SuaraJogja.id - Seorang pria lanjut usia berinisial AAS, yang berprofesi sebagai tukang pijat keliling di Sleman, ditahan aparat kepolisian atas dugaan tindakan asusila terhadap seorang anak berusia 13 tahun.
Insiden tersebut terjadi pada Minggu 30 November 2024 malam saat korban sedang memanfaatkan fasilitas Wi-Fi gratis di sebuah area umum. Pelaku mendekati korban dengan dalih menawarkan jasa pijat.
"Pelaku mendekati anak itu dengan berkata, 'Capek ya, nak? Mau dipijat?' Setelah melakukan pijatan, pelaku melancarkan tindakan yang tidak pantas," jelas AKP Riski Adrian, Kasat Reskrim Polresta Sleman, dikutip dari Harianjogja.com, Kamis (5/12/2024).
Korban, yang merasa terkejut dan ketakutan, segera menghubungi orang tuanya melalui pesan singkat untuk meminta bantuan. Dalam pesannya, korban menyampaikan bahwa ia membutuhkan pertolongan segera.
"Ibunda korban bersama seorang penjaga malam yang berada di sekitar lokasi langsung mendatangi tempat kejadian. Pelaku kemudian diamankan dan diserahkan kepada pihak kepolisian," tambah Riski.
Riwayat Perilaku Pelaku
Dari penyelidikan polisi, diketahui bahwa pelaku 60 tahun ini diduga telah melakukan tindakan serupa sejak tahun 2005, setelah istrinya meninggal dunia. Dalam pengakuannya, pelaku sempat bekerja di Jakarta, di mana ia mengaku pernah menjadi korban pelecehan serupa.
"Pelaku mengaku telah melakukan perbuatan ini sebanyak delapan kali dengan berbagai korban, termasuk dua anak-anak," ungkap Riski.
Pelaku menggunakan modus serupa dalam setiap aksinya, yakni menawarkan jasa pijat. Jika korban menunjukkan tanda tidak mudah dimanipulasi, pelaku hanya memberikan pijatan biasa. Namun, jika menemukan kesempatan, pelaku diduga melancarkan aksinya.
Baca Juga: Pembangunan TPST Donokerto Capai 72 Persen, Diproyeksi Kelar Akhir Tahun Ini
Pendampingan bagi Korban
Korban saat ini telah mendapatkan pendampingan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Sleman. Kepala DP3AP2KB Sleman, Wildan Solichin, memastikan bahwa korban telah menjalani pemeriksaan psikologis untuk memulihkan kondisi mentalnya.
"Kami langsung memberikan pendampingan untuk memastikan korban dapat segera pulih dari trauma," ujarnya.
Sanksi Hukum
AAS kini dijerat dengan Pasal 82 Undang-Undang No. 17/2016 tentang Perlindungan Anak serta Pasal 292 KUHP. Ia terancam hukuman penjara minimal lima tahun dan maksimal 15 tahun.
Pihak kepolisian terus mendalami kasus ini untuk mengungkap kemungkinan adanya korban lain serta lokasi lain tempat pelaku beraksi.
Berita Terkait
-
Lakukan Pengukuran TGM, Pemkab Sleman: Ini untuk Merumuskan Kebijakan Strategis Tingkatkan Literasi Warga
-
Tingkat Kegemaran Membaca Warga Sleman Tergolong Tinggi, Kapanewon Ini Level Literasi Terbaik
-
Mayat Pria di Bangunan Ruko Baru Jalan Colombo Sleman Ternyata Korban Penganiayaan, Polisi Buru Pelaku
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
Media Vietnam Akui Nguyen Cong Phuong Cs Pakai Tekel Keras dan Cara Licik
-
Satu Kata Erick Thohir Usai Timnas Indonesia U-23 Gagal Juara Piala AFF
-
Pengobat Luka! Koreografi Keren La Grande di Final Piala AFF U-23 2025
-
8 HP Murah RAM Besar dan Chipset Gahar, Rp1 Jutaan dapat RAM 8 GB
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas 50 Jutaan: Murah Berkualitas, Harga Tinggi Jika Dijual Kembali
Terkini
-
Geger Pantai Sanglen: Sultan Tawarkan Pesangon, Warga Bersikeras Pertahankan Lahan
-
Keluarga Sebut Diplomat Arya Daru Hanya Gunakan Satu Ponsel yang Kini Masih Hilang
-
Kakak Ipar Arya Daru Ungkap Kondisi Istri: Minta Masyarakat Kawal Kasus dengan Empati
-
Arya Daru Putuskan Bunuh Diri? Keluarga Akui Tak Pernah Dengar Almarhum Mengeluh soal Kerjaan
-
Jadi Korban Tabrak Lari, Innova Dikemudikan Mahasiswa Terjun Bebas Timpa Rumah Warga di Sleman