SuaraJogja.id - Peneliti dari Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik (FT) Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil mengembangkan produk inovasi plastik kemasan mudah terurai. Produk inovasi ini lebih mudah dikenal dengan sebutan Kemurai.
Kemurai merupakan salah satu terobosan plastik kemasan berbasis polipropilen. Produk ini memiliki kemampuan degradasi lebih cepat dibandingkan dengan plastik konvensional.
"Ide riset ini muncul sejak 2018, berawal dari keresahan atas permasalahan sampah yang semakin banyak, utamanya sampah plastik yang perlu waktu lama untuk diuraikan tanah," kata Yuni Kusumastuti, selaku koordinator tim, dalam keterangan tertulis, Sabtu (31/8/2024).
Yuni bersama peneliti lain yakni Moh. Fahrurrozi dan Teguh Ariyanto, lantas memformulasikan sebuah plastik dengan komponen serupa dengan plastik yang umumnya. Namun dengan waktu penguraian yang lebih cepat.
Dari situ muncul ide untuk memberikan tambahan zat aditif pada bahan dasar plastik tersebut. Hal itu kemudian membuat plastik ini diestimasikan dapat terurai dua kali lebih cepat daripada plastik biasa.
"Kami melakukan penambahan zat aditif berupa pro-oxidant dan juga bio aditif pada polipropilen sebagai bahan dasar plastik sehingga plastik dapat mengalami perubahan struktur dengan kondisi lingkungan yang spesifik yang menyebabkan terjadinya pemecahan molekul dengan rantai yang panjang menjadi senyawa yang lebih sederhana sehingga mudah terurai," ungkapnya.
Menurut Yuni, adanya penambahan zat aditif ini tidak mengubah kekuatan yang ada pada plastik konvensional. Justru kekuatan dan kemampuan Kemurai akan sama dengan plastik konvensional tapi lebih mudah terurai.
Kendati demikian, Yuni bilang penelitian produk Kemurai ini masih jauh dari selesai. Produk ini masih harus melewati beberapa tahapan seperti pengujian waktu penguraian terlebih dulu.
Selain itu, pihaknya juga mengupayakan pengetesan formulasi lain pada produk Kemurai dengan kombinasi dengan bahan alam lainnya.
Baca Juga: Spanduk 'Peringatan Darurat' FH UGM Kembali Berkibar, Dosen Kritik Pencopotan Terkait Donatur
"Kami juga harus menekan biaya produk sehingga harganya tidak jauh berbeda dengan plastik konvensional. Sehingga kelak masyarakat tidak kesusahan saat beralih ke Kemurai," tuturnya.
Yuni berharap ke depannya Kemurai dapat bersinergi bersama mitra industri yang memiliki inovasi sejalan. Sehingga Kemurai dapat dipasarkan dan dapat digunakan oleh masyarakat luas.
"Dengan demikian diharapkan dapat mempercepat hilirisasi plastik kemasan berbasis polipropilen termodifikasi yang terdegradasi lebih cepat dibandingkan dengan plastik konvensional sehingga diharapkan dapat memberikan kemanfaatan yang lebih luas bagi lingkungan kita," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Mpok Alpa Siapanya Raffi Ahmad? Selalu Dibela Sampai Akhir Hayat
- Innalillahi, Komedian Mpok Alpa Meninggal Dunia
- Dulu Dihujat karena Biaya Persalinan Dibantu Raffi Ahmad, Rupanya Mpok Alpa Punya Cerita Memilukan
- Kapan Kenaikan Gaji PNS 2025? Ini Skema, Jadwal, dan Fakta Resminya
Pilihan
-
Debut Brutal Joan Garcia: Kiper Baru Barcelona Langsung Berdarah-darah Lawan Mallorca
-
Debit Manis Shayne Pattynama, Buriram United Menang di Kandang Lamphun Warrior
-
PSIM Yogyakarta Nyaris Kalah, Jean-Paul van Gastel Ungkap Boroknya
-
Cerita Awal Alexander Isak, Zlatan Baru yang Terasingkan di Newcastle United
-
Di Balik Gemerlap Kemerdekaan: Veteran Ini Ungkap Realita Pahit Kehidupan Pejuang yang Terlupakan
Terkini
-
Remisi Kemerdekaan: 144 Napi Gunungkidul Dapat Angin Segar, 7 Langsung Bebas!
-
ITF Niten Digenjot, Mampukah Selamatkan Bantul dari Darurat Sampah?
-
Gagasan Sekolah Rakyat Prabowo Dikritik, Akademisi: Berisiko Ciptakan Kasta Pendidikan Baru
-
Peringatan 80 Tahun Indonesia Merdeka, Wajah Penindasan Muncul jadi Ancaman Bangsa
-
Wasiat Api Pangeran Diponegoro di Nadi Keturunannya: Refleksi 200 Tahun Perang Jawa