SuaraJogja.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), belum mengeluarkan status siaga darurat bencana kekeringan, meskipun tiga kabupaten di DIY, yaitu Kulon Progo, Gunungkidul, dan Sleman telah memberlakukan status tersebut.
"Kabupaten Bantul masih belum mengeluarkan status siaga kekeringan, karena kami masih melihat situasi kondisi di lapangan seperti permintaan air bersih dari masyarakat," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Bantul Antoni Hutagaol, di Bantul, Kamis.
Menurut dia, yang menjadi pertimbangan penetapan status siaga darurat kekeringan di antaranya update cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan situasi permintaan air bersih dari masyarakat apakah sudah begitu banyak dan merata.
Dia mengatakan, sejauh ini wilayah Bantul baru ada lima permohonan distribusi air bersih dari masyarakat, dua dari lima lokasi itu karena pompa air yang rusak, dan semua lokasi sudah diberikan bantuan air bersih sesuai kebutuhan.
"Namun, dengan melihat situasi tersebut sampai saat ini kami segera berkoordinasi untuk status di Bantul. Kami juga akan koordinasi internal BPBD dengan PMI maupun Tagana Dinsos Bantul," katanya.
Dia menyebutkan wilayah Bantul yang rawan terdampak kekeringan karena kemarau panjang dari hasil pemetaan di antaranya tersebar di sebagian Kecamatan Imogiri, Dlingo, Pleret, Piyungan, dan sebagian kecil di wilayah Pajangan dan Pandak.
"Wilayah yang rawan mengalami kekeringan di Bantul masih sama seperti dengan tahun 2023, namun tahun kemarin terjadi kemarau yang panjang," katanya.
Antoni mengatakan, untuk daerah yang memang nantinya masyarakat membutuhkan air bersih, karena kondisi air tanah yang semakin berkurang, bisa mengajukan bantuan air bersih ke BPBD Bantul dengan surat permohonan yang diketahui kelurahan.
"Setelah mendapatkan bantuan air bersih, masyarakat diharapkan dapat menggunakan secara bijak sesuai kebutuhan yang utama, dan saling berbagi dengan tetangga sekitarnya," katanya.
Baca Juga: DKPP Sebut Kemarau Tak Berdampak pada Lahan Pertanian di Bantul
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
Terkini
-
5 Juta Wisatawan Diprediksi Masuk Jogja Saat Nataru, Titik Rawan Kecelakaan Perlu Diwaspadai
-
Menjaga Nada dari Pita: Penjual Kaset Terakhir di Beringharjo yang Bisa Kuliahkan Tiga Anaknya
-
Antisipasi Arus Tersendat saat Nataru, Kontraktor Tol Jogja-Solo Lebarkan Akses dan Tambal Jalan
-
The 101 Yogyakarta Tugu Rayakan Festive Season Lewat Lelana Biruma, Angkat Tema Laut dan Lingkungan
-
10 Destinasi Wisata di Jogja 2025: Dari Kebun Binatang Merapi hingga di Tepi Laut