"Mungkin dari survei itu ada kerja keras Gus Miftah dalam mengkampanyekan Prabowo-Gibran," analisisnya.
Bak balas jasa atas loyalitas dan totalitasnya memberi dukungan, Gus Miftah pun mendapatkan posisi khusus di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Dua hari setelah resmi sebagai Presiden Indonesia, Prabowo Subianto mendapuk Gus Miftah bukan sebagai menteri melainkan sebagai utusan khusus.
Baca Juga: Prabowo Pecah Kementerian Pendidikan, Forum Rektor PTMA Ingatkan Anggaran yang Membengkak
Gus Miftah didapuk sebagai Utusan Khusus Presiden bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Jabatan tersebut, jelas Gus Miftah setara dengan jabatan menteri.
"Kalau utusan khusus presiden ini setingkat menteri negara," terangnya usai melakoni pelantikan di Istana Merdeka, Selasa (22/10/2024).
Mengenai tugasnya, Gus Miftah menyebut diantaranya terkait moderasi.
"Salah satu tugas di luar kementerian yakni membangun komunikasi internasional soal moderasi dan toleransi," jelasnya.
Baca Juga: JCW Desak KPK Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej usai Kembali Ditunjuk Wamen Hukum Era Prabowo
Dalam menjalankan jabatan yang baru, Gus Miftah mendapatkan fasilitas negara berupa kantor khusus. Selain itu ia juga memeroleh gaji setara dengan menteri.
Perihal gaji yang diterima Gus Miftah hal itu sesuai dengan Peraturan Presiden pasal 22 Nomor 137 Tahun 2024.
Berita Terkait
-
Peneliti UII: 100 Hari Pertama Ajang Pembuktian Kabinet Presiden Prabowo, Bukan Cuma Bagi-bagi Kue
-
Jelang Sidang Sengketa Pemilu di MK, Gibran Rakabuming Raka Minta Doa ke Gus Miftah
-
Gus Miftah Enggan Cawe-cawe Urusan Kabinet Prabowo-Gibran, Tak Minat Jadi Menteri Agama
-
Gus Miftah Diperiksa terkait Bagi-bagi Uangnya di Pamekasan, Bawaslu Cecar dengan 28 Pertanyaan
Terpopuler
- 3 Tempat Netral yang Lebih Cocok Jadi Tuan Rumah Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Drawing Round 4 Kualifikasi Piala Dunia: Timnas Indonesia Masuk Pot 3, Siapa Lawannya?
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Berdesain Mewah: Harga Mulai Rp 60 Jutaan
- Striker Langganan STY Tak Dipanggil Patrick Kluiver Berakhir Main Tarkam
- 5 Mobil Bekas buat Touring: Nyaman Dalam Kabin Lapang, Tangguh Bawa Banyak Orang
Pilihan
-
Kisah Pilu dari Ngaran Krajan: Kampung Juru Kunci Candi Borobudur yang Digusur dan Dilupakan
-
Bau Busuk Pantura, Petani Tambak Demak Merugi Puluhan Juta: Limbah Pabrik Bunuh Ribuan Ikan!
-
Timnas Indonesia Dilumat Jepang, Media Korsel: Penak Jaman STY Toh?
-
Update Ranking FIFA Timnas Indonesia, Turun Usai Dibantai Jepang!
-
4 Motor Baru QJMotor Meluncur Sekaligus Minggu Ini di Indonesia, Ada Pesaing Yamaha Aerox?
Terkini
-
Dikritik Seknas Fitra, Jogja Usulkan Pengembangan Empat Kampung Nelayan Merah Putih
-
Helm Jatuh Picu Tabrakan di Sleman, Ini Tips Aman Berkendara di Situasi Ramai
-
BSU Efektif Dongkrak Ekonomi? Ekonom UGM Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Dampak Jangka Panjang
-
PSIM Liga 1, Sultan Izinkan Stadion Maguwoharjo jadi Homebase
-
Sidang Ijazah Palsu Jokowi: Mediasi Berjalan, UGM Tolak Mentah-Mentah Serahkan Ijazah?