SuaraJogja.id - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meminta pemerintah menambah rute penerbangan internasional di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) guna mendongkrak sektor pariwisata di provinsi itu.
Ketua PHRI DIY Deddy Pranowo Eryono di Yogyakarta, Sabtu menyebut, aksesibilitas penerbangan internasional menjadi kunci utama menarik lebih banyak wisatawan mancanegara, utamanya dari negara-negara Asia ke DIY.
"Akses penerbangan ke luar negeri, juga dari luar negeri ke Indonesia, terutama di DIY harus didorong betul," ujarnya.
Saat ini, kata dia, YIA baru melayani penerbangan langsung dari Singapura dan Malaysia, sehingga perlu ada rute baru untuk meningkatkan daya saing pariwisata DIY di kancah internasional.
"Paling tidak, tambahkan satu rute penerbangan dari Thailand ke Yogyakarta. Dengan menambah akses dari Thailand, dampaknya akan sangat besar," ujar dia.
Menurut dia, keberadaan Candi Borobudur sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Jawa Tengah dan DIY memiliki daya tarik kuat bagi wisatawan asal Thailand, khususnya umat Buddha.
"Jawa Tengah - DIY punya Borobudur yang kultur dan budayanya kan sama dengan wisatawan Thailand. Itu kan tanah suci-nya orang Buddha," ujar dia.
Deddy optimistis peningkatan aksesibilitas udara di YIA bakal efektif mendukung target pemerintah dalam meningkatkan devisa negara dari sektor pariwisata.
"Mohon sektor pariwisata ini lebih diperhatikan karena dampak multipilier efeknya itu cukup luas, bagi UMKM, kemudian tenaga kerja, dan juga sektor-sektor lain seperti transportasi," kata dia.
Baca Juga: Pemkab Sleman Resmikan Tiga Proyek Infrastruktur Tahun 2024
Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY Bobby Ardiyanto memiliki harapan yang sama terkait penambahan penerbangan internasional di YIA.
Menurut dia, YIA sangat siap melayani lebih banyak penerbangan internasional karena dari aspek kapasitas bandara masih sangat memadai.
"Kalau kita lihat dengan kapasitas eksisting sekarang belum sampai 50 persen itu 'traffic'-nya baik untuk penerbangan domestik maupun mancanegara," ujar Bobby.
Saat ini, wisman di Yogyakarta masih didominasi oleh wisatawan asal Singapura dan Malaysia, karena baru dua negara tersebut yang memiliki penerbangan langsung ke YIA.
Sementara wisatawan dari Eropa, Timur Tengah, dan negara lain umumnya tiba melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Jakarta atau Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali, sebelum melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta.
Dia mengakui, saat ini rata-rata lama tinggal wisman di DIY hanya dua hari.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
Terkini
-
Swiss-Belhotel Airport Yogyakarta Gelar Perlombaan Sepatu Roda Regional DIY-Jawa Tengah
-
Jogja Siap Bebas Sampah Sungai! 7 Penghadang Baru Segera Dipasang di 4 Sungai Strategis
-
Gunungan Bromo hingga Prajurit Perempuan Hadir, Ratusan Warga Ngalab Berkah Garebeg Maulud di Jogja
-
JPW Desak Polisi Segera Tangkap Pelaku Perusakan Sejumlah Pospol di Jogja
-
Berkah Long Weekend, Wisata Jip Merapi Kembali Melejit Meski Sempat Terimbas Isu Demonstrasi