di Luar Nikah: Ini Kesalahan Terbesarku
- 10 Rekomendasi Kulkas 2 Pintu Harga Rp1 Jutaan, Anti Bunga Es dan Hemat Listrik
Pilihan
-
Jokowi: Saya Akan Bekerja Keras untuk PSI
-
BREAKING NEWS! Menang Telak, Kaesang Pangarep Pimpin PSI Lagi
-
Karhutla Riau Makin Meluas sampai 'Ekspor' Asap ke Malaysia
-
Singgung Jokowi, Petinggi Partai Sebut PSI Bisa Gulung Tikar, Apa Maksudnya?
-
Kongres PSI: Tiba di Solo, Bro Ron Pede Kalahkan Kaesang Pangarep
Terkini
-
98 Ribu Pelajar Yogyakarta Dapat Cek Kesehatan Gratis, Ini Jadwal dan Jenis Pemeriksaan
-
KUD vs Kopdes Merah Putih: Bantul Ungkap Strategi Kolaborasi Demi Kesejahteraan Desa
-
Terjebak di Kamboja: Kisah Pilu Puspa, PMI Ilegal yang Dipaksa Jadi Scammer dan Korban Kekerasan Seksual
-
10 Pilar Tol Jogja-Solo 'Diputar' di Atas Ring Road, Ini Canggihnya Teknologi Sosrobahu
-
Jangan Klik Sembarangan! BRI Tegaskan Ancaman Phishing Makin Nyata, Waspadai Keamanan Transaksi