Jika kemudian orang terdekatnya yakni suami mulai merasakan ada perubahan dari segi psikologis, Siti berharap bisa ditindaklanjuti dengan cepat. Melakukan skrining awal, edukasi tenaga kesehatan dan ibu hamil.
Sehingga menimbulkan kesadaran dan meningkatkan pengetahuan bahwa kesehatan mental itu sangat dibutuhkan. Baik selama kehamilannya sampai nanti masa nifasnya atau sampai bayinya besar.
"Sehingga kalau ibu-ibu seperti ini dia mengalami gangguan masalah psikologis, dia menyadari, dia bisa sadar, kemudian dia berusaha mencari bantuan profesional. Ini juga penting diketahui suami atau keluarganya," ungkapnya.
Angka Kematian Ibu di DIY
Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Keluarga dan Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan DIY, Prahesti Fajarwati memastikan dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir tidak ada kasus kematian ibu yang disebabkan akibat gangguan mental.
Tren kematian ibu di DIY sejak empat tahun terakhir cukup dinamis. Pada tahun 2020 tercatat ada 40 kasus, 2021 cukup tinggi disebabkan pandemi Covid-19 yakni mencapai 131 kasus, lalu 2022 ada 43 kasus dan 2023 semakin turun mencapai 22 kasus.
Kabupaten Bantul menjadi daerah yang paling banyak kasus kematian ibu. Mengingat dari segi jumlah penduduk yang paling banyak pula.
Penyebab kematian ibu hamil di DIY yang paling sering ditemui yakni masih berhubungan dengan pendarahan. Sedangkan kasus yang berhubungan dengan gangguan mental, sudah terjadi pada 10 tahun yang lalu.
"Kalau di DIY paling banyak masih di perdarahan, ada gangguan hipertensi pada ibu hamil, kemudian ada beberapa infeksi, selain itu penyakit-penyakit yang tidak berkaitan langsung dengan kehamilannya," ungkap Prahesti.
Baca Juga: Titik Rawan Kecelakaan Jadi Fokus Operasi Zebra Progo 2024 di DIY
"(Kesehatan mental) itu pasti juga akan sangat berpengaruh kondisi kesehatan ibu, karena dulu berapa tahun, mungkin 10 tahunan yang lalu, pernah ada kematian ibu juga tetapi disebabkan karena masalah kesehatan jiwa," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Dokter Kandungan Pelaku Pelecehan di Garut Sedang Umroh, KPPPA Pastikan Proses Hukum Tetap Berjalan
-
Ciri-Ciri Gangguan Autisme pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu!
-
Tanpa Tedeng Aling-aling, Pramono Sebut Bank DKI Tidak Dikelola Profesional: Banyak Kasus Terus!
-
Sebelum Idap Pneumonia, Ibu Angelina Sondakh Sudah 2 Kali Serangan Jantung
-
Suka Duka Angelina Sondakh Rawat Ibu yang Sakit, Ungkap Peran Besar Alya Rohali
Terpopuler
- Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
- Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
- Innalillahi Selamat Tinggal Selamanya Djadjang Nurdjaman Sampaikan Kabar Duka dari Persib
- Jabat Tangan Erick Thohir dengan Bos Baru Shin Tae-yong, Ada Apa?
- 8 HP Samsung Siap Kantongi One UI 7 Berbasis Android 15, Langsung Update Bulan Ini!
Pilihan
-
Harga Emas Antam Hari Ini Melesat Hampir Tembus Rp2 Juta/Gram
-
Tim Piala Dunia U-17 2025: Usia Pemain Zambia Diragukan Warganet: Ini Mah U-37
-
Meski Berada di Balik Jeruji, Agus Difabel Nikahi Gadis Dengan Prosesi Perkawinan Keris
-
7 Rekomendasi HP Murah RAM 12 GB terbaik April 2025, Performa Handal
-
Massa Dikabarkan Geruduk Rumah Jokowi Soal Ijazah Palsu, Hercules: Itu Asli, Jangan Cari Masalah!
Terkini
-
Suap Tanah Kas Desa Trihanggo Terungkap, Lurah dan Pengusaha Hiburan Malam Ditahan
-
Tunggu Hasil Mediasi Mangkubumi, Warga RW 01 Lempuyangan Tolak Pengukuran Rumah PT KAI
-
Tak Puas dengan Pembuktian UGM, Massa TPUA Segera Sambangi Jokowi di Solo
-
Parkir ABA bakal Dibongkar, Sultan Pertanyakan Munculnya Pedagang Tapi Jukir Harus Diberdayakan
-
Guru Besar UGM Dipecat Karena Kekerasan Seksual, Kok Masih Digaji? UGM Buka Suara