SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta akan memperbanyak program padat karya. Hal itu untuk membantu masyarakat miskin saat efisiensi anggaran dan daya beli turun.
Program padat karya dinilai mampu untuk memberdayakan masyarakat.
Termasuk mengurangi pengangguran dan kemiskinan serta mempercepat pembangunan infrastruktur di wilayah.
Saat ini salah satu program padat karya infrastruktur Pemkot Yogyakarta tahun 2025 dilaksanakan di Kampung Sidikan RT 27 RW 7 Kelurahan Pandeyan.
Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menegaskan selama ini dirinya selalu mendorong banyak kegiatan padat karya.
Menurutnya pekerjaan infrastruktur yang dikerjakan dengan padat karya anggarannya langsung terserap ke masyarakat.
"Kalau kita melihat sekarang ini ada efisiensi dan daya beli ada penurunan, maka salah satu cara untuk mengatasi itu dengan membagi rezeki kepada banyak orang," kata Hasto, Kamis (17/4/2025).
"Salah satu cara membagi rezeki kepada banyak orang adalah dengan padat karya. Makanya ke depan saya akan banyak mengusulkan padat karya," imbuhnya
Disampaikan Hasto, sekitar 50 persen anggaran perjalanan dinas dialihkan untuk program padat karya.
Baca Juga: Ribuan Umat Padati Gereja, Gegana DIY Turun Tangan Amankan Paskah di Jogja
Dia menyebut anggaran perjalanan dinas DPRD Kota Yogyakarta awalnya sekitar Rp22 miliar dipotong atau direalokasi menjadi Rp11 miliar.
Jika sesuai maka rencananya anggaran Rp11 miliar itu digeser untuk kegiatan padat karya di APBD Perubahan 2025.
"Hal-hal seperti itu saya kira menjadi spirit kita supaya uang itu lari ke rakyat. Kalau untuk perjalanan dinas larinya ke wilayah-wilayah lain untuk hotel, transport. Kami spiritnya seperti itu sama-sama dan saya bersyukur DPRD Kota Yogyakarta juga menyadari untuk mere-alokasi perjalanan dinasnya untuk kepentingan kegiatan seperti ini," tuturnya.
Hasto menyatakan program padat karya diarahkan untuk memperbaiki lingkungan karena masih ada kawasan kumuh di Kota Yogyakarta.
Misalnya pembangunan sanitas lingkungan karena masih banyak penyakit TBC, demam berdarah dan stunting.
Menurutnya para penyakit itu dapat dikurangi jika lingkungan bagus. Terkait padat karya di Pandeyan, pihaknya menekankan transparansi anggaran yang harus dipasang papan pekerjaan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Bupati Sleman Akui Pahit, Sakit, Malu Usai Diskominfo Digeledah Kejati DIY Terkait Korupsi Internet
- Pemain Keturunan Purwokerto Tiba di Indonesia, Diproses Naturalisasi?
Pilihan
-
8 Rekomendasi HP Murah Anti Air dan Debu, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Fenomena Rojali dan Rohana Justru Sinyal Positif untuk Ekonomi Indonesia
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta, Harga Murah Spek Melimpah
-
Kisah Unik Reinkarnasi di Novel Life and Death are Wearing Me Out
-
10 Model Gelang Emas 24 Karat yang Cocok untuk Pergelangan Tangan Gemuk
Terkini
-
Bahaya di Balik Kesepakatan Prabowo-Trump: Data Pribadi WNI Jadi Taruhan?
-
Dampak Larangan Study Tour: Keraton Jogja Ubah Haluan, Tawarkan Wisata yang Bikin Anak Betah
-
Fakta Sebenarnya Jurusan Jokowi di UGM: Bukan Teknologi Kayu? Teman Kuliah Ungkap Ini
-
Misteri Kemeja Putih Jokowi di Reuni UGM: Panitia Angkat Bicara!
-
Gertak Balik! Sahabat Jokowi Geram Dituduh Settingan, Ungkap Sudah Diperiksa Polisi