SuaraJogja.id - Petugas Kepolisian Resor Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta memasang imbauan larangan berhenti dan parkir di atas Jembatan Srandakan demi keselamatan menyusul jebolnya dam aliran air Sungai Progo yang ada di wilayah tersebut pada Minggu (26/1).
"Pemasangan imbauan larangan ini bertujuan sebagai tanda dan pesan bagi masyarakat untuk tidak mendekati daerah rawan bahaya," kata Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana di Bantul, Selasa.
Menurut dia, rasa penasaran warga yang mendatangi lokasi jebolnya dam di atas Sungai Progo wilayah Kelurahan Trimurti itu dapat mengancam keselamatan jiwa, dikarenakan tanah sekitar sudah mulai erosi.
Selain itu, kata dia, petugas kepolisian juga memasang larangan melintas di Jembatan Srandakan yang lama demi keselamatan bersama, bahkan aparat juga telah memasang "water barrier".
Baca Juga: Korban Laka Tunggal di DAM Cangkring Bertambah, Ini Identitasnya
"Untuk keselamatan bersama dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, masyarakat dimohon tidak mendekati area bahaya, tidak berhenti di atas jembatan. Serta tidak nekat turun ke sungai baik di jembatan maupun di bekas dam yang jebol," katanya.
Dia mengatakan, larangan tersebut juga mempertimbangkan apabila ada masyarakat pengendara kendaraan bermotor berhenti dan parkir di atas jembatan, juga dapat mengganggu pengguna jalan yang lainnya.
"Harapan kami para pengguna jalan yang melintas di jembatan Srandakan utamanya kendaraan roda dua tidak berhenti di bahu jalan jembatan, supaya tidak mengganggu atau menimbulkan kemacetan lalu lintas pengguna jalan lain," katanya.
Sebelumnya, bendungan atau dam aliran air Sungai Progo di Kelurahan Trimurti, Srandakan Bantul dilaporkan jebol pada Minggu (26/1), dikarenakan terkikis aliran deras Sungai Progo dalam beberapa hari terakhir akibat diguyur hujan.
"Debit air yang tinggi karena ini musim hujan tentu tidak menutup kemungkinan bisa memperparah kerusakan dam tersebut," katanya.
Baca Juga: Pelajar Asal Bantul Temukan Bayi Menangis di Bawah Jembatan, Polisi Buru Orangtuanya
Menurut dia, di sekitar lokasi jebolnya dam bukan tempat wisata yang aman dikunjungi oleh warga, sehingga pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mendekat di kawasan tersebut, karena menjadi daerah berbahaya dan rawan bencana.
"Dimungkinkan jika aliran sungai dari utara debitnya meningkat, maka dikhawatirkan tanah di sekitarnya akan ikut ambrol. Dan di sekitar area sudah dipasang 'police line', harapannya dapat segera ditindaklanjuti," katanya.
Berita Terkait
-
9 Larangan saat Imlek, Jangan Dilakukan Agar Tidak Sial!
-
Resmi Diperkenalkan, Ini Daftar Harga Motor Honda PCX 160 di Jawa Barat
-
Menyaksikan Pesona Pulau Tidung dari Atas Jembatan Cinta yang Ikonik
-
Jangan Cuma Disegel, KNTI Desak KKP Segera Cabut Pagar Laut Diduga Milik Aguan: Jangan Sampai Ada Celah...
-
Pemerintah Pastikan Tidak Akan Cabut Larangan Penjualan iPhone 16 Series di Indonesia, Apple Harus Apa?
Terpopuler
- Dokter Richard Lee Dikonfirmasi Mualaf, Istri Sempat Kasih Peringatan: Aku Kurang Setuju...
- Akui Tak Nyaman, Reaksi Netizen Malaysia Lihat Foto Gibran Blonde Jadi Sorotan: Baru Kali Ini Wapres Diginiin..
- Diduga Sindir Desy Ratnasari Eks Pacar Irwan Mussry, Adab Maia Estianty Jadi Perbincangan
- Keputusan Mualaf Ditentang Keluarga, Richard Lee Tak Peduli: Saya Gak Perlu Izin Orangtua
- Mertua Pratama Arhan Peringatkan Erick Thohir: Siap-siap di Stadion Dengar Teriakan "Shin Tae-yong"
Pilihan
-
Siapa Simon Tahamata? Legenda Ajax Asli Maluku Dikabarkan Jadi Direktur Teknik PSSI
-
Jairo Riedewald Tak Masuk Daftar! 3 Pemain Keturunan Disumpah WNI Awal Februari
-
Tiba di Indonesia, Mantan Striker Sampdoria Jadi Asisten Patrick Kluivert?
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi Note 14 5G vs Samsung Galaxy A25 5G
-
Kans Co Adriaanse Eks Pelatih Patrick Kluivert Jadi Dirtek Timnas Indonesia
Terkini
-
PHRI DIY Ungkap Efek Domino Inpres Efisiensi Anggaran, Ancaman PHK hingga Penurunan Pendapatan Daerah
-
Imlek di Stasiun Yogyakarta: Penumpang KA Disambut Liong, Naga, dan Angpao
-
Perbaikan Banjir Grobogan Belum Kelar, Dua KA Alami Keterlambatan Dua jam Saat Direkayasa Via Daop 6 Yogyakarta
-
Inpres Efisiensi Anggaran Bikin MICE DIY Merana, PHRI: Omzet Anjlok 50 Persen
-
Pemkab Bantul Anggarkan Rp61 Miliar untuk Pembangunan Jalan pada 2025