SuaraJogja.id - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memastikan mata pelajaran coding dan Artificial Intelligence (AI) akan masuk dalam tambahan pembelajaran mulai tahun ajaran 2025/2026.
Setelah setuju dengan rencana itu, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan kini pihaknya sudah mulai menyiapkan berbagai modul untuk mendukung kurikulum itu. Termasuk modul tentang coding untuk membangun literasi digital para siswa sekolah.
"Kami nanti tentunya dalam kerangka membuat kurikulumnya itu akan bekerja sama dengan Kemkomdigi, karena kami memang sudah banyak melakukan literasi (digital)," kata Meutya kepada wartawan di Sekolah Tinggi Multi Media Yogyakarta, Rabu (11/12/2024).
"Sehingga yang kurikulum yang kita pakai untuk literasi itu bisa digunakan nanti ketika kurikulum coding itu dilaksanakan di pendidikan dasar," imbuhnya.
Disampaikan Meutya, nantinya coding memang akan tetap masuk ke dalam kurikulum. Namun sifatnya lebih kepada pilihan para siswa.
"Jadi coding itu nanti ada (di kurikulum) tapi sifatnya adalah pilihan," tuturnya.
Saat ini Kementerian Komdigi masih terus berkoordinasi dengan Kemendikdasmen terkait rencana itu. Termasuk menegaskan bentuk kerja sama yang bisa dilakukan dalam penguatan kurikulum tersebut.
"Ya nanti kami akan bicara lagi dengan Pak Mendikdasmen kerja samanya nanti seperti apa. Apakah hanya di pembentukan kurikulum atau di beberapa tempat tim literasi digital kami bisa turun ke sekolah-sekolah untuk melatih guru-gurunya terlebih dahulu, supaya gurunya nanti bisa mandiri untuk memperkenalkan literasi digital," ungkapnya.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, mengungkapkan rencana penambahan mata pelajaran kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dan coding dalam kurikulum baru untuk siswa SD dan SMP.
Baca Juga: Indonesia Darurat Hoaks Krisis Iklim: Akankah AI Jadi Solusi?
Langkah itu dilakukan untuk mendukung program digitalisasi Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran. Atas dasar itu, pelajaran AI dan coding akan menjadi pilihan di sekolah yang memiliki sarana teknologi memadai.
“Ini bocoran resmi. Kami akan menambahkan mata pelajaran AI dan coding sebagai pelajaran pilihan di sekolah-sekolah yang sudah siap,” ujar Mu'ti saat Rapat Koordinasi Evaluasi Kebijakan Pendidikan Dasar dan Menengah, dikutip dari Youtube Kemendikbud RI, Rabu (13/11/2024).
Selain itu, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam kesempatan yang sama juga menyampaikan dukungan penuh terhadap penerapan mata pelajaran AI dan coding di tingkat SD dan SMP.
"Jangan sampai kita kalah dengan India. Untuk mencapai Indonesia Emas, kita membutuhkan generasi emas yang memiliki keahlian dalam coding, AI, machine learning, dan lainnya," ungkap Wapres Gibran.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Mengulik Festival Angkringan Yogyakarta 2025, Dorong Transformasi Digital Pasar dan UMKM Lokal
-
Ironi Distribusi Sapi: Peternak NTT Merugi, Konsumen Jawa Bayar Mahal, Kapal Ternak Jadi Kunci?
-
Rejeki Nomplok Akhir Pekan! 4 Link DANA Kaget Siap Diserbu, Berpeluang Cuan Rp259 Ribu
-
Petani Gunungkidul Sumringah, Pupuk Subsidi Lebih Murah, Pemkab Tetap Lakukan Pengawasan
-
Makan Bergizi Gratis Bikin Harga Bahan Pokok di Yogyakarta Meroket? Ini Kata Disperindag