SuaraJogja.id - Apa yang ada dibenak kalian ketika mendengar kata hipnonsis? Tidak jarang stigma negatif masih sangat mudah ditemukan.
Padahal hipnoterapi klinis dapat dimanfaatkan sebagai terapi pendukung atau metode alternatif. Tujuannya untuk mengatasi berbagai keluhan psikologis dan gangguan emosi, termasuk agar berhenti merokok.
Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Kwartarini Wahyu Yuniarti menjelaskan neurosains merupakan bidang studi yang mempelajari tentang sistem saraf atau sistem neuron. Terkhusus dengan pendekatan multidisiplin, salah satunya adalah psikologi.
"Kajian neurosains penting dikembangkan dalam riset hipnoterapi klinis untuk menjelaskan respon neurologis dan fisiologis yang terjadi akibat dari intervensi yang diberikan," kata Kwartarini, dalam keterangannya tertulisnya dikutip, Rabu (18/9/2024).
Baca Juga: Sembarangan Merokok di KA Daop 6 Yogyakarta, 11 Penumpang Diturunkan
Kwartarini sendiri sudah melakukan riset sejak tahun 2019 lalu. Hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan hipnosis dalam terapi mengakibatkan perubahan yang cepat.
Dalam hal ini diimplementasikan pada kasus berhenti merokok dan fobia spesifik melalui memory reconstruction.
"Perubahan positif pada subyek penelitian ini meyakini saya kalau hipnoterapi klinis dapat dimanfaatkan secara maksimal," ungkapnya.
Belum lama ini, Fakultas Psikologi UGM bersama Kelompok Penelitian Hypnotic Guided Imagery and Transpersonal Research Studio (HGI Studio) melaksanakan workshop terkait hal itu. Peserta dari latar belakang dan profesi berbeda pun ikut dalam acara tersebut.
Tak jarang dari mereka tertarik untuk mengenal lebih lanjut mengenai kegiatan hipnoterapi dan implementasinya dalam praktik psikologi modern.
Baca Juga: Sakit Hati Ditolak Balikan, Seorang Pria di Sleman Nekat Coba Bunuh Mantan Pacar
Di sela kegiatan workshop, Kwartarini mengajak peserta untuk mengenali kekuatan yang tersimpan pada diri sendiri. Para peserta diminta untuk mengikuti arahan seperti menarik dan mengeluarkan napas, kemudian berkonsentrasi penuh.
"Rasa berterima dan kasih sayang amat penting. Anda tidak dapat menyayangi tanpa mulai menerima," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
-
Timnas Indonesia Cuma Jadi Samsak Uji Coba, Niat Jepang Hanya Ekspermien Taktik dan Pemain
-
Daftar 10 Merek Mobil Buatan Pabrik Indonesia Terlaris di Luar Negeri, Toyota Masih Juara?
-
Partainya Lebih Dipilih Jokowi, DPW PSI Jateng: Kader Berbunga-bunga
-
3 Rekomendasi HP Murah Memori 512 GB dengan Performa Handal, Terbaik Juni 2025
Terkini
-
Pabrik Garmen Belum Pulih Pascakebakaran, Pemkab Sleman Kejar Solusi Hindari PHK
-
Ijazah Hilang Saat Ditahan Perusahaan? Anda Berhak Tuntut Ganti Rugi! Simak Penjelasan Lengkapnya
-
BMW Maut Sleman: Terungkap Motif Licik Ganti Plat Nomor, Tersangka Segera Diumumkan
-
Tambang Nikel Raja Ampat jadi Sorotan: DPR Tegur Menteri, Ada Apa?
-
Pilihan Guest House Samarinda yang Cozy dan Terjangkau untuk Liburan Hemat