SuaraJogja.id - Mbah Sarno (82) pejuang Kemerdekaan Indonesia asal dusun Susukan Kalurahan Genjahan Kapanewon Ponjong Kabupaten Gunungkidul yang dulu viral tinggal di kandang ayam, akhirnya bisa hidup di rumah yang layak. Selain mendapatkan rumah, lelaki yang juga pernah berjuang menumpas PKI ini mendapatkan hak pensiun sebagai veteran.
Senin (4/11/2024) siang, Pangdam IV/Diponegoro Mayjend TNI Deddy Suryadi meresmikan bantuan rumah layak huni (RLH) kepada Mbah Sarno. Rumah yang dibangun oleh TNI dibantu Polri dan masyarakat ini akhirnya diserahkan ke Mbah Sarno.
Mayjend Deddy mengatakan 2 bulan lalu dia berkunjung ke kediaman atau tempat tinggal Mbah Sarno. Kala itu Mbah Sarno tinggal rumah bekas kandang ayam dan hidup dari belas kasihan warga sekitar. Kala itu, Mbah Sarno tidak mendapat uang pensiun sebagai veteran
"Jadi ada beberapa.syarat sebagai veteran yang belum terpenuhi," ujar dia.
Setelah beberapa saat kemudian, pihak Kodam IV Diponegoro berusaha membantu memenuhi dan mempercepat persyaratan tersebut. Sehingga Mbah Sarno segera bisa mendapatkan uang veteran yang dimaksud. Dan mulai bulan depan, Mbah Sarno bisa mendapatkan haknya di Taspen.
Terkait dengan bantuan rumah, ada beberapa pihak yang turut berkontribusi dalam program ini. Dan pekerjaan penyelesaian pembangunan rumah tersebut dilakukan para Babinsa, Babinkamtibmas dan juga dibantu masyarakat.
"Kami bergotong royong membantu menyelesaikan pembangunan rumah ini. Kalau tanahnya milik kerabat mbah Sarno yang direlakan karena semua tanah Mbah Sarno sudah dijual untuk kebutuhan hidup," terang dia.
Governen Relation Spesialis Tata Logam Indonesia, Daniel Gilrandy mengatakan pihaknya membantu mewujudkan rumah impian Mbah Sarno. Di mana konstruksi yang digunakan adalah ramah lingkungan ke depan juga tidak menggunakan kayu untuk pembangunan perumahan di Indonesia.
"Kami mau menyediakan rumah dengan tingkat komponen dalam negeri yang tinggi serta ramah lingkungan untuk seluruh masyarakat Indonesia dengan menggunakan konsep rumus rumah metal," tambahnya.
Baca Juga: Ngebut di Jalan Licin, Travel Jogja-Pacitan Oleng dan Hantam Rumah di Gunungkidul
Mbah Sarno mengaku sangat bahagia mendapatkan rumah dan juga akhirnya bisa menikmati uang pensiun sebagai veteran. Dia bisa menikmati sisa umurnya dengan tenang minimal tidak merepotkan kerabat dan saudaranya.
"Terimakasih kini saya bisa tinggal di rumah yang bagus. Dan bisa makan dengan uang sendiri tanpa mengharapkan bantuan," ujarnya.
Berita Terkait
-
Kunjungi Mbah Sarno, Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Deddy Suryadi Pastikan Hak Veteran dan Janjikan Renovasi Rumah
-
Viral Diberitakan Hidup Susah, Veteran Asal Gunungkidul Mbah Sarno Curi Perhatian Presiden Jokowi
-
Nasib Miris Mbah Sarno, Pejuang Indonesia Asal Gunungkidul yang Hidup dari Belas Kasihan dan Tinggal di Kandang Ayam
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
Terkini
-
Jogja Siaga Banjir, Peta Risiko Bencana Diperbarui, Daerah Ini Masuk Zona Merah
-
DANA Kaget untuk Warga Jogja: Buruan Klaim 'Amplop Digital' Ini!
-
Heboh Arca Agastya di Sleman: BPK Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Situs Candi
-
Gus Ipul Jamin Hak Wali Asuh SR: Honor & Insentif Sesuai Kinerja
-
Rp300 Triliun Diselamatkan, Tapi PLTN Jadi Korban? Nasib Energi Nuklir Indonesia di Ujung Tanduk