SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta segera mengosongkan depo-depo sampah di wilayahnya dalam waktu dekat. Hal ini sebagai antisipasi penumpukan sampah selama libur Lebaran 2025 nanti.
Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo tak menampik ada potensi penambahan produksi sampah di kota gudeg selama libur Lebaran mendatang. Kenaikan itu diprediksi bisa mencapai lebih kurang 20 persen dari jumlah produksi harian.
"Tadi sudah saya hitung, kalau pas libur itu kan naiknya [produksi sampah] itu sekitar 20 persen, sekitar 60 ton naiknya setelah kita pelajari load sampah ini. Jadi kalau biasanya 300 [ton], bisa 360 atau saya up to 400 ya," ungkap Hasto, Selasa (18/3/2025).
Hasto telah menyiapkan langkah guna mengantisipasi penumpukan sampah selama liburan. Terutama yakni mengosongkan depo-depo sampah yang ada di Kota Jogja sebelum memasuki masa liburan Idul Fitri.
Baca Juga: Berdayakan Warga Kota Jogja, Ribuan Penggerobak Disiapkan Angkut Sampah dari Rumah
"Kemudian saya kosongkan dulu 15 depo sebelum lebaran ini, supaya nanti kalau depo yang sudah bersih, yang kosong ini sebagai membackup yang lebaran itu. Supaya nanti pas lebaran tidak terjadi over," tandasnya.
Selain itu, ditambahkan Hasto, seluruh OPD di Pemkot Jogja pun sudah berkomitmen untuk senantiasa menjaga kebersihan. Termasuk untuk melakukan pengelolaan sampah di lingkungannya.
Pengawasan dan pengecekan secara berkala pun bakal dilakukan oleh petugas selama musim liburan. Sehingga tidak terjadi penumpukan sampah khususnya di kawasan-kawasan wisata.
"Ya, solusinya kita cuma menambah frekuensi untuk ngecek dan sebagainya," ucapnya.
Diketahui pengosongan depo-depo sampah ini tidak hanya dilakukan menjelang lebaran saja.
Baca Juga: Hasto Pastikan Pelayanan Tetap Optimal Meski ASN Pemkot Yogyakarta Diberlakukan WFA
Melainkan sudah dilakukan sejak beberapa waktu terakhir.
Berita Terkait
-
Lebaran Haji 2025 Tanggal Berapa? Cek Jadwal Libur Nasional Idul Adha dan Cuti Bersamanya
-
38 Ton Sampah Terkumpul di Jakarta Selama Aksi May Day
-
Desa Wisata Cibuk Kidul, Belajar tentang Sistem Pertanian Mina Padi
-
Dilan Janiyar Diselingkuhi 10 Kali: Dulu Pilih Putus dari Akmil Demi Suami, Kini Menyesal?
-
Gunung Rinjani Blacklist 52 Pendaki, Tegas Terapkan Program Zero Waste 2025
Terpopuler
- Selamat Tinggal Denny Landzaat, Bisa Cabut dari Patrick Kluivert
- Selamat Datang Pascal Struijk di Timnas Indonesia, Ini Bisa Bikin China Ketar-ketir
- 5 Motor Bekas Murah Harga Rp2 Jutaan: Semurah Sepeda Listrik, Mesin Bandel
- CEK FAKTA: Link Rekrutmen Koperasi Desa Merah Putih, Gaji Capai Rp8 Juta
- 7 Rekomendasi Sunscreen Korea Terbaik Dunia, Tersedia di Indonesia
Pilihan
-
Dilepeh Ajax, Simon Tahamata Kirim Sinyal Mau Jadi Dirtek Timnas Indonesia?
-
Tunda Pesta Juara Persib! Malut United Bongkar Cara Jinakkan Maung Bandung
-
Bali Blackout, Update Terkini Listrik di Pulau Dewata Padam
-
Sekolah Perintis Peradaban Magelang: Mengajar Anak Menjadi Tuan atas Diri Sendiri
-
Prabowo Bakal Kenakan Tarif Pajak Tinggi Buat Orang Kaya RI
Terkini
-
Tangkal Kawung Hadirkan Gula Aren Kekinian dalam Bentuk Bubuk dan Cair
-
Kantor Wakil Rakyat Dikunci, Aspirasi Pendidikan Terkunci? Hardiknas Berujung Ricuh di Yogyakarta
-
Kasus Mbah Tupon: Polda DIY Profiling 5 Terlapor Sengketa Tanah, Ada Notaris
-
BUKP Kulonprogo Krisis, Nasabah Panik Tarik Dana, Pemda DIY Janjikan Solusi Ini
-
Pemeriksaan Saksi Kasus Dugaan Mafia Tanah Mbah Tupon Bertambah, Polda DIY Periksa 11 Orang