SuaraJogja.id - Proses pemindahan atau relokasi makam Kyai Kromo Ijoyo alias Mbah Celeng yang terdampak tol Jogja-Solo di Ketingan, Tirtoadi, Sleman dimulai. Pemindahan diawali dengan serangkaian upacara adat.
Putri Kraton Yogyakarta GKR Mangkubumi hadir memimpin ritual pemindahan makam keramat di desa tersebut. Termasuk dari PT Jasamarga Jogja-Solo (JMJ), Adhi Karya, pamong kalurahan, hingga warga yang hadir dalam prosesi itu.
"Kita doa, pokoknya kita meminta doa restu," kata GKR Mangkubumi saat ditemui wartawan, Rabu (15/1/2025).
Ada dua pohon pule baru yang dibawa dalam ritual upacara adat pemindahan makam tersebut. Tujuannya pohon itu untuk mengganti pohon pule yang akan ditebang di lokasi makam lama.
Baca Juga: Tol Jogja-Solo Dikebut, Target Fungsional Lebaran 2025
"(Pohon pule) yang di sini dipotong, kita cari penggantinya, karena yang di makam dua orang, jadi dua, sama pule juga," ucapnya.
Adapun lokasi makam Mbah Celeng yang baru berjarak sekitar 100 meter dari lokasi yang lama. Humas Proyek Tol Jogja-Solo-YIA Wilayah DIY PT Adhi Karya, Agung Murhandjanto, mengatakan di lokasi makam yang lama sendiri nantinya akan menjadi jalan utama pada proyek Tol Jogja-Solo.
"Jadi ini merupakan main road nanti bakal nanti ditimbun, nanti area sini adalah timbunan. Jadi itu memang harus ada relokasi makam," kata Agung.
Disampaikan Agung, proses pemindagan makam direncanakan hanya memakan waktu sehari saja. Setelah proses upacara adat, besok pembongkaran makam baru akan dilakukan.
"Proses pemindahan cuma sehari saja, besok sudah mulai bisa dipindahkan," ucapnya.
Baca Juga: Konstruksi Makam Baru Mbah Celeng Capai 80 Persen, Rencana Relokasi Pertengahan 2025
"Secara keseluruhan area makam tersebut sudah bisa direlokasi, sudah clear," imbuhnya.
Pihaknya memastikan sudah berkoordinasi dengan seluruh pemangku wilayah dalam proses pemindahan makam yang sarat akan sejarah dan budaya ini. Termasuk dalam hal ini Kraton Yogyakarta.
"Kami sudah berkoordinasi matur selaku pelaksana proyek kami koordinasi dengan pak kepala desa, tokoh masyarakat kemudian kita juga matur petunjuk dari Kraton untuk prosesi pemindahan tersebut," tandasnya.
Berita Terkait
-
Drama Relokasi Teras Malioboro 2: Pedagang Tridharma Vs Pemda, Siapa yang Menang?
-
Makam Perempuan Bersenjata Berusia 1100 Tahun Ditemukan di Hongaria, Simpan Rahasia Apa?
-
Sebelum Temui Prabowo di Istana Bogor, PM Jepang Shigeru Ishiba dan Istri Datangi TMPN Utama Kalibata
-
Makam Dokter Berusia 4100 Tahun Ditemukan, Ternyata Orang Penting di Mesir!
-
Makam 1500 Tahun di Peru Ungkap Ritual Mengerikan, Ayah Tega Tumbalkan Anak!
Terpopuler
- Kronologi Kasus Raffi Ahmad Digerebek BNN, Dicap Tak Pantas Sandang Utusan Khusus Presiden
- Innova Hilang Bak Ditelan Bumi, Begini Transformasi para Wakil Rakyat Berdinas dengan Gaya Premium
- Sindiran Keras Mahfud MD Soal Gelagat Raffi Ahmad: Pejabat Tak Jujur...
- Kisah Cinta Irfan Bachdim Terhalang Perbedaan Agama, Kini Dikabarkan Jadi Asisten Patrick Kluivert
- Anies Pamer Momen Jadi Mahasiswa, Netizen Balas Pakai Foto Kelulusan Jokowi: Wisuda yang Mengubah Sejarah Indonesia
Pilihan
-
Erick Thohir Jawab Rumor Irfan Bachdim Asisten Pelatih Patrick Kluivert: Itu Nanti...
-
Geger Makan Bergizi Gratis Berujung Keracunan Massal di Sukoharjo
-
Warga Curi Kayu Dihukum Bui 5 Tahun, Koruptor Rp300 T Cuma Penjara 3 Tahun
-
Rahasia di Balik Senyum Shin Tae-yong usai Dipecat PSSI
-
Shin Tae-yong: Tak Masuk Akal, Saya Punya Harga Diri!
Terkini
-
PMK Capai 2.329 Kasus, Jumlah Vaksin Ternak di DIY Terbatas
-
Cerita Pedagang Teras Malioboro di Lapak Baru, masih Nol Penghasilan hingga Lapak yang Sempit
-
Rencana Impor 200 Ribu Sapi di Tengah Kasus PMK, Pakar UGM: Jangan Sampai Tambah Penyakit
-
Tak Direstui Pacaran, Pemuda di Gunungkidul Sekap dan Aniaya Kakak Pacar, 1 Pelaku masih Buron
-
Mobil Tabrak Pohon di Jalan Jogja-Solo hingga Penumpang Terlempar, Satu Orang Meninggal dunia