SuaraJogja.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta menyebut berdasarkan analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa wilayah ini memiliki kerawanan terjadi kebakaran dedaunan pada permukaan tanah.
"Peta hasil analisis dari BMKG menunjukkan wilayah DIY sangat berpotensi terjadinya kebakaran khususnya humus atau dedaunan di permukaan tanah karena keringnya kondisi permukaan," kata Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) BPBD Bantul Irawan Kurnianto di Bantul, Jumat.
Menurut dia, pada peta Fine Fuel Moisture Code (FFMC) yang dirilis BMKG, menunjukkan wilayah DIY ditandai dengan warna merah yang berarti tingkat potensi kemudahan terjadinya kebakaran ditinjau dari parameter cuaca pada bahan bahan ringan mudah terbakar di lapisan permukaan atas tanah.
Dia mengatakan, mewakili tingkat kekeringan bahan bahan ringan mudah terbakar seperti humus permukaan, sampah dedaunan kering, alang alang dan bahan ringan lain yang biasanya menutupi lantai hutan pada kedalaman satu sampai dua centimeter.
"Ini agar bisa dimanfaatkan pemangku kepentingan untuk selalu memberikan imbauan kepada warga masyarakat agar selalu hati-hati dan waspada jika membakar sampah atau barang yang mudah terbakar," katanya.
Dia mengatakan, menindaklanjuti peringatan BMKG itu, BPBD Bantul menyebarluaskan informasi tersebut melalui jejaring dan relawan untuk antisipasi kebakaran di wilayah, dan membuat edaran imbauan pencegahan kebakaran melalui media sosial.
"Jika terpaksa membakar sampah, jangan tinggalkan api pembakaran sebelum dipastikan padam. Dan hindari membuka lahan pertanian dengan cara pembakaran pohon, kayu maupun rumput yang sudah lapuk," katanya.
Pihaknya juga mengingatkan, agar masyarakat memberikan jarak pada benda yang mudah terbakar apabila memasak dengan tungku kayu atau tradisional, agar tidak ada perambatan nyala api.
"Angka kebakaran pada musim kemarau ini meningkat, setidaknya telah terjadi 25 kasus kebakaran pada Agustus. Faktor kebakaran tertinggi pada Agustus ini disebabkan karena kelalaian manusia saat pembakaran sampah yang meluas, dan merembet ke bangunan," katanya.
Baca Juga: Bantul Innovation Award Dorong OPD Ciptakan Inovasi Pelayanan Publik
Berita Terkait
-
Tinggalkan PKB, Ketua DPC Partai Demokrat Akhirnya Pilih Dampingi Calon dari PDI Perjuangan Bantul
-
Bantul Siap Bersaing di Pasar Internasional, Produk Furniture dan Kerajinan jadi Andalan
-
Lelang Pekerjaan Konstruksi Banyak Tertunda, Ratusan Pekerja Geruduk Kantor PT Merak Beton dan ULP Kabupaten Bantul
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Makan Bergizi Gratis Berujung Maut? Kontroversi Merebak, Program Prabowo di Ujung Tanduk
-
Pejabat Jadi Tersangka Korupsi Internet, Bupati Sleman Siap Rombak Staf Ahli
-
Desakan Kembalikan Rampasan 'Geger Sapehi' British Library Mulai Bagikan Akses Data
-
Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas, Sejumlah Wilayah di Sleman Alami Hujan Abu
-
Aktivitas Merapi Meningkat: Awan Panas Sejauh 2 KM, BPPTKG: Masyarakat Jangan Panik, Tapi...