SuaraJogja.id - Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Rismiyadi, mengungkapkan bahwa luas masa tanam kedua (MT2) di daerah tersebut mengalami penurunan yang signifikan, diperkirakan hanya mencapai hampir 10.000 hektar.
Luas tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan masa tanam pertama (MT1) yang mencapai sekitar 34.000 hektar. Penurunan ini disebabkan oleh persoalan terkait air, yang mempengaruhi pola tanam para petani.
"Ya tentu tidak lepas dari persoalan air," kata dia, Kamis (13/3/2025).
Rismiyadi menjelaskan bahwa hujan deras yang terjadi baru-baru ini telah menyebabkan kerusakan di beberapa lahan pertanian, terutama di daerah Playen dan Plembutan. Sekitar 4 hektar lahan dilaporkan terkena banjir, namun karena tanaman tersebut sudah mendekati masa panen, sebagian besar langsung dipanen lebih awal.
Di sisi lain, sekitar satu setengah hektar lahan yang baru berusia 60 hari juga terendam banjir, namun sedang diupayakan untuk diselamatkan. Upaya tersehut terpaksa dilakukan agar petani tetap bisa melakukan panen.
"Tanaman yang terendam banjir sudah dipanen lebih awal karena mendekati masa panen. Sementara untuk yang berusia muda, kami sedang berupaya menyelamatkan dengan metode pembalikan agar bisa bertahan," jelasnya.
Menghadapi kondisi cuaca yang tidak menentu, Dinas Pertanian mengimbau para petani untuk memilih varietas padi yang lebih tahan terhadap kekeringan dan menyesuaikan pola tanam dengan cuaca. Sehingga resiko gagal panen dari petani bisa diminimalisir.
"BMKG memprediksi hujan akan terus turun hingga April. Kami berharap petani bisa menanam varietas padi dengan umur pendek dan memilih lahan yang lebih aman, serta menjaga pertumbuhannya agar tidak terkena hambatan akibat cuaca," kata Rismiyadi.
Selain itu, petani di daerah selatan yang sebelumnya banyak menanam padi, kini lebih memilih komoditas lain seperti kacang tanah dan jagung, mengingat potensi kekurangan air di wilayah tersebut.
Baca Juga: Warung di Pantai Kukup Ludes Terbakar, Diduga Api Kompor Sambar BBM
Rismiyadi juga menyebutkan bahwa meskipun banjir sempat merusak sebagian tanaman, upaya penyelamatan dan bantuan dari Dinas Pertanian sudah dilakukan. Namun, ia menegaskan pentingnya bagi petani untuk mengikuti program asuransi usaha tani padi agar bisa memperoleh penggantian jika terjadi kerusakan.
"Asuransi usaha tani padi memang tidak mahal, hanya sekitar 36.000 rupiah per hektar untuk satu tahun. Sayangnya, banyak petani yang belum mengikuti program ini," tambahnya.
Meskipun demikian, dampak dari peristiwa kemarin dipastikan tidak akan mempengaruhi stok padi secara signifikan, karena sebagian besar tanaman yang terkena banjir telah dipanen lebih awal, dan sebagian lainnya masih bisa diselamatkan.
Berita Terkait
-
Kecurangan MinyaKita jadi Sorotan, Konsumen di Gunungkidul Lebih Pilih Minyak Murah Meski 'Dibohongi' Kemasan
-
Wilayah Playen Gunungkidul Diterjang Banjir, Sejumlah Warga Sempat Terisolir
-
Prioritaskan Rakyat, Bupati Gunungkidul Pilih Alihkan Anggaran Mobil Dinas dan Seragam ASN untuk Ini
-
Geger Temuan Minyakita di Bawah Takaran, Mentan: Satu Kata Tindak Tegas!
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Konser "Jogja Hanyengkuyung Sumatra": Kunto Aji hingga Shaggydog Ikut Turun Gunung
-
Danantara dan BP BUMN Siagakan 1.000 Relawan untuk Tanggap Darurat
-
Bantu Korban Sumatera, BRI Juga Berperan Aktif Dukung Proses Pemulihan Pascabencana
-
Anak Mantan Bupati Sleman Ikut Terseret Kasus Korupsi, Kejaksaan Buka Suara Soal Peran Raudi Akmal
-
Imbas Jembatan Kewek Ditutup, Polisi Siapkan Skema Dua Arah di Sekitar Gramedia-Bethesda