Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 17 April 2025 | 13:28 WIB
Tim gegana melakukan sterilisasi Gereja Santo Antonius Kotabaru jelang Paskah, Kamis (17/4/2025). [Kontributor/Putu]

SuaraJogja.id - Tim Gegana Polda DIY melakukan sterilisasi gereja di Yogyakarta dalam rangka menyambut Tri Hari Suci Paskah, Kamis (17/4/2025). Sterilisasi dilakukan di delapan gereja di Kota Yogyakarta dan Bantul.

Di Kota, sterilisasi dilakukan di Gereja Santo Antonius Kotabaru, Gereja Katolik Kristus Raja Baciro, Gereja Katolik Santo Albertus, Gereja Santo FX Kidul Loji, Gereja Santo Yusuf Bintaran dan Gereja HKTY Pugeran.

Sedangkan di Bantul, sterilisasi dilakukan di Gereja Yakobus Klodran dan Gereja Santo Paulus Pringgolayan.

"Hari ini kita mendapat tugas dari Tim Gegana Polda Daerah Istimewa Yogyakarta melaksanakan sterilisasi. Alhamdulillah kegiatan tersebut berjalan dengan baik, aman, nyaman dan terkendali," papar Pejabat Sementara (Ps) Kanit Gegana Polda DIY, Iptu Maryono di Yogyakarta, Kamis Siang.

Maryono menjelaskan, dalam sterilisasi kali ini tim Gegana membawa sejumlah alat seperti RIID Eye-X yang digunakan untuk mendeteksi potensi bahaya kimia, biologi dan radioaktif (KBR). Selain itu juga robot dan alat alat deteksi yang lain.

Baca Juga: Pemkot Yogyakarta Gelar Pemeriksaan Kesehatan Lansia Gratis Tiap Bulan, Catat Tanggal dan Lokasinya!

"Enam personil diturunkan dalam proses sterilisasi kali ini," jelasnya.

Sementara Iing, Ketua Panitia Paskah Gereja Santo Antonius Kotabaru mengungkapkan, kepastian keamanan sangat dibutuhkan umat gereja. Apalagi ada lebih dari 5.000 umat yang mengikuti misa Paskah di gereja tersebut.

Bahkan gereja sampai menambah sekitar 1.500 kursi bagi umat yang datang dari berbagai kota.

Gereja juga memasang tenda untuk mengantisipasi jika terjadi hujan saat ibadah.

"Jadi kami memang untuk perayaan paskah karena kami gereja terbuka dan umat yang datang kesini diperkirakan sekitar 4.000-5.000 [orang]," ujarnya.

Baca Juga: BI Yogyakarta Catat Penurunan Drastis Peredaran Uang Tunai saat Lebaran, Tren Transaksi Berubah

Karena itu selain tim Gegana, pihak gereja juga melibatkan Polsek Gondokusuman untuk pengamanan selama Paskah.

Pihak gereja juga memasang set door untuk memastikan setiap umat yang masuk ke gedung tersebut tidak membawa barang-barang terlarang.

Hal ini penting karena sebenarnya peringatan Paskah lebih besar dari Natal yang hanya digelar selama dua hari.

Liturgi Tri Hari Suci Paskah dilaksanakan sekitar seminggu, mulai dari Minggu Palma hingga Paskah.

"Jadi memang kami menghimbau [umat] untuk tidak membawa tas yang besar seperti ransel, tapi jika memang membawa nanti ada pemeriksaan di dua titik di pintu set door itu," imbuhnya.

Seperti diketahui perayaan Hari Paskah dilakukan seluruh umat Katolik di Indonesia termasuk di Kota Jogja pada 20 April 2025 nanti.

Rentetan perayaan ini akan dimulai pada Kamis (17/4/2025) yang dikenal dengan Kamis Putih. Selanjutnya umat Katolik akan menggelar Jumat Agung pada 18 April 2025.

Ibadah itu untuk mengenang pengorbanan Yesus di Kayu Salib dan tentu menjadi pengorbanan besarnya untuk umat Katolik.

Ibadah selanjutnya yakni pada Sabtu yang dikenal dengan Sabtu Suci di mana umat Katolik memperingati Yesus saat dimakamkan.

Lalu pada Minggu 20 April, umat Katolik baru menggelar ibadah Paskah yang juga menjadi puncak Tri Hari Suci.

Pada ibadah ini akan banyak umat Katolik yang berbondong-bondong mengincar gereja untuk berdoa.

Paskah sendiri merupakan bentuk penggambaran harapan pengampunan dan juga kasih dari Tuhan kepada umat manusia.

Bagi umat Katolik, Paskah adalah waktu di mana Yesus Kristus datang ke dunia untuk menebus dosa-dosa hambanya dengan merelakannya di kayu Salib.

Kebangkitan Yesus ini merupakan bentuk penghormatan umat karena kekuasaan yang ada dalam diri Yesus.

Maka banyak umat Katolik yang berdoa dan memohon selama rentetan ibadah ini. Mereka juga dituntut untuk merenungkan kembali dosa termasuk mempertebal imannya lagi.

Maka dari itu kegiatan ibadah umat Katolik ini akan memenuhi sejumlah gereja yang ada di Jogja. Pengamanan perlu ditingkatkan agar ibadah berjalan lancar.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More